Selasa, 22 Mei 2018

Bintang Tamu di Akhir Pekan

Musholah di perumahan saya jika bulan Ramadhan selalu digunakan untuk tarawih warga se komplek plus warga luar sekitar perumahan. Terkadang ada juga supir ojeg online atau taksi online yang sholat di musholah kami. Padahal komplek perumahan kami tidak berada  tepat di pinggir jalan raya. Tapi mungkin karena speakernya keras, jadi orang tahu kalau di dalam komplek ada musholanya.

Imam sholat selama ini adalah warga dalam komplek secara bergantian saja. Kebetulan beberapa diantara warga ada yang hafiz dan guru tahsin, jadi semakin lengkap kesempurnaannya.

Sabtu, 19 Mei 2018

Menyiapkan Ta'jil per Blok

Cluster perumahan saya terdiri dari 120 rumah dengan 10 blok. Kala Ramadhan tiba, tiap-tiap blok mendapatkan giliran untuk menyiapkan ta'jil di musholah dalam cluster.

Dimulai dari blok A yang menyiapkan ta'jil pada ramadhan hari ke 1. Dilanjutkan blok B, C dan seterusnya hingga blok J pada ramadhan hari ke 10. Setelah itu diulang lagi dari blok A sampai blok J pada ramadhan ke 11 hingga ke 20. Begitu seterusnya secara bergiliran.

Asyik ya...

Jumat, 18 Mei 2018

Selalu Menjadi Dilema

Salah satu dilema hamba Allah yang selalu galau adalah ketika memasuki bulan Ramadhan, ia akan galau ketika jadwal-jadwal buka bersama alias bukber memenuhi agendanya. Eaaa...

Kenapa galau? Banyak sekali alasan di zaman now. Dari alasan klasik sampai alasan luar biasa. Hmmm... Kira-kira apa saja ya yang menjadi alasan itu? Yuk ah kita bahas secara terang-terangan disini. Sssttt.. Jangan gelap-gelapan ya, banyak nyamuk!

Beberapa Alasan Seseorang Tidak Datang Ketika Diundang Bukber:

1. Belum punya pasangan
Bosen ditanya "kapan nikah?"
Aw aw.. Maafkan apabila ada yang baper. Hidup terkadang pedih kisanak! 

2. Makin gemuk
Sensitif ga siiiih kalau dibilang, "Eeeh makin gemuk ya sekarang.."
Jawab aja, iya makin makmur dan bahagia tandanya.
Ini pengalaman pribadi, hiks. 

3. Belum dapat kerja
Justru ini kesempatanmu gaes, mana tau teman-temanmu bisa membantu.
Jangan malu untuk bertanya info seputar lowongan pekerjaan. Semoga sukses! 

4. Bentrok dengan bukber yang lain
Ini memang paling dilema. Harus menentukan mana yang paling utama dari yang utama. Kalau sudah begini, rasanya tubuh ingin dibelah-belah. Serius! 

5. Keluarga sakit
Hiks, ini pasti diluar rencana. Sampaikan saja permintaan maafmu. Semoga dilain waktu bisa berkumpul dan bersilaturahim kembali. 

6. Males
Hayooo siapa yang kayak gini? Jujur, saya sih iyess kalau tempatnya tidak terlalu saya suka. Contohnya di mall. Saya paling tidak suka buka puasa di mall. Alasannya sederhana, sholat maghribnya susah alias antri mengular dannn ya, pasti tempat makannya pun penuh. Nyiksa diri ga siiih?


7. Lupa
Saking banyaknya agenda ni, jadi kelupaan deh kalau ada jadwal bukber. Kasiaaan deh kamu!


Kira-kira itu tadi penyebab mengapa seseorang tidak datang saat diundang bukber. Kalau kamu, termasuk yang mana? :P

#onedayonepost
#RamadhanWritingChallenge
#RCWODOP2018
#Day2
#Bukber

Kamis, 17 Mei 2018

No Sirup!

Permintaan suami di bulan Ramadhan tahun ini adalah no sirup! What??! Pak suami ngelarang buka puasa pakai sirup? Ow maakk!!

Entah malaikat apa yang sedang membisiki dirinya hingga sirup, ya, sirup, yang dahulu selama bulan Ramadhan menemani sehari-harinya kini telah dilupakannya. Beliau melarang kami mengkonsumsi sirup saat buka puasa. "ga sehat!" sesimpel itu jawaban beliau saat saya bertanya apa alasannya.

"Tapi kalau ada yang ngasih es buah pakai sirup, atau es teler, atau es melon nata de coco, atau es cincau berwarna warni? Terima  gak ay?" tanya saya seketika.

"Rezeky ga boleh ditolak!"

Hmmm... Baiklah, jadi kalau beli sendiri ga boleh, tapi kalau masih gratisan yaa hajar aja gitu ya, hihi. Konsep mubadzir memang tidak boleh dilupakan dan harus dihindari. Mana mungkin orang ngasih kita tolak kan? Apalagi sebenarnya saya ga pantang-pantang dalam makanan dan minuman. Tapi untuk sirup saat pas buka puasa memang tidak sesehat saat minum teh manis hangat sih. 

Minggu, 29 April 2018

Peluh, Impian dan Perjuangan



Judul: Peluh, Impian, dan Perjuangan
ISBN: 978-602-0997-20-9
Isi: 238 halaman
Cetakan pertama: April 2016
Penerbit: Sixmidad

Buku ini merupakan buku antologi ke 2 saya yang kami terbitkan bersama rekan-rekan komuntas suatu grup WhatsApp yang bernama PIPDJP (Persatuan Istri Pegawai Direktorat Jenderal Pajak). Buku ini merupakan karya perdana bagi komunitas PIPDJP. Bermula dari saling curhat di grup WhatsApp, akhirnya kami memutuskan untuk membuat sayembara gembira berupa tulisan yang nantinya akan dibukukan. 

Buku ini berisi kumpulan cerita tentang sedih, senang, haru, tawa, duka, dan bahagia yang dialami dan dirasakan oleh para istri pegawai Direktorat Jenderal Pajak ketika bersama-sama ikut merantau ataupun yang terpaksa menjalin LDM dengan suami tercinta. 

Buku yang memuat segelintir cerita dari sekian puluh ribu kisah para istri pegawai DJP dari Sabang sampai Merauke. Ada Peluh yang mereka rasakan, ada impian yang menggebu juga ada perjuangan untuk meniti langkah-langkah kehidupan agar bermanfaat untuk sesama.

Dua puluh kisah berajut cinta. Menyelami hati para wanita dengan berbagai lika liku hidup nomaden bersama sang kekasih. Membekali diri dengan doa juga keyakinan bahwa bumi Allah itu luas. Menguatkan diri saat berjauhan dengan sang pangeran, pun menegarkan hati saat diluaran banyak yang mencaci.

Tak jarang dari para wanita ini menjadi pahlawan pendidikan di beberapa daerah terpencil di pelosok Indonesia. Menjadi guru meski tak berbayar. Menjadi tenaga pendidik demi membangun generasi yang cerdas. Inilah 20 kisah tentang goresan hati wanita yang ketika dirinya kuat,akan tercipta generasi yang tangguh dan hebat darinya.

Tulisan-tulisan di dalam buku ini bukan terlahir dari istri-istri yang sempurna, bukan pula dari istri-istri tanpa cela. Hanya terlahir dari istri-istri penggali hikmah sebanyak-banyaknya dalam mendampingi para suami menunaikan tugas untuk negeri.

Banyak hikmah yang dapat dipetik dari kisah-kisah di dalam buku ini, sehingga para pembaca dapat melihat sisi lain dari kehidupan keluarga para pegawai pajak.

#onedayonepost
#ODOPbatch5
#tantanganpekankeempat
#resensibuku
#kelasnonfiksi

Sabtu, 28 April 2018

Emak-emak Latihan Baca Puisi

Tak terasa, Pentas Seni dan Perpisahan TKIT Cordova tinggal menghitung hari lagi. Alhamdulillah amanah untuk PENSI mendatang sudah 85% siap. Bingkisan untuk guru dan siswa sudah oke semua. Yang belum dipacking hanya goodie bag snack siswa. Sedangkan untuk snack dan makan siang wali murid sudah dihandle oleh pihak sekolah. Jadi komite aman lah, hihi.

Sebagai ketua komite, saya harus mempersiapkan diri untuk sambutan. Hmmm... Padahal jujur, saya paling tidak suka kalau disuruh sambutan. Saya lebih nyaman bekerja di belakang layar. Tapi apa boleh buat, ketua wajib sambutan. Dan yaaa... saya belum mempersiapkan apa-apa termasuk mau bicara apa di atas panggung nanti, haha.

Oya, konon katanya, kalau ngasih sambutan ga boleh kelamaan, nanti tamunya pada bete alias ngantuk. So.. Baiklah, untuk besok saya akan berbicara sesimpel mungkin. Tamu senang saya aman. Ini alasan aja biar ga bingung mau ngomong apalagi sih sebenarnya, hehe. 

Jumat, 27 April 2018

Sate Matang


Apa yang pertama kali terbersit di benak kita saat mendengar kata
Sate Matang’?

-       Sate yang dibakar sampai matang…
-       Namanya makan sate ya harus matang lah…
-       Ya sate pasti matang dong…

Dan sebagainya…dan sebagainya…

Sah-sah saja berpikiran seperti itu. Dulu ketika saya mendengar kata sate matang, pikiran saya yaaa seperti itu, hehehe.

Tapi maksud dari sate matang disini bukanlah yang seperti saya tulis diatas. 

Sate matang disini adalah sate yang berasal dari daerah Matangglumpangdua, Kabupaten Bireuen, Propinsi Nangroe Aceh Darussalam.  Matangglumpangdua atau lebih sering diucap Matang adalah nama tempat yang strategis terletak 12 Km arah timur pusat Kota Bireuen.

Kamis, 26 April 2018

Puisi untuk Perpisahan dan PENSI

Bikin puisi itu gampang-gampang susah. Kebetulan saya dan rekan-rekan komite Insyaa Allah akan tampil baca puisi saat Perpisahan dan Pentas Seni TKIT Cordova tanggal 9 Mei mendatang. Jadi kami, saya khususnya, sudah dari satu bulan lalu corat coret bikin puisi untuk guru. Hasilnya? Minimalis banget, hahaha.

Ini nih hasilnya. Dibaca secara bergantian.

***

Guruku, Pahlawanku...

( Bunda Fathih)
Salam istimewa kepada setiap lekukan di bibirmu yang menyapaku setiap pagi…
Kau yang tak pernah datang telat, Aturan waktumu sangat akurat

(Bunda Dimas)
Kau melatihku menulis, meski aku terus menangis
Kau yang mengajarkanku membaca, meski lidah tak mau bicara

(Bunda Akhtar)
Kau… Yang sabar meski aku nakal
Kau… Sosok hebat penyulut semangat, Yang tak pernah lelah menyampaikan amanah

Rabu, 25 April 2018

Danau Laut Tawar, Tekengon



Saya akan sedikit bercerita tentang kenangan berwisata ke Danau Laut Tawar saat saya masih tinggal di Aceh dulu. 

Selasa, 24 April 2018

Bingkisan untuk Siswa

Setelah bingkisan untuk guru rampung, maka selanjutnya kami menyiapkan bingkisan untuk siswa dan siswi. Tahun ini kami berinisiatif memberi bingkisan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu untuk siswa dapat sarung dan siswi dapat mukena, tahun ini kami ingin yang bercustom.

Setelah mencari bingkisan apa yang kira-kira cocok untuk anak-anak dan sesuai budget yang sudah ditetapkan tentunya, maka kami memutuskan memberikan topi untuk siswa dan kerudung untuk siswinya. Keduanya dikasih nama masing-masing.

Waaah... anak-anak pasti senang ya dapat bingkisan yang bertuliskan namanya. Apalagi tas goodie bagnya juga ada foto mereka. Wiih keren banget pastinya.

Ini topi dan tas goodie bag 

Senin, 23 April 2018

Hujan: Berbahagialah



Teman-teman pasti merasakan ya, ketika musim hujan tiba, terkadang kita repoooot banget.
Mungkin gara-gara hujan, kita jadi malas berangkat sekolah/kuliah/ngantor. Gara-gara hujan juga ni, pakaian jadi ga kering-kering pas dijemur setelah dicuci. Yang lebih parahnya lagi, gara-gara hujan jadi banyak jadi terserang virus influenza. Ehmmm kayaknya hujan berdampak negatif banget yah.


Tapi dilain waktu, kita juga merasa nyaman banget karena hujan. Coba deh, kalau malam-malam hujan, pasti tidur teman-teman nyenyak banget, asalkan ga kebocoran aja sih yaa, hihi. 

Terus, pohon di halaman rumah jadi subur deh tanpa harus disiram pake air PAM,kan jadi irit biaya juga.

Nah, hujan merupakan hal yang sangat istimewa loh. Kenapa?? Buktinya hujan sampai masuk di dalam Al Qur'an. Dari tahapan terbentuknya hujan sampai manfaatnya dijelaskan secara lengkap dalam Al Qur'an. Coba kita renungkan, ga mungkin kan sesuatu yang sia-sia (tidak ada manfaatnya) tertulis di Dalam Al Qur'an..?

Minggu, 22 April 2018

Kentut yang Menjadi Ihsan Hadi

Ihsan Hadi sedang berjualan mie ayam
Gambar diambil dari detik.com
Beberapa hari terakhir, sedang viral berita tentang "Kentut" yang telah mengubah namanya menjadi Ihsan Hadi. Ya, "Kentut" adalah nama seorang pria berusia 30 tahun yang tinggal di daerah Kunciran, Kota Tangerang.

Nama Kentut sendiri didapat dari almarhum kakeknya. Awalnya, nama Kentut yang sebenarnya adalah "Kenthut", yang dalam bahasa jawa artinya 'anak yang menggemaskan'. Namun tak disangka, berawal dari akta yang salah ketik hingga KTP dan KK semuanya jadi tertulis Kentut.

Dari nama yang unik ini, tak jarang Kentut menjadi bahan olokan teman-temannya sejak SD. Namun karena sudah terlalu sering diejek, akhirnya Kentut sudah terbiasa dan menanggapinya dengan senyuman.

Usia SD saat Kentut mulai belajar mengaji dan mengenalkan dirinya dengan nama asli, guru mengajinya tersenyum. Saat itu juga, namanya diganti menjadi Ihsan Hadi oleh guru mengajinya, di Solo, Jawa Tengah. Berdasarkan bahasa Arab, nama tersebut artinya petunjuk yang bagus.

Sabtu, 21 April 2018

Bingkisan untuk Guru

Bulan April menjelang Mei adalah bulan yang sangat sibuk bagi kami, komite sekolah TK. Karena pada bulan Mei, biasanya akan diadakan acara perpisahan sekokah, pentas seni sekaligus pelepasan bagi siswa-siswi TK B. Kebetulan untuk TKnya Akhtar, acara tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei mendatang. 

Nah, tugas kami sebagai komite adalah menyiapkan perintilan-perintilan seperti bingkisan untuk guru-guru, bingkisan untuk siswa, snack untuk orangtua dan anak. Budgetnya sudah ditentukan dari pihak sekolah, jadi kami hanya menentukan barangnya saja.

Dana untuk bingkisan dan snack berasal dari uang iuran komite yang dibayarkan tiap bulannya. Iuran komite ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan di luar kegiatan sekolah. Seperti makan sehat, menjenguk anak yabg sakit, menengok wali murid yang baru melahirkan dan yang utama adalah untuk bingkisan akhir tahun ajaran.

Jumat, 20 April 2018

Kesalahan yang Lumrah

Beberapa dari kita _beberapa loh bukan semua_ memaklumkan kesalahan yang sudah mendarah daging.

Misalnya:

1. Air mineral = Aqua
Sering kali ketika makan di sebuah warung makan jika di tanya "mau minum apa?" Lantas kita menjawabnya "aqua gelas".. dan ternyata si pelayan datang dengan membawa air mineral gelasan merek ades/vit/prima dsb tapi kita menerimanya dengan senang hati. Padahal tadi kita bilangnya aqua,kok ini malah di kasih merek lain ga protes,hihi.. 

2. Mie instant = Indomie
Di sebuah kos-kosan
A: "Lagi masak apa lo?"
B: "masak indomie nih" (padahal yang di pegang mie sedap)

3. Diapers = Pampers
Percakapan di telepon
Ibu: "Pak,pampers adek udah habis"
Bapak: "oke,nanti pulang dari kantor bapak mampir dulu di alfamart buat beli pampers ya bu"
Ibu: "baik pak,hati-hati ya"
Dan si bapak pulang membawa mamy poko,bukan pampers. Tapi si ibu tidak marah. Padahal kan tadi si ibu pesannya merek pampers bukan mamy poko, hihi.

Kamis, 19 April 2018

Semua Akan Balik ke Diri Sendiri

Saya ingin menuliskan sebuah cerita yang mungkin beberapa diantara teman-teman sudah sangat familiar dengan kisahnya. Tapi tak mengapa, semoga selalu ada hikmah di dalam kisah ini.

Disuatu negeri yang bernama Tanpa Nama,hiduplah seorang raja dan 3 orang  menterinya, sebut saja, Dada Didi dan Dodo. Suatu ketika, ketiga menterinya itu berbuat salah kepada sang raja. Sang raja pun berdiskusi dengan kepala tabib kerajaan, kepala koki kerajaan, kepala perang kerajaan dan kepala keamanan kerajaan untuk memutuskan hukuman apa yang layak diterima untuk ketiga menterinya itu. Setelah diskusi selesai, sang raja akhirnya memanggil dan mengumpulkan ketiga menterinya itu.

Kemudian Sang Raja pun berkata: "Wahai menteri-menteriku,,sebagai hukuman atas kesalahan kalian aku memerintahkan agar kalian membawa buah-buahan sebanyak satu karung sebagai hadiah untukku".

Maka pada hari yang telah ditentukan,ketiga menteri itupun sudah siap dengan karungnya masing-masing. Menteri Dada yang sangat menyayangi sang raja,menghadiahi sang raja satu karung buah-buahan yang manis dan segar.

Rabu, 18 April 2018

Jilbab Pocong : Mau Coba?

Tren hijab terus berkembang. Perkembangan itu tidak lepas dari tangan kreatif para desainer untuk menciptakan sesuatu yang baru. Di awal bulan April ini, ada satu model hijab yang sedang ramai diperbincangkan, yakni jilbab pocong. Sebagaimana bentuk pocong yang simpulnya berada di atas kepala, jilbab ini juga membentuk simpul atau ikatan tepat di ubun-ubun atau atas kepala.

Adalah Azzim Aziz, seorang perancang busana dari Malaysia yang memperkenalkan jilbab pocong di akun instagramnya. Dia mengunggah 9 contoh aneka bentuk dan warna jilbab pocong yang diperagakan oleh seorang model. Menurut dirinya, model hijab pocong  akan laris dan menjadi trend saat Iedul Fitri mendatang.

Awalnya saya tidak terlalu peduli dan tidak mau tahu saat beberapa teman berkomentar heboh soal model hijab ini. Hingga suatu malam, ada teman yang mengirimkan gambarnya ke salah satu grup WhatsApp komunitas. Penasaran, saya langsung mengunduhnya.

Gambar diambil dari instagram milik Azzim Aziz

Selasa, 17 April 2018

Gulai Kacang Panjang

Saya menamai sayur ini dengan nama gulai kacang panjang. Kok gulai?  Padahal rasanya ga mirip-mirip amat dengan gulai daun singkong ataupun nangka. Hmmm... Karena bumbu 6ang dipakai mirip sih, hanya lebih simpel saja. 

Biasanya saya bikin sayur ini kalau sedang bosan dengan sayur bening ataupun tumis-tumisan. Pasti tahulah ya alasannya, karena santan tidak baik dikonsumsi sering-sering. 

Sebagai tambahan, biasanya saya mencampurkan tahu/tempe atau telur ke dalam sayuran ini. Tujuannya sederhana, agar isinya bervariasi dan warnanya tidk hanya hijau. 

Hari ini karena lauknya sudah ada ayam goreng, maka kali ini sayurnya hanya saya tambahkan tempe sebagai pelengkap. Yang pasti rasanya tetap joss. 

Akhtar suka dengan semua jenis sayur asalkan tidak pedas. Jadi, saya bikin sayur ini tidak terlalu pedas dan tidak terlalu kental. Tapi tetap memakai cabai, agar warnanya terlihat cantik. 

Bumbu-bumbu yang digunakanpun simpel, tidak seperti gulai asli pada umumnya yang menggunakan rempah-rempah sangat lengkap. Baik, langsung saja saya tulis ya resepnya.

Bahan:
1. 1 ikat kacang panjang, potong
2. 1 papan tempe, potong dadu
3. 3 batang serai, memarkan
4. Lengkoas,memarkan
5. 2 lembar daun salam
6. 2 lembar daun jeruk purut,sobek
7. Santan 60mL diencerkan dengan 600mL air 
8. Bawang goreng

Bumbu dihaluskan:
1. 6 butir baaang merah
2. 2 butir bawang putih 
3. 2 buah cabai merah (bisa ditambahkan apabila ingin pedas) 
4. 1 ruas kunyit
5. 2 ruas jahe, memarkan
6. 1/2 sdt jinten
7. 1/2 sdt ketumbar
8. 2 butir kemiri
9. Gula
10. Garam
11. Minyak untuk menumis

Cara memasak:
1. Tumis bumbu halus hingga harum
3. Masukan jahe, lengkoas, serai dll
3. Masukan kacang panjang, oseng-oseng
4. Tambahkan santan, aduk-aduk
5. Masukan tempe, aduk kembali sampai semua matang
6. Tambahkan gula dan garam, atur rasa
7. Siap disajikan dengan taburan bawang goreng




Cukup mudah bukan?  Untuk pelengkapnya, tinggal disesuaikan saja dengan keinginan. Yuk silahkan dicoba resepnya. Kalau agak pedas pasti lebih nikmat ^^

#onedayonepost 
#ODOPbatch5 
#kelasnonfiksi

Senin, 16 April 2018

Hujan

Bisakah sejenak saja aku memejamkan mata?
Menikmati malam yang indah karena hujan
Yang turun dengan derasnya hingga tak terdengar suara selain darinya

Apakah langitmu berurai air hujan?
Ingin kita sama, yaitu tentang rindu
Yang dahsyat
Yang satu insan sajapun tak pernah sekalipun mengerti

Hujan ini indah
Jangan kau nodai oleh prasangka buruk
Keberkahan yang ada,
Bukan hanya untukmu,
tapi untuk kita dan mereka

Aku tahu kau lelah
Berlari kecil menghalau angin demi menepi
Sepatumu basah, pun pakaian yang kau kenakan kuyup
Kau menggerutu

Tidak. 
Semua bukan salah keadaannya
Tapi manusia yang terkadang tidak siap
Bekal sedikit namun merasa hebat luar biasa

Sekali lagi, jangan kau sakiti dirimu
Dengan mencela hujan yang datang baik-baik
Sebab ia tak pernah salah

Hujan...
Membawa kabar baik bagi jiwa yang merindu
Membawa berita bahagia bagi insan yang mendamba


#onedayonepost
#ODOPbatch5
#kelasnonfiksi

Minggu, 15 April 2018

Kelas Kreatif Anak Neo : Berkebun


Tema Kelas Kreatif Anak Neo bulan ini adalah Berkebun. Kami mengundang Kak Britania Sari, seorang pakar di bidang bercocok tanam untuk mengajarkan cara menanam kepada anak-anak Neo.

Seperti biasa, sebelum hari H, tim kreatif yang terdiri dari 6 orang ibu-ibu Neo, berbelanja bahan yang dibutuhkan. Kami mengatur siapa beli apa dan mempersiapkan siapa bagian apa.

Hari ini karena baru kali pertamanya di komplek kami mengadakan kelas kreatif berkebun, jadi kami memulai dari yang sederhana dahulu. Yaitu menanam kangkung dan memindahkan bibit cabai.



Berikut alat, bahan dan langkah-langkah menanam:

Sabtu, 14 April 2018

Menulis adalah Kebutuhan

“Cantik, coba deh bikin blog!” Usul suami di suatu malam, 7 tahun yang lalu. 

Suami saya tahu kalau istrinya ini doyan nulis. Segala yang terjadi mulai dari kegiatan sehari-hari, cerita unik yang seru, sampai kegiatan piknik pun semua ditulis menjadi status di Fb. Agak alay nampaknya. Tapi sungguh, bukan bermaksud pamer atau riya’, hanya ingin berbagi pengalaman saja.

Karena semenjak saya menikah dan ikut merantau bersama suami ke pulau seberang, saya merasa sendiri dan kesepian saat ditinggal suami bekerja. Apalagi saat itu tidak ada tv di rumah, gawaipun belum android, hanya laptop milik suami yang menemani sehari-hari.

“Tulisan Cantik jadi tersimpan lebih rapih kalau di blog. Enggak tercampur baur dengan foto yang di tag orang atau status-status pendek lainnya. Cantik juga pasti  lebih luwes menulisnya..” Lanjut beliau.

Dari situlah kemudian saya tertarik dengan usulan beliau. Akhirnya saya mencari tahu bagaimana cara bikin blog, mendekorasi, dan menatanya sesuai keinginan. Bermodalkan laptop jadul milik suami dan sebuah modem kartu pasca bayar, saya memulai bikin blog gratisan. Saya mulai menikmati hari-hari dengan utak atik blog dan menulis apa saja yang ingin saya tulis,meskipun isinya curcolan yang konyol.

Jumat, 13 April 2018

Hanya Titipan Illahi

Tiba-tiba hati saya perih. Inikah yang namanya iri? Jujur,  saya iri ketika tahu teman-teman saya sukses selepas lulus kuliah. Hati sayapun pilu ketika melihat mereka bisa menyenangkan dan mengenyangkan diri dari hasil jerih payahnya sendiri. Lantas saya? Saya hanya berdiam diri menunggu kedatangan suami di rumah. Menanti diberi uang belanja karena saya pengangguran. Saya tidak bekerja. Dan setiap hari saya mengerjakan pekerjaan yang sama yaitu nyapu nyupir ngepel masak. Tidak ada yang berbeda. Tak ada inovasi. Monoton. Kaku. Bosan. Dan saya jenuh dengan rutinitas seperti ini.

Ketika masih SD,saya bercita-cita ingin menjadi dokter. Cita-cita yang memang sangat familiar di kalangan anak kecil sebab dokter dianggap sebagai cita-cita yang WOW banget. Masuk SMP, cita-cita saya berubah, ingin jadi arsitektur handal. Kenapa? Karena zaman SMP lagi ngetrend film AADC,filmnya Nicholas Saputra dan Dian Sastro. Kalau cewek-cewek lain pada ngebet pengen kuliah jurusan sastra kayak Dian Sastro, saya malah ngebet pengen kuliah jurusan arsitektur kayak Nicholas. Keren aja rasanya cewek jago arsitektur,Ehm. 

Kamis, 12 April 2018

Perjalanan Menuju Bandung



Hari ini, saya menemani Pangeran Sholih wisata akhir tahun ajaran 2017-2018 TKIT Cordova. Setiap akhir tahun ajaran, sekolah Akhtar memang selalu wisata ke luar kota. Agenda tahun ini adalah ke Little Farmer dan Dusun Bambu.

Alasan pihak sekolah memilih Little farmer sebagai wisata kali ini karena untuk tujuan wisata edukasi. Disini, anak-anak bisa belajar berkebun, yakni menanam dan memanen kangkung, belajar mencangkul dan membajak sawah. Selain itu ada arung jeram mini yang sangat cocok untuk anak-anak TK.

Rabu, 11 April 2018

Mengajarkan Anak Keramas Sendiri



Salah satu tanda anak mulai mandiri adalah disaat mereka mampu mandi sendiri. Mengajarkan anak mandi sendiri bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, sebaiknya  mulai mengajarinya di saat anak sudah cukup mampu berkomunikasi dengan baik, tepatnya ketika mereka mulai memasuki TK. Di usia ini, kita sudah bisa mengajari anak tentang cara mandi yang bersih, bukan sekedar menyiram tubuh dengan air dan memakai sabun semaunya.

Saya pribadi, mengajarkan Akhtar untuk bisa mandi sendiri sejak memasuki usia 3 tahun. Namun, baru saya lepas total tanpa ikut masuk ke dalam kamar mandi saat usianya beranjak 4 tahun. Hanya saja ketika waktunya keramas, saya akan membantunya kembali.

Nah, apabila anak sudah bisa mandi sendiri, tahapan selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk keramas sendiri. Bagi beberapa anak, bagian menakutkan dari keramas adalah saat menyiram kepala dengan air dan memakai shampo karena takut terkena mata.

Selasa, 10 April 2018

Manfaat Renang Bagi Anak-anak



Postingan hari ini temanya masih tentang renang. Kalau kemarin alasan mengapa keluarga kami memilih Ocean Park sebagai tempat renang favorit, kali ini saya akan menulis apa saja sih manfaat renang bagi anak-anak. Saya fokuskan untuk anak-anak saja ya.

Mengutip hadis Rasululloh , Dari Amirul Mukminin, Umar al-Faruq ibn al-Khattab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” 
(Sahih Bukhari/Muslim)


Jadi jelas, bahwa renang adalah salah satu olahraga atau kegiatan yang dianjurkan oleh Rosul. Sebagai umat muslim, kita sadar betul apabila Rosul telah memerintahkan sesuatu untuk dikerjakan, itu artinya mempunyai manfaat yang baik untuk umat.

Renang adalah kegiatan fisik yang seluruh anggota tubuh harus bergerak. Walaupun hanya sekedar 'main air' seperti apa yang keluarga kami lakukan, tapi tetap saja semua anggota tubuh pasti bergerak. Nah, kalau semua anggota tubuh sudah bergerak, tentunya banyak sekali manfaat yang akan anak dapatkan. Berikut manfaatnya

Senin, 09 April 2018

Alasan Berenang di Ocean Park BSD City

Hari sabtu lalu, kami sekeluarga kembali mengunjungi Ocean Park . Teman-teman sudah pada tahu apa itu Ocean Park? Yaitu, waterboom yang berada di Jl. Pahlawan Seribu, CBD Area, BSD City, Banten.

Ocean Park sudah menjadi tempat langganan kami kalau ingin berwisata main air alias berenang-berenangan. Kami memiliki beberapa alasan mengapa memilih tempat ini. Berikut alasannya:

1. Bersih
Bersih adalah alasan yang paling utama kami memilih tempat ini. Petugas kebersihan sangat sigap menjaring daun-daun yang jatuh ke kolam. Airnyapun tidak lengket ataupun bau kaporit. Toilet dan ruang bilas cukup banyak dan nampak bersih.


2. Luas
Ocean Park memiliki luas sekitar 8,2 hektar, jadi bisa dibayangkan betapa luasnya area ini. Maka, tidak diragukan lagi pengunjung akan merasa puas berenang disini.

Minggu, 08 April 2018

Assalamualaikum

Assalamualaikum hati...
Sedang apa kau?
Masihkah ada namaku di dalammu?
Ini aku loh...
Iya, aku!
Kamu ingat?

Kemarilah, ayo tatap mataku!
Diam dulu, sebentar saja!
Sekarang coba raba wajahku!
Bagaimana?
Sudah ingat?
Belum?

Ayo kita duduk santai dulu!
Aku akan bercerita padamu,
Tentang kenangan indah kita!
Yang hanya terjadi sekali seumur hidupku
Yang takkan pernah terulang lagi
Tentang akad kita!

Loh.. Kamu kenapa nangis?
Aku selalu disini! Di hatimu!
Tidak akan pernah pergi.
Percayalah!

Ayo... senyumlah hati...
Aku bahagia melihatmu bahagia!
Walau posisiku telah tergantikan olehnya.
Aku terima dengan ikhlas!

Karena dunia kita sekarang telah berbeda...

#onedayonepost
#ODOPbatch5

Sabtu, 07 April 2018

Bakso Sodiq


Bakso Pak Sodiq adalah warung makan yang menjual bakso dan soto. Tempatnya berada di jalan raya japos, Pondok Aren.

Bagi penggemar bakso di daerah Japos raya, Bakso Sodiq pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Pelanggannya sudah jutaan orang, dari anak balita hingga yang sudah sepuh. Saya adalah salah satu pelanggannya.

Sejak 2 tahun saya tinggal di daerah japos raya ini, warung bakso pak Sodiq tidak pernah sepi pengunjung. Walaupun di dalam warungnya terlihat sepi, tapi ternyata Pak Sodiq dan isterinya tidak pernah santai. Mengapa? Karena banyak yang pesan dibungkus.

Pernah suatu waktu saya membeli bakso dan soto. Saya merasa senang karena warung sedang sepi. Pasti dilayaninya cepat. Namun harapan saya tercabik-cabik setelah hampir 20 menit menunggu pesanan yang tak jua datang. Kenapa bisa selama itu? Rupanya saya datang diwaktu yang tidak tepat. Pak Sodiq beserta isterinya sedang membuat sekitar 50an bungkus bakso dan mie ayam. Huwaaa rasanya pengen nyakar tembok. Sebenarnya sudah diinfokan kalau agak lama. Tapi saya tidak menyangka akan selama itu.

Jumat, 06 April 2018

Bahagia Itu Sederhana

Bahagia menurut KBBI adalah suatu keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan).

Bahagia adalah milik semua yang bernyawa. Tanpa terkecuali. Manusia, hewan dan tumbuhan, semuanya memiliki hak untuk bahagia.

Sering kali kita mendengar bahwa 'Bahagia itu sederhana'. Memang benar, karena buat saya yang seorang emak, kebahagiaan itu bisa didapat dari hal-hal sepele. Mau tau? Berikut yang bisa membuat saya bahagia selain me time ya tentunya. Yuk yuk, dibaca sampai tuntas ya.

Kamis, 05 April 2018

Manfaat Bersepeda Bagi Anak-anak


"Bunda... Akhtar main sepeda, ya!"

Begitulah Akhtar, setiap hari sabtu dan minggu pagi saat tidak ada agenda, ia selalu bermain sepeda bersama teman-temannya.

Tidak hanya saat weekend saja, senin hingga jumat pada sore harinya, Akhtar berangkat TPA juga dengan bersepeda.

Nah, kali ini saya akan mencoba menuliskan beberapa manfaat bersepeda bagi anak-anak. Saya akan fokuskan untuk usia dibawah 10 tahun saja ya. Berikut manfaatnya:

1. Belajar tentang kepemilikan barang
Dulu, saya membelikan sepeda roda dua untuk Akhtar tidak serta merta begitu saja. Akhtar menabung selama satu tahun lamanya. Walaupun pada dasarnya uang yang dimasukan kedalam celengannya uang dari saya juga, tapi setidaknya mengajarkan menabung untuk membeli sesuatu yang diinginkan otu penting sekali. Anak akan belajar bahwa ia harus berusaha terlebih dahulu untuk memiliki sesuatu. Ia pun akan lebih menghargai sepeda miliknya.

Rabu, 04 April 2018

Dari Bobo



Sejak kapan saya suka menulis? Jawabannya adalah : sejak saya bisa menulis.

Entah dari mana ketertarikan dalam dunia literasi muncul pada diri saya, sedangkan kedua orangtua bukan seorang ahli sastra ataupun yang berkecimpung di dunia jurnalistik. Tidak. Mereka juga tak pernah memasukan saya pada kursus-kursus yang berhubungan dengan dunia kebahasa Indonesiaan. Pun saya tidak pernah diikut sertakan dalam lomba-lomba karya tulis, puisi dan sejenisnya.

Orangtua saya, hanya sekedar tahu kalau anaknya senang menulis. Maka, orangtua saya, khususnya papa, berlangganan majalah bobo untuk saya. Beliau juga rajin membelikan kertas folio agar saya bisa menulis cerpen, puisi atau apa saja di kertas tersebut menggunakan bolpoint. Maklum, kami keluarga sederhana. Mesin tik pada zaman itu tergolong barang mewah, tidak ada di rumah saya.

Dari berlangganan bobo itulah hasrat mengirim tulisan mulai bergemuruh. Dengan selembar kertas dan bolpoint, saya mencoba mengirim tulisan ke rubrik cerpen dan tak disangka. Hasilnya, tulisan saya dimuat. Berbagai hadiah mulai saya terima. Dari sebuah tas, tiket gratis nonton bioskop, souvenir-souvenir bobo bahkan uang ratusan ribu rupiah. Zaman SD, uang ratusan ribu itu sudah sangat UWOW sekali buat saya. Sampai sekarang juga kok.

Selasa, 03 April 2018

Oseng Cumi Asin

Anda penyuka cumi?

Cumi basah atau cumi asin?

Beberapa orang mungkin yang suka cumi basah, belum tentu dia suka dengan cumi asin. Begitupula sebaliknya.

Hari ini saya akan menuliskan resep oseng cumi asin yang endeus marendeus. Yuk mari ;)

Bahan:
2 bungkus cumi asin sekitar 200 gram,rendam dalam air hangat lalu potong sesuai selera.

Bumbu diiris:
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
10 buah cabai rawit orens (disesuaikan)
4 buah cabai hijau besar
Garam sedikit saja
Gula 1sdt
Kecap 1sdt
Minyak secukupnya

Cara memasak:
1. Cuci bersih cumi yang sudah di rendam air panas.
2. Panaskan minyak.
3. Masukkan bawang merah, bawang putih dan cabai rawit. Tumis hingga harum
4. Masukan cumi
5. Tambahkan cabai hijau, garam, gula dan kecap
6. Atur rasa
7. Sajikan



Cukup mudah bukan?

Bagi penggemar cumi, pasti sudah tidak asing dengan menu ini ya. Disantap dengan nasi hangat dan cah kangkung nikmatnya tiada tara. Tapi ingat ya.. Cumi salah satu makanan yang mengandung kolesterol cukup tinggi.

Senin, 02 April 2018

Aku

Hari ini saya akan menulis tentang "AKU". A-K-U. Tulisan kali ini untuk mengerjakan tantangan yang diberikan pada kelas nonfiksi. Jujur, saya bingung mau menulis apa tentang AKU, karena sudah sering kali saya menulis dengan tema yang sama. Dari zaman old hingga zaman now sudah pernah saya luapkan di blog ini. Tapi demi sebuah tantangan, catet ya.. tan-ta-ngan. saya akan berusaha 'curcol' kembali mengenai AKU. Mungkin beda versi. Hihi.

Saya adalah anak kedua dari dua saudara kandung dan tiga saudara tiri. Penjelasan mengapa saya memiliki saudara tiri kalau ditulis bisa jadi satu buku novel dengan sekian ratus halaman. Serius lho, sama sekali enggak lebay, karena ceritanya  menguras airmata dan mempermainkan emosional. Percaya kan? Percaya aja deh ya biar saya senang. Hmmm.. Mungkin ada yang mau jadi sponsor kalau cerita saya dibikin novel? Haha.. Abaikan.

Lanjut ya, saya lahir di Jakarta 29 tahun yang lalu di rumah sakit Harapan Kita pada jam 4 sore. Masih muda belia kan? Iyain aja ya.

Minggu, 01 April 2018

Nonfiksi Pilihan Saya

Pilihan yang cukup sulit ketika harus menentukan kelas lanjutan fiksi ataukah nonfiksi pada ODOP batch 5. Mengapa sulit? Karena memang kemampuan saya masih amat sangat terbatas dikeduanya. Menulis fiksi yaa begitulah, menulis nonfiksi juga ehmm kurang greget. Memang serba salah kalau penulis amatiran seperti saya dihadapkan oleh dua pilihan yang masih ikut-ikutan.

Awalnya saya memantapkan hati untuk bergabung di kelas fiksi. Karena jujur, ketika tidak ada ide untuk membuat tulisan, biasanya saya akan menulis puisi. Menulis puisi bagi saya tidak perlu membutuhkan waktu lama, hanya sekitar sepuluh sampai lima belas menit sudah bisa di publish. Selesai. Postingan tercukupi. Aman.

Pun ketika saya tergiur kelas fiksi dapat menelurkan karya sebuah buku. Bersama-sama berimajinasi dalam sebuah cerita. Keren banget pastinya. Ga kepengen? Ya pengen lah...

Rabu, 28 Maret 2018

Hutang pada Anin

Mataku terus berputar mencari Anin,gadis berkerudung toska yang telah memberiku pinjaman uang. Gadis? Oh.. Aku tak tahu dia sudah menikah atau belum. Harapanku belum. Dan aku berniat akan menjadikannya dia sebagai isteriku. Semudah itukah? Aku akan berusaha.

Pertemuanku dengan Anin baru terjadi sekali. Itupun karena kebodohanku. Kala itu pagi hari, aku naik bus pertama patas AC 81 jurusan Kalideres-Depok. Aku duduk di kursi dua orang. Sebelah kiriku jendela dan sebelah kananku duduk seorang wanita bertubuh mungil,berkacamata,sedang memangku sebuah buku. Di pergelangan kirinya melingkar jam tangan merk G-shock. Hihi.. Pasti wanita tomboy.

Seperti biasa, apabila bus sudah memasuki jalan tol dalam kota, kondektur bertugas narikin ongkos.

Saat hendak bersiap-siap mengambil uang dari dalam dompet, aku kaget bukan kepalang karena tidak menemukan dompet. Shit! Dimana dompetku. Jatuh? Dicopet? Atau tertinggal di rumah? Dengan wajah panik, aku mencoba menelepon mama, berharap dompet kesayanganku itu tertinggal di rumah.

Selasa, 27 Maret 2018

Warna Kesukaan

Dulu ketika usia saya masih balita, saya suka warna yang kecewek-cewekan. Ungu dan pink. Atau pink keunguan, bisa juga ungu agak ke pink. Segala macam kaos, pita rambut, bandana, tas, bahkan sampai sepatu, saya punya yang warna pink. Keren kan! Pecinta pink atau ungu sejati. Bukan begitu?

Memasuki usia SD, saya tidak suka lagi dengan warna pink dan ungu. Saya jadi suka warna hijau. Hijau apa saja. Bisa hijau daun, hijau lumut atau hijau toska. Sampai saya request ke mama, minta lantai kamar warna hijau lumut. Hihi.. Awalnya mama ragu, karena lantai berwarna hijau lumut itu gelap. Nanti kamarnya jadi gelap, suram dan terkesan... horor! hahaha.. Enggak-enggak. Abaikan saja ya yang horor. Intinya, Lantai berwarna hijau lumut tidak  cocok untuk kamar. Tapi saya tetap memaksa. Karena buat saya saat itu, warna hijau lumut itu elegan dan kesannya mewah.

Senin, 26 Maret 2018

Batuk

Disaat aku sedang serius memasak, engkau hadir secara tiba-tiba. 
Lalu aku memalingkan wajah.
Khawatir masakan yang kubuat dapat terkontaminasi olehmu.
Hadirmu cukup merepotkanku.

Disaat aku tengah asyik mengunyah makanan. Engkau datang mengagetkanku.
Airmata bercucuran. Rasa mual tak terenyahkan. 
Kau bikin makanku menjadi tak nikmat. Hampir keluar lagi.
Hadirmu memang tak pantas untukku.

Disaat aku sedang memberi sambutan, engkau muncul tanpa intruksi.
Maka, dengan sedikit menutup mulut aku berdehem. 
Berharap engkau lari dan takkan kembali.
Tapi tidak demikian. Justru kau makin beringas.
Hadirmu sangat menggangguku.

Minggu, 25 Maret 2018

Buah Tangan dari Arab

Hari ini agenda kami sekeluarga adalah bertandang ke rumah saudara yang baru saja sepekan lalu pulang dari umroh. Niat utama kami adalah silaturahim dan tentu saja ingin mendengarkan langsung pengalaman beliau selama beribadah di tanah suci.

Perjalanan dari Pondok Aren menuju Matraman pagi tadi sedikit tersendat. Kami berangkat dari rumah sekitar jam 9 pagi, ternyata jalanan sudah ramai dan bisa dikatakan macet. Padahal hari minggu. Tumben banget deh.

Kami sampai di matraman sekitar jam setengah 12 siang. O-ow.. Lama banget ya.. hihi. Yah, namanya juga Jakarta, kalau enggak macet malah aneh. Ups.

Sampai disana kami disambut baik oleh tuan rumah. Akhtar biasa memanggil yangkung dan yangtie untuk saudara kami yang di matraman ini. Mereka terlihat amat bahagia saat menyambut kedatangan kami. Kebetulan tadi tamunya bukan hanya dari keluarga kami, tapi ada juga dari keluarga kakak saya.

Sabtu, 24 Maret 2018

Sabtu Terharu



Malam ini, saat saya sedang berada di dalam kendaraan, saya menyengajakan untuk mengecek pesan-pesan yang ada di WhatsApp. Setelah memastikan tak ada yang terlewat di pesan pribadi, saya beralih untuk membuka satu persatu WhatsApp grup.

Ah ya, saya baru ingat kalau hari ini adalah pengumuman kelulusan ODOP Batch 5 untuk para pesertanya. Melihat chat yang sudah ratusan, saya makin penasaran dengan isi obrolannya. Klik!

Saya simak, jempol kanan terus naik turun, scroll perlahan dan... Aaaakkkk mata saya  menemukan sesuatu! Yaph, PENGUMUMAN KELULUSAN!

Depannya Y.. Mana nama yang depannya Y yaa.. Begitu bathin saya sambil mata terus menatap layar Hp dengan seksama. Hanya dalam hitungan 3 detik, saya berhasil menemukan nama Yulita Widya Ningsih di urutan 40. Hiyeeee... Alhamdulillaaaah saya lulus!!! *koprol cantik.

Jumat, 23 Maret 2018

Nasi Liwet Sunda : Diet? Besok Aja deeeh

Kalau kemarin saya posting tentang sambal bawang si pendamping nasi liwet, hari ini saya posting tentang nasi liwetnya nii..

Duh, saya kalau bikin nasi liwet ga nahan sama harumnya. Padahal nasi liwet sunda kan ga pakai santan ya, tapi bisa harum khas gitu..

Kira-kira dari mana ya aromanya? Huum betul, dari teri yang sudah di goreng kering kemudian dicampurkan ke beras yang akan dimasak. Tak lupa duo bawang, batang sereh, lengkoas dan daun salamnya yang juga ditumis terlebih dahulu sebelum pada akhirnya mereka bercampur menjadi satu di dalam magic com. Ahaha.. Iya saya pakai magic com masaknya. Yang simpel-simpel aja lah ya, yang penting anak dan suami lahap 😂

Okeyh, tanpa mengulur waktu dan memperingkat tulisan,berikut ini resepnya.

Kamis, 22 Maret 2018

Sambal Bawang Nyoozzz

Tempo hari saya bikin nasi liwet sunda. Otomatis pasangannya sambal donk ya. Tanpa sambal apalah arti seporsi nasi liwet sunda bagi para pecintanya,eaaa.

Baiklah, karena suami lagi bosan dengan sambal terasi, pagi harinya sebelum berangkat kerja beliau request kalau kali ini bikinnya sambal bawang saja.

Okesiap, apa sih yang enggak buat suami ter.. ter.. Titik-titiknya silahkan menyesuaikan dengan suami masing-masing ya.. Apa? yang jomblo? Mmmm... Ya cari dulu suaminya.. Wkwkwk.

Bikin sambal bawang itu mudah sekali. Tinggal kedip juga jadi. Hihi. Agak lebay memang. Tapi beneran loh. Semua orang pasti bisa.. Bahkan yang enggak pernah pegang cobek pasti bisa. Tinggal ikutin aja langkah-langkahnya secara bertahap,dijamin sukses!

Berikut resep sambal bawang anti gagal

Bahan:
10 siung bawang merah ukuran sedang
3 siung bawang putih ukuran sedang
10 buah cabai merah keriting
20 buah cabai rawit merah/orens yang gemuk

Pelengkap:
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Minyak untuk menggoreng dan menumis

Cara membuat:
1. Goreng semua bahan tapi jangan sampai terlalu layu
2. Uleg/blender (tanpa air) kasar dan diberi sedikit garam dan gula
3. Tumis lagi dengan sedikit minyak dan api kecil, tambahkan lagi garam dan gula.
4. Atur rasa
5. Sajikan



Mudah bukan?

Perhatian!
Saat menumis sambal, siap-siap pakai masker ya.. Karena bakal bersin-bersin.. Hihihi

Rabu, 21 Maret 2018

Venus yang Tulus

Pagi tadi saat saya mengecek WhatsApp, saya tersentak. Apa-apaan ini kok saya di remove disalah satu grup yang selama ini telah membersamai saya selama lebih dari tiga bulan. Oh no! Saya sudah merasa nyaman dengan rumah kecil ini. Saya bisa curhat dengan para penghuninya kalau perjuangan posting setiap hari itu enggak mudah. Saya bisa berkeluh kesah saat menuntaskan tantangan cerbung kemarin anak sedang sakit, jadi konsentrasi terpecah. Saya bisa meluapkan semua yang ada di hati tentang jatuh bangun supaya bisa posting setiap hari tanpa hutang! Iyaph.. Tanpa hutang, alhamdulillaah...

Warga venus, yang selama ini telah menjadi bagian dari hidup saya. Yang hanya satu orang saja saya mengenalnya secara nyata yakni mbak Ajeng,kami sudah bersahabat sebelum ikutan ODOP. Selebihnya... saya tidak mengenalnya. Tapi mengapa ada rasa sedih saat berpisah dengan mereka? Apa yang membuat kami merasa kehilangan hunian?

Jawabannya hanya satu!

Selasa, 20 Maret 2018

Cemburuku

Pernahkah kau berpikir tentang arti kita?
Yang ternyata langkah kita saling menguatkan!
Yang bilamana tangan tak saling menggenggam aku bisa jatuh?
Yang setidaknya ketika kau ada, aku bisa bangkit untuk berdiri.

Sadarkah kau tentang semua langkah yang pernah kita lalui bersama?
Ternyata aspal yang tak pernah bicara itu selalu menjadi saksinya.

Coba kau tengok ke arah tenggara!
Ada pohon kaktus yang usianya lebih tua darimu.
Durinya mungkin dapat melukai siapa saja yang mendekat.
Maka berhati-hatilah!

Sekarang, coba kau lihat arah utaramu!
Ada mawar merah yang sangat cantik warnanya.
Indah dipandang mata
Menarik hati untuk dipetik
Tapi ingatlah, durinya yang kecil dapat menggores tangan hingga darah menetes.

Senin, 19 Maret 2018

Kamu

Paling sulit itu menentukan judul. Judul apa aja.. mau judul status, judul cerpen, judul buku, bahkan curcolan juga musti ada judulnya lho, bukan begitu? Iyain aja deh ya.. 😅

Terus masalahnya dimana?
Di kamu!
Iya, di kamu!
Kamu yang sehari-hari pergi saat mentari belum menyilaukan mata dan pulang saat petang tinggal nama.

Kamu!
Yang darimu satu huruf saja bisa menjadi ratusan kata, ribuan kalimat bahkan jutaan paragraf. Percaya? Harus!

Kamu!
Yang katamu merinduku.
Benarkah? Apa buktinya?
Apakah rindu sebuah kejahatan hingga perlu bukti? Begitu katamu.

Lagi-lagi kamu!
Si tukang rayu tiap waktu.
Si tukang gombal seumur hidup.
Swear! Aku tidak bercanda apalagi berbohong. Karena bercanda adabnya tidak boleh berbohong.

Kamu!
Yang sedari tadi hanya senyam senyum disana.
Kemarilah, bicaralah untuk wanitamu. Karena wanita bukan hanya butuh waktu, tapi juga butuh kata-katamu.

Kamu!
Iya kamu!
Ku pakai buat judul postinganku saat ini boleh ya? Boleh dooonk 😅

@yulita.wn
Pondok Aren, Maret 2018

Minggu, 18 Maret 2018

Jika Aku Pergi


Pernah berpikir tentang kematian? Tentang waktunya saat meninggalkan orang-orang yang kita cintai?

Saya sering.

Pikiran kalau saya meninggal duluan, bagaimana anak dan suami. Apalagi anak masih kecil, masih butuh ibu untuk tempat ia berlindung. Masih butuh ibu untuk tempat ia berharap kasih dan sayang. Masih butuh ibu untuk tempat ia bermanja. Masih butuh ibu untuk tempat ia bercerita tentang serunya hari yang telah dilewati. Masih butuh ibu untuk tempat menangis mengadu segala resah. Masih butuh ibu untuk tempat bertanya jika sedang galau. Masih butuh ibu untuk tempat bersenda gurau. Masih butuh ibu untuk mendoakan setiap langkahnya.

Pun, jika saya meninggalkan suami. Apakah beliau akan menikah lagi? Berapa lama beliau akan terus mengingat saya? Berapa lama beliau akan jatuh cinta kepada wanita lain? Ketika beliau menikah lagi, akankah saya dilupakannya begitu saja? Masihkah beliau ingat tentang semua kenangan indah yang pernah kami lalui bersama? Bisakah seutuhnya beliau melupakan saya? Masihkah beliau mendoakan saya apabila sudah menikah dengan wanita lain? Masihkah ada nama saya di hatinya? Masihkah sedikit saja tersimpan nama YULITA di ingatannya? Lalu... Kalau beliau menikah lagi, wanita itu sayang kah dengan anak-anak saya? Sayangnya tulus kah? Wanita itu mau kah diajak bersusah-susah? Maukah ia mengingatkan bahwa pernah ada istri pertama dalam hidup suami saya?

Sabtu, 17 Maret 2018

Cafe Cordova

Jumat 16 Maret 2018, ada acara makan sehat di sekolahnya Akhtar. Makan sehat adalah agenda rutin sekolah yang diadakan tiap bulan pada pekan ke dua atau tiga, tergantung situasi dan kondisi.

Biasanya, menu makan sehat tidak jauh berbeda denhan menu makanan sehari-hari yakni 4 sehat 5 sempurna. Misalnya saja: nasi, sayur sop, ayam krispi, air mineral, buah dan berbagai cemilan sehat ditambah susu. Yang bertugas menyiapkan makanannya adalah komite yang dibantu oleh wali murid.

Kebetulan, bulan ini acara makan sehat diambil alih oleh para guru. Jadi semua-muanya yang menyiapkan bukan komite tapi para guru.

Ceritanya,para guru mau bikin tema yang lain dari biasanya. Alhasil mereka menyulap pelataran sekolah menyerupai cafe. Namanya "Cafe Cordova" dengan tema 'Mampir yuk ke cafe kami', hihi.. Selain itu, pelataran juga dihias dengan kertas krep dan origami. Keren lah pokoknya.  Kreatif banget guru-gurunya,TOP deh. 


Jumat, 16 Maret 2018

Oseng Oncom Pedas Manis

Sudah beberapa hari terakhir ini saya pengen banget makan oncom. Tapi setiap kali ke warung, oncomnya ga ada atau kalau adapun jelek. Hiks.

Beruntungnya, kemarin pagi pas ke warung saya melihat oncom berwarna orens merekah. Yuhuuu... Enggak pake nengok kanan kiri langsung saya samber aja deh tuh si oncom yang ngorensnya catiiiik banget.

Nah, berhubung saya dan suami enggak suka leunca, jadinya tiap kali masak oseng oncom, yaa original saja. Tanpa penambahan bahan-bahan yang lainnya, hihi. Ga pake pete? Pengen sih, saya suka pete. Tapi suami itu kalo gak penting-penting banget sama pete, yaa ga bakal mau makanan dicampur pete.

Oseng oncom pedas manis ala saya ini nikmat banget dimakan bersama nasi hangat. Cabai rawitnya sengaja saya banyakin, biar pas makan ada sensasi huhah huhahnya, hihi. Oiya, karena saya suka campuran pedas dan manis, maka saya tambahkan sedikit saja kecap manis saat menumis. Dijamin, bakal nambah-nambah deh makannya.

Mau tau resepnya?

Kamis, 15 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #10 : Sempurna Olehmu

Aku benar-benar terperangah. Telapak tangan kukepal. Ada kecewa mengalir yang membuat seluruh sendi tubuhku menjadi patah. Ada duka yang teramat dalam. Gelap. Seperti menyelam di samudera pasifik dan hilang tertelan palung Mariana. Jauh. Lenyap ke dasar bumi.

"Renata.. bisa saya lanjutkan ceritanya?" tanya Kak Zaki dengan sangat hati-hati.

Aku mengangguk. Pandanganku kosong ke depan. Kak Zaki menggeret kursi lalu duduk berhadapan denganku.

"Almarhumah istrinya Farki namanya Vannya,mereka menikah setahun setelah lulus S1. Keduanya lulusan kimia UI sini, Re.." Kak Zaki mengatur napasnya. Lagi, ia mengusap ekor matanya. Mungkin ada air mata yang siap menetes.

"Pernikahan mereka hanya berusia satu tahun. Keluarga Vannya mengalami kecelakaan travel saat sedang pulang kampung di Bromo. Vannya meninggal dalam keadaan hamil 4 bulan. Adiknya yang sedang hamil 2 bulan selamat, tapi suaminya meninggal. Ibunyapun demikian,meninggal di tempat..." Kak Zaki menyatukan kedua telapak tangannya,menutup wajahnya. Kemudian menggerakkan pergelangan tangannya hingga telunjuk menyentuh ujung mata,lalu turun ke pangkal hidung.

"Farki sedang di Depok saat kecelakaan itu. Dia sedang mengurus S2nya. Kamu pasti tahu gimana perasaan Farki saat itu kan Re...? Farki sayang banget sama Vannya. Hidupnya hancur mulai saat itu, Re.."

Rabu, 14 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #9 : Wajah yang Mirip

Allah... Bolehkah aku menangis sekarang juga? Kuatkan aku Ya Allah. Kakiku lemas, tak mampu menopang tubuh. Dadaku  sesak, mataku berkunang-kunang. Pandanganku gelap. Aku terjatuh.
***

Mataku terasa berat. Perlahan kubuka mata. Tubuhku terbaring di suatu ruangan. Dimana ini? Dengan kedua tangan kutopang tubuhku untuk bangkit dan segera duduk.

"Renata..." Suara Kak Zaki mengagetkanku. Aku menoleh ke arah kiri tempat suara itu berasal. Ada Kak Zaki dan... Farki. Aku menarik napas. Mengapa ada dua orang laki-laki bersamaku. Sudah berapa lama aku disini dan ditemani mereka? Apa yang terjadi denganku.

"Kamu tadi pingsan, saya dan Farki yang membopongmu kesini atas suruhan Bu Dendi. Iya, jadi pas kamu pingsan tadi, pas banget ada Bu Dendi. Ini ruangan Bu Dendi, kamu udah tahu kan? Oiya, jangan salah paham, kami juga baru datang kok, tadi yang menemani kamu selama pingsan ada Zahra dan Amel,mereka teman saya juga. Jadi bukan kami yang nungguin kamu disini..!" Kak Zaki menjelaskan pelan-pelan secara detail. Mungkin khawatir kalau aku marah atau berpikir yang macam-macam.

"Kamu sudah enakan Re?" Kak Zaki bangkit dari duduknya, melangkah ke meja yang berada di depanku. "Diminum dulu," Lalu menyodorkan sebotol air mineral kepadaku yang sudah dibuka ditutupnya.

Aku menerima dan meneguknya.

Selasa, 13 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #8 : Dia itu Farki

Aku harus segera bertindak. Okeyh! Dengan cepat aku kembali berdiri kemudian bergegas berlari mengejar Kak Zaki. Kulirik jam tangan, sudah pukul 07.58. Biarlah kali ini aku terlambat masuk kelas dan berharap semoga Bu Dendi juga terlambat masuk ke kelasku.

Aku terus berlari kecil mengejar Kak Zaki. Walau ku tahu, langkahku terhalang oleh rok. Dan... hyaampuunn ikatan tali sepatuku lepas. Mengapa disaat situasi genting seperti ini tali sepatu tidak bisa diajak kompromi. Oke baik, anggap tidak ada masalah dengan sepatu.

Masih dengan napas ngos-ngosan, aku mencoba memanggil Kak Zaki dari jarak 6 meter.

"Kak.. Kak Zaki, tunggu..!" aku memanggilnya tanpa rasa malu. Tak peduli dengan orang sekitar yang langsung menengok ke arahku. Ta... tapi... Aaargghh ada laki-laki berkacamata yang menjengkelkan itu. Dia melihat kearahku. Sumpah, rasanya pengen kututupi muka pakai toren.

Senin, 12 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #7 : Bukan Gentleman

"Mmm..." kacau ini, kacau! Bibirku sama sekali tak bisa diajak kompromi. Sulit sekali rasanya mau berbicara. Padahal sama sekali aku tak punya rasa dengan Kak Zaki. Ayolah Renata, kamu pasti bisa!

"Tentang surat yang kemaren..." belum selesai aku meneruskan pertanyaan,mataku terbelalak. Aku melihat laki-laki itu.

Laki-laki berkacamata yang menjengkelkan itu. Ia lewat di belakang Kak Zaki sambil melihatku tajam. Aaarrggh... Kenapa dia harus lewat disaat otakku sedang bekerja keras merangkai kata membuat pertanyaan untuk Kak Zaki. Tuh kan,kenapa dia selalu menambah masalahku. Hasilnya, kata yang keluar jadi belepetan.

"Mmm... Itu kak, mau nanya. Surat kemarin itu kenapa Kak? Eh maksudnya apa ya, Kak?" Swear! Aku jadi hilang fokus gegara melihat laki-laki itu.

"Saya mau mengkhitbah kamu," Kak Zaki menjawab dengan pasti. Tentu dengan senyuman termanisnya

"Hah?! Jadi beneran khitbah?" Nadaku terdengar seperti orang kaget. Tapi sebenarnya ini hanya akting belaka. Agar Kak Zaki ikutan kaget karena aku kaget. Hihi.. Jahat ya aku.
"Nanti kok, setelah kamu lulus. Syawal tahun depan yaa..,"

Minggu, 11 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #6 : Senyuman Termanis

Baiklah, langkah pertama yang akan kutempuh adalah menemui kak Zaki. Percaya atau tidak, dua pekan pasca Kak Zaki memberikan surat kepadaku lewat Lala, kami tak pernah saling sapa. Aku harus memberanikan diri untuk menemuinya. Bertanya langsung apa maksud isi suratnya dan apa keinginannya. Tapi bagaimana cara menghubunginya, sedang aku tak punya kontaknya.

***

Pagi ini sangat cerah. Aku berjalan memasuki fakultas MIPA, lalu seperti biasa, aku ingin duduk santai terlebih dahulu di bawah pohon beringin favorit. Kulihat jam tangan di pergelangan kiri, masih jam 07.37. Mata kuliah pertama masih sekitar 23 menit lagi. Santai sejenak sambil menghirup udara pagi. Apalagi duduk di bawah pohon, banyak oksigen pastinya.

Aku duduk lalu mengambil gawai dari dalam tas. Mengecek satu persatu chat yang dari semalem belum kubuka. Tak ada yang terlalu penting. Aku menggenggam gawai lalu menarik napas. Dari tempatku duduk, aku bisa melihat ke arah jalan depan fakultas. Mengamati satu persatu mahasiswa yang baru saja datang.

Aku teringat Kak Zaki. Misi pertamaku harus segera diselesaikan,agar bisa beranjak ke misi 2 dan 3. Aku mengernyitkan kening, berpikir bagaimana caranya agar bisa bertemu dengan Kak Zaki.

Pucuk dicinta ulam tiba. Itu Kak Zaki! Baru turun dari bikun, sebutan untuk bis kuning yang berada di UI sebagai kendaraan mahasiswa di dalam kampus.

Sabtu, 10 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #5 : Tak Yakin Bisa

"Farki? Waktu itu yang nelpon Pak Rozak memang Farki sih.. Sekilas gue lihat di gawainya Pak Rozak. Emang lo kenal Farki, Ken?" Rasa ingin tahuku mulai membuncah ketika mendengar nama Farki. Nama ini yang selalu mengusikku hampir setiap waktu. 

"Farki itu anak lulusan S2 jurusan kita, Re. Teman seangkatannya Kak Zaki.." Kenny mulai menjelaskan. "Dan... Gue suka sama dia, Re.. Gue naksir dia!" Kenny menatap mataku. Ada cahaya cinta yang berkilau dimatanya. Cahaya yang tulus.

Yang aku tahu, selama ini Kenny tak pernah bercerita tentang masalah hatinya. Dia terlalu sulit untuk masalah percintaan. Ketika Lala berceloteh bahwa dia suka sama Rado, Dilan, Nemo, Aji dan masih banyak lagi, Kenny, hanya menggodanya. Begitupun saat aku ditembak Kak Zaki dengan surat tempo hari, Kenny hanya mensupportku tanpa pernah cerita adanya laki-laki yang dia sukai.

"Tapi gue ga pernah bisa nyapa dia. Dia terlalu angkuh untuk sekedar nyapa gue. Padahal gue cuma pengen dia tahu nama gue, Re! Gue pengen dia kenal gue. Setidaknya dia tahu ada Kenny. Itu aja! Tapi ga bisaaaa, Re..." Tangis Kenny pecah lagi. Kembali, aku benar-benar bingung kenapa Kenny bisa sesedih ini. Namun mulutku masih enggan bertanya. Kubiarkan Kenny menumpahkan segala rasanya.

Jumat, 09 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #4 : Kesedihan Sahabat

Satu pekan berlalu. Semenjak aku menerima surat dari Kak Zaki, pikiranku menjadi runyam. Jujur, aku merasa bahagia sekali ada cowok yang berani mengutarakan isi hatinya. Menunggu 2 semester lagi dan begitu aku lulus kuliah langsung dikhitbah. Walau sebenarnya aku tidak pernah menjawab iya atau tidak. Demikian juga dengan isi suratnya, tidak ada pertanyaan untuk dijawab. 

Dilain sisi, hatiku tidak sepenuhnya merasa nyaman dengan keadaan ini. Bukan Kak Zaki yang aku inginkan. Bukan. Bukan dia yang seharusnya menembakku. Bukan. Sekali lagi bukan! Lantas siapa? Lelaki itu... Lelaki yang menjengkelkan itu. Lelaki yang telah mengganggu hidupku selama ini. Merusak hati dan pikiran hingga selalu muncul menjadi bayang-bayang.

Dan sudah satu pekan ini aku tidak pernah bertemu dengannya sejak kejadian di tangga itu. Kemana dia? Mengapa rasanya ada yang kurang saat tak melihatnya. Mengapa aku menjadi resah seketika. Rindu. Inikah yang dinamakan rindu? Aahhh... siapa namamu duhai lelaki? Izinkan aku untuk merindumu!

"Re.. Gimana sih rasanya ditembak cowok?" Kenny datang membuyarkan lamunanku. Duduk di sebelahku lalu menghela napas.

Kamis, 08 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #3 : Surat dari Kak Zaki

Teman-teman berhamburan keluar kelas, bergembira karena siang ini tidak ada jam kuliah. Aku masih di depan ruang kelas. Mencoba mengatur frekuensi pernapasan. Hari ini rasanya seperti diseruduk banteng, lelah sekali ragaku. Naik ke ruang kelas dengan terburu dan hampir menabrak seorang laki-laki, belum juga bernapas dengan wajar, sudah disuruh maju mengerjakan soal. Pfiuuuhh...

Tuh kan, aku teringat lagi dengan laki-laki itu. Mengapa tiap dia hadir selalu saja membawa masalah. Sekali, dua kali, dan di tangga tadi untuk yang ketiga kalinya. Aku masih ingat betul bagaimana pertemuan pertama kali dengannya. Kala itu aku sedang di perpustakaan mengerjakan tugas kuliah seorang diri. Bersama kawannya, dia lewat dan tak sengaja menyenggol tanganku. Otomatis rantai karbon yang sedang kubuat tercoret. Dongkol rasanya! Dan yang lebih menjengkelkan lagi, dia tak meminta maaf. Diam seribu bahasa. Malah memandangiku penuh selidik. Akhirnya kawannya yang meminta maaf. Nyebelin banget kan.

Nah, pertemuan yang kedua justru mencurigakan. Saat itu aku mau mengumpulkan laporan praktikum ke meja Pak Rozak. Loh! ada dia sedang bongkar-bongkar tumpukan buku di meja Pak Rozak. Beruntungnya Pak Rozak segera datang dan bertanya kepadanya mau ambil buku apa. Tapi anehnya Pak Rozak tidak marah. Hmmm... Siapa ya lelaki itu? Aku jadi penasaran.