Jumat, 31 Mei 2013

Athar Bobo

Athar bobo... oh... athar bobo...
kalau  athar bobo,,bunda istirahat...

Athar bobo... oh... athar bobo...
kalau athar bobo,,bunda bisa mamam...

Athar bobo... oh... athar bobo...
kalau athar bobo bunda bisa masak...

Athar bobo... oh... athar bobo...
kalau athar bobo,,bunda bisa ngenet...

Rabu, 29 Mei 2013

WoW!!!

Alhamdulillaah... akhirnya bisa punya juga gadget baru yang _kalau buat aku sih_ WOW banged gitu.  Untuk permulaan aku coba posting gini aja dulu..nanti aku lanjutin lagi pastinya... :)

Terimakasih sangat yang sudah berkenan memberikan gadget ini untukku... Luph u so much... muach muach... -cium kening pipi kanan kiri sambil peluk muter-muter... ♥

Selasa, 21 Mei 2013

Athar Cakep \(o.o)/


Alhamdulillaah... banyak banged yang bilang Athar cakep ^,^
Otomatislah.. kan bundanya cantik dan ayahnya nduth ganteng. Pasti anaknya dobel cakep. tul ga? ^,^
Published with Blogger-droid v2.0.10

Kamis, 16 Mei 2013

beRanTakaN o_O

Huhuhu... maaf ya  teman-teman yang sudah mampir dan membaca postingan-postinganku,akhir-akhir ini tulisannya berantakan ya?? maaf yaaa.... soalnya aku ngeblog bukan lewat lepi tapi lewat Hp. Sedangkan di Hp ga ada menu justifynya,,jadiii ya beginilah hasilnya. Mencong kanan kiri kayak ular meliuk-liuk..hehehe.

Gambarnya juga cuma di atas atau di bawah aja,udah gitu.. hadduh... ga sedap di pandang mata ya.. :(
Ya,lagi-lagi di Hp cuma bisa naruh begitu tanpa bisa di utak atik biar bagus. Maklumin aja ya teman-teman karena Hpku kelas menengah ke tengah-tengah.. n_n

Mungkin kalau aku udah sempat ngeblog paksi lepi InsyaAlloh akan aku rapihin.. okee sekali lagi mohon maaf untuk ketidaknyamanannya untuk sementara waktu ya teman-teman.. Happy reading... ^_^

Published with Blogger-droid v2.0.10

Panggilan Buah Hati Kami #2

---
3 Hari kemudian,orang tuaku -MaPa- sudah tiba di Lhokseumawe. Mereka sangat senang akhirnya bisa melihat cucu dari anaknya yang merantau jauh dari ibu kota~halah.
---
"Mama ga mau manggil Anaf ah,gak keren" begitu kata beliau seolah-olah sudah menyiapkan nama panggilan pengganti yang tepat untuk Anaf. "Mama mau panggil Atar aja ah.." begitu lanjut beliau. Hmmm.. memang nama panggilan sebenarnya bukan masalah yang harus dipermasalahkan. Siapa saja berhak memanggil dengan sebutan yang ia sukai selagi panggilan itu bagus dan tidak melenceng. Aku dan suamipun sebenarnya juga punya nama panggilan selain Anaf. Akhirnya kami berniat mengubah nama panggilan Anaf menjadi "Athar". Yap,, ATHAR bukan ATAR. karena nama Athar ada artinya sedangkan Atar tidak. Maka saat itu pula nama Athar RESMI jadi nama panggilan untuk buah hati kami tercinta *cium peluk gendong ayun-ayun
---
Beberapa kawan termasuk sanak saudara terkadang masih salah menulis nama Athar saat mereka menanyakan kabar kami. Its okee... mungkin mereka tidak tahu dan bukan masalah bagi kami.
---
Mau tahu arti keseluruhan nama Athar? boleh..boleh... yuk mariiii....
---
Akhtar = Yang terpilih
Ahnaf = Berpegang teguh pada ajaran agama
Syuraih = Lapang dada sekaligus gabungan namaku dan suami
Panggilan Athar = Bersih

Harapan kami:
1. Kami ingin Athar yang terpilih menjadi manusia pilihan Alloh SWT. Manusia pilihan yang dapat menjunjung tinggi syariat dan akhlak agama islam yang mulai rapuh. Manusia pilihan yang mampu membawa Negara Indonesia menjadi lebih.. lebih.. dan lebih baik. Manusia pilihan yang cerdas secara agamis maupun saintis. Yang terpilih menjadi buah hati kami dari jutaan sel sperma yang bertarung. Semoga menjadi anak kebanggaan kami. ^,^

2. Menjadi manusia yang berpegang teguh pada ajaran agama islam. Yang jalan hidupnya berdasarkan sunnah rosul. Yang keputusannya menjadi kemaslahatan umat. Yang mencintai.dan dicintai Alloh SWT tentunya ^,^

3. Menjadi manusia yang lapang dada. Ibadahnya selalu terjaga. Yang tetap istiqomah. Yang ramah pada sesama. Rendah hati namun tetap berwibawa. ^,^
Aamiin Ya Alloh...

Semoga Engkau mengabulkan harapan kami.. harapan yang tanpa bantuanMu hanya menjadi khayalan belaka. Harapan yang tanpa campur tanganMu bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami. Harapan yang tanpa bimbinganMu hanya fatamorgana di depan mata.

Semoga... semuanya dapat terwujud,nyata dan indah atas izinMu ya Alloh...
Aamiin ya Alloh...
Published with Blogger-droid v2.0.10

Rabu, 15 Mei 2013

Panggilan Buah Hati Kami #1

Dulu waktu usia kehamilanku sudah 9 bulan,kami sudah menyiapkan nama lengkap plus panggilan untuk buah hati kami. Kami menyiapkan dua buah nama,nama laki-laki dan perempuan. Walau kami tahu hasil USG menunjukan bayi yang ku kandung berjenis kelamin laki-laki tapi tetap saja kami tidak mau mendahului takdir.
Tepat pada tanggal 8 Agustus 2012 (nyari tanggal cantik rupanya si dede) pukul 07.40 lahirlah seorang bayi laki-laki yang sehat,ganteng dan shalih (InsyaAlloh) secara normal..Alhamdulillaah wasyukurillaah... *peluk untuk bidan yang dengan amat sangat sabar telah membantu proses persalinanku
---
Selanjutnya,kerja seorang bidan setelah membantu proses persalinan seorang ibu adalah menimbang,mengukur panjang,memandikan dan yang teramat penting adalah m e n g e l u a r k a n SURAT KELAHIRAN si dede bayi. Penting banget kan Surat Kelahiran,buat bikin akte pastinya. Suami rupanya sudah ga sabar pengen tahu berat,panjang dan jenis kelamin bayi kami. Waktu IMD aja suami ngomong ke bidan,"kak..dedenya kelaminnya apa ya?saya belum liat tadi" hahaa..bener juga sih kata suami,aku juga belum sempat liat karena begitu si dede keluar langsung di taruh di dadaku untuk IMD. Bidan tersenyum dan menjawab,"oh..iya ya belum liat ya tadi. sebentar ya.." kata bidan sambil beberes peralatan yang tadi di gunakan untuk menolongku melahirkan.
---
"niiih... cowok ya,berat 3.3kg panjangnya 50cm" bidan tersenyum sambil menyerahkan si dede bayi ke suamiku. Taraaaa... dan untuk kali pertamanya suami menggendong bayi. Benar-benar bayi yang baru lahir. Bayi yang usianya baru beberapa menit.
---
Siang harinya,bidan masuk ke ruang perawatan sambil membawa selembar kertas. Oh..ternyata kertas itu Surat Kelahirannya si dede. "Nama dedenya siapa ni?? udah ada nama??" Tanya bidan lagi-lagi dengan tersenyum. Duuuh.. ramah dan sabar banget deh ni bidan *peluk. "Udah kak.." jawab suami sambil menoleh ke arahku menyiaratkan setujukah aku dengan nama yang selama ini kami persiapkan. Aku mengangguk tanda setuju. "Tulis sendiri aja ya namanya,takut salah" kata bidan sambil menyerahkan lembaran kertas yang isinya tentang kelahiran buah hati kami. Suamiku menerimanya. Tapi tak kunjung ditulisnya juga nama si dede. "Biar bundanya aja ya kak yang nulis,tulisan saya jelek". Haduuuh...suamiku jujur sekali *nyengir.
---
Akhtar Ahnaf Syuraih
begitu yang ku tulis di selembar kertas tadi. Yap.. itulah nama untuk buah hati kami,putra tampan kami,jagoan kecil kami,penerus keluarga kami (Aamiin) Dan sesuai diskusi kami selama ia berada di kandungan,maka panggilan kami untuknya adalah "Anaf" ^,^
»InsyaAlloh Bersambung
Published with Blogger-droid v2.0.10

"AyBunAth"

Sebuah singkatan yang kalau orang lain baca pasti bertanya-tanya.. apa sih maksudnya? jelek banget deh singkatannya. Apaan tuh artinya? dll dsb dst...

Yihaaa... emank unik ya.. :D
Aybunath itu singkatan dariii...

Ay = Ayah
Bun = Bunda
Ath = Athar

Lucu kan? ya kan? ya kan?
Soalnya udah banyak sih yang manggil -YahNda- maka itu kami memutuskan -AyBun- saja panggilannya. Tambahin Ath deh soalnya udah punya Athar..hihihi

Senin, 13 Mei 2013

»iya juga sih«

Ku lihat suami sedang membereskan dompetnya. Mengeluarkan semua uangnya dan terjadilah percakapan sangat singkat di antara kami:

Aku: Ay.. (biasa aku memanggilnya begitu,singkatan dari Ayah)

Suami: Ya... Napa Bun?

Aku: Ternyata manusia itu hidup butuh banget uang ya Ay.. buat beli baju,makan,mandipun mesti pake sabun..bla..bla..bla...

Suami: (dengan enteng dan sama sekali ga noleh ke arahku) Uang memang bukan segala tapi segalanya butuh uang

Hmmm... iya juga ya o_O

Published with Blogger-droid v2.0.10

NIAT

Rasanya sudah lama betul aku ga menuangkan hobi menulisku di blog ini. Awal-awal punya blog semangat banget postingnya, sehari bisa 2.. 3.. pokoknya sehari minimal 1 deh. Bukan malas atau sudah ga niat ngeblog lagi. Iiih... bukan itu. Lhawong dalam hati mah pengeeeeen banget tiap hari mosting. apa aja deh,malah banyak. Tapi karena belum sempat,belum ada waktu lagi ya terpaksalah mau ga mau suka ga suka mesti libur untuk beberapa saat.

Insya Alloh aku akan kembali menulis lagi walau tidak setiap hari. Aku sempet-sempetin deh biar kemampuan menulisku~ahem~ tidak hilang sirna tenggelam di lautan.
Yang pasti NIAT sudah melekat! SEMANGAT! ^_^

Published with Blogger-droid v2.0.10

Jumat, 10 Mei 2013

TiMeZoNeee... #HadiaH unTuk AthaR :D



Sebenarnya Athar udah sering ke timezone,tapi baru kemaren kesampaian nyicipin naik mobil-mobilan.. :D
Ya iyalah ya.. Kemaren-kemaren kan Athar masih kuwecil,ya belum bisa naik mobil-mobilan ateuh,,klo sekarang kan udah 9 bulan,udah lumayan gede..hihihi masih lumayan gedenya :P
Nah.. Kenapa kok judul postingny "hadiah untuk Athar" yaa?? Begini ceritanya teman-teman...
Jadi,,hari selasa tanggal 7 mei kemaren ituuu tiba-tiba Athar sakit.. Badannya demam sampai 39.3°C. Aku bingung sekaligus panik kok mendadak banget ya demamnya. Ga ada gejala sama sekali,malah Athar terbilang anak yang kuat selama ini. Umur 3 bulan udah kami bawa ke medan naik bis pergi dan pulangnya. Alhamdulillaah sepulang dari Medan Athar sehat 100%. Kemudian,kami bawa pulang kota ke Jakarta dan Alhamdulillaah sehat walau sempat agak flu dikit tapi ga sampai demam.
Makanya aku bingung kemaren kok tiba-tiba langsung demam tinggi gitu..entah apa penyebabnya yasudahlah,yang penting sekarang Athar udah sembuh,udah sehat,udah ga bisa diem lagi :D
Alhamdulillaah...
Athar demam cuma dari selasa sore sampai rabu pagi. Rabu siangnya udah normal lagi suhu tubuhnya...
Daaaan.... Hari kamisnya kami Jalan-jalan deh ke timezone. Sebagai hadiah Athar udah sembuh dan menginjak usia 9 bulan. Yuph.. Tepat tanggal 8nya,usia Athar genap 9 bulan (padahal angka 9 kan ganjil yah :D ).
Lebay deh cuma ke timezone aja dibilang hadiah. Gapapa ah.. Lagian kan ini kali pertama Athar naik mobil-mobilan... Dan Athar suweneng banget.. Ga pake nangis.. :D
Published with Blogger-droid v2.0.10

Selasa, 07 Mei 2013

Yakin! Bisa Menjadi Ibu yang Baik

Alhamdulillaah...
 
Setelah 10 bulan rehat dari ngeblog akhirnya bisa nulis lagi di blog sederhanaku ini. Kangen euy... ^_^
Apa sih yang membuat aku tiba-tiba semangat lagi untuk ngeblog? hmm.. mau ikutan GAny mbak Evi pastinya,lumayan kan bisa ikut meramaikan sekaligus menambah ilmu setelah membaca tulisan dari para pesertanya..hihihi.


Kalau ditanya,kenapa 10 bulan absen dari ngeblog?? Jawabnya singkat. Ya, singkat karena memang hanya satu jawabanku,yaitu "sibuk". Sibuk mengurus anakku yang saat ini berusia 8 bulan. Sibuk karena aku hanya seorang diri mengurusnya ketika ayahnya bekerja. Sibuk karena waktuku habis menemani kesehariannya yang kian lama kian lincah. Sibuk karena semua urusan rumahtangga berada di tanganku. Sibuk..sibuk..dan sibuk adalah stempel kata di dahiku. Sampai-sampai make-up dan sisiran yang kata kaum hawa wajib hukumnya akupun tidak sempat. Ini beneran loh... Suwerr deh o_O




Lalu,aku muncul kembali dengan segala curahan hati yang tertulis bukan sebagai puisi,tapi cerita untuk berbagi. Yang terinspirasi setelah membaca Sudahkah Saya Menjadi Ibu Yang Baikdari jurnalnya mbak Evi. Girang banget pas nemu tulisan ini. Inilah saatnya aku meluapkan semua yang ada di pikiranku. Tentu saja bukan untuk menggurui,tapi untuk berdiskusi :)


Aku seorang ibu yang baru memiliki satu anak berusia 8 bulan. Mengutip dari tulisan mbak Evi. 
" Menjadi ibu yang baik dalam masyarakat kita lebih pada kondisi psikologis. Pada
tanggung jawab dan pada peran yang dimainkan saat menjalankan tanggung jawab itu".


Aku tertunduk malu. Malu pada diri sendiri. Sering kali hati ini mengeluh karena peluh yang membanjir. Ingin rasanya teriak dikala raga telah remuk.

Karena apa? Karena aku masih berharap ada yang menemaniku saat ini,setidaknya seseorang yang membantuku. Bukan.. Bukan baby sitter,karena aku jelas-jelas tidak ingin anakku diasuh oleh orang lain. Aku hanya butuh seseorang untuk membantuku mencuci,menyetrika dan memasak.


"Kalau sudah jadi ibu ya pasti capek".
Kata-kata itu selalu melekat indah di benakku. Seolah menjadi ibu rumah tangga itu suatu pekerjaan yang melelahkan,menjenuhkan bahkan kalau perempuan yang hanya menjadi Ibu Rumah Tangga itu tidak memiliki pendidikan tinggi. Pernah berpikir,lebih baik aku menjadi wanita karier yang tiap bulan punya penghasilan sendiri,yang tak perlu pusing karena harus putar otak untuk membuat menu sehari-hari,yang ketika pulang dari kantor makanan sudah tersusun rapih di meja makan karena semua pekerjaan selesai oleh asisten rumah tangga. Rumah bersih dan aku tinggal istirahat saja. Beres! Toh aku lulusan Universitas Negeri ternama di Indonesia. Sangat mudah bagiku untuk mendapatkan pekerjaan.


Tapi itu dulu.. sebelum aku menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah yang luar biasa yang harus kita jaga dan rawat sebaik mungkin. Dimana peranku sebagai ibu jika semuanya selesai oleh asisten rumah tangga? Dimana kewajibanku mendidik,bermain dan belajar bersama anakku? Dimana hak anakku untuk merasakan kasih sayang dan kedekatan bathin dengan ibunya? Cukup adil kah aku memiliki penghasilan besar,yang penghasilannya 40% justru untuk membayar asisten rumah tangga tapi anakku kehilangan waktu bersama ibunya?


Karena itu pula aku setuju jika padausia 7 tahun ke bawah seperti yang
dikatakan Ali bin Abi Thalib, 

“jadikananak seperti raja”, 
dididampingi, dimuliakan, diberikan perhatian penuh. 

Aku juga setuju jika ada orangtua mengatakan 
“saya tidak akan pernah menitipkan anak pada siapapun, karena tidak ada yang
lebih baik dari orangtua sendiri”.


Bukan berarti semua ibu yang bekerja tidak dapat menikmati kebersamaan dengan anaknya. Bukan pula tak boleh atau salah jika menitipkan anak pada kakek neneknya bahkan baby sitter. Hanya saja alangkah lebih baik jika anak diurus sendiri oleh ibunya. Dibentuk sendiri oleh ibunya. Karena,seorang ibu tidak sekedar menjaga,tapi ia juga akan menstimulasi anaknya. Mungkin ada yang bertanya,"Lantas,bagaimana jika saya bekerja? Mau di titipkan pada siapa anak saya jika kakek nenek atau baby sitternya hanya bertugas menjaga dan tidak menstimulasinya?"   

Ini persis seperti orangtua yang khawatir anaknya sakit jika hujan-hujanan. Apakah air hujan itu yang menyebabkan anak sakit? Tanya dokter manapun, bukan hujan yang menyebabkan anak sakit tapi masalah kekebalan tubuh anak yang tengah lemah dan kebetulan hujan-hujanan itulah yang menyebabkan anak sakit. Jika hujan dapat menyebabkan sakit, pastilah semua orang yang kena hujan akan sakit! Tapi apakah semua orang yang kena hujan pasti sakit? Tidak bukan?
Bukan seperti itu. Malah Aku kagum jika seorang ibu bekerja dapat menyelesaikan semua urusannya. Kantor siph,rumah oke,anak pintar! ;)


Sekarang,aku sangat menikmati peranku sebagai ibu rumah tangga. Tidak ada lagi kata mengeluh. Sudah  tidak ada lagi rasa iri kepada ibu-ibu yang berpendidikan tinggi yang memutuskan untuk bekerja. Semua adalah hak masing-masing individu. Kalau aku,lebih nyaman seperti ini. Aku dapat mengamati setiap perkembangan anakku. Mengetahui apa yang diinginkannya dan memberi apa yang dipintanya. Penantianku selama satu tahun itu tidak akan ku sia-siakan. Ya,satu tahun setelah menikah aku baru hamil. Anugerah yang sangat sangat luar biasa memang ketika aku bisa merasakan kehamilan,melahirkan sampai membesarkannya. Sesuatu banget deh ;)

Aku akan berusaha,belajar dan terus belajar agar dapat menjadi ibu yang baik. Ibu yang cerdas. Ibu yang menjadi teladan bagi anak-anaknya kelak. Ibu yang selalu ada untuk tempat bertukar pikiran. Ibu yang selalu mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. Agar anak-anakku bangga mempunyai ibu seperti aku.. Aamiin... ^,^



Tulisan ini diikutsertakan pada First Give Away Jurnal Evi Indrawanto