Rabu, 28 Februari 2018

Yumi dan Arti Merindu

Lagi-lagi aku di tempat seperti ini. Tempat yang gelap, pengap dan sumpek. Selalu berdesak-desakan satu sama lain. Saling  berhimpitan dan harus rela menahan pegal karena tak bisa seenaknya bergerak. Dan seperti biasa, aku tidak mengenal sekelilingku. Asing. Aku sendiri. Hhhh...

Aku berusaha tenang dan berharap akan segera keluar dari tempat yang kubenci ini. Lalu memandang sekitar dan tersenyum penuh kebahagiaan karena berhasil menjamah negeri. Melihat kota-kota yang belum pernah aku sambangi. Keren! Indah! 

Aku termasuk beruntung. Sachi, yang sekitar satu tahun lalu aku bertemu dengannya di sebuah mall berlantai lima, selalu membawaku setiap hendak bepergian. Boleh dikatakan kami berjodoh. Sachi butuh aku, dan sebaliknya, aku bahagia dimiliki olehnya.

"sudah berapa lama kau dengannya?" suara wanita dari arah kanan mengagetkanku. Lembut dan santun.

"Oh.. Eh.. Aku? Sekitar satu tahun." aku tergugup.

Tetiba jantungku berdegup kencang. Aku tak biasa berbincang dengan wanita. Apalagi dengan jarak yang sangat dekat, dekat sekali. Tubuh kami saling menempel satu sama lain.

Selasa, 27 Februari 2018

Dibalik Layar Silaturahim PIPDJP se Jabodetabek

Alhamdulillaah wa syukurillaah, satu amanah telah selesai. Amanah kali ini saya bertugas sebagai sie perlengkapan di acara family gathering. Legaaaa rasanya. Kami, panitia khususnya, telah bekerja semaksimal mungkin baik waktu maupun tenaga serta pikiran agar acara yang tersaji nantinya akan menjadi kenangan yang tak akan terlupakan oleh para peserta. Tau lah ya, emak-emak pasti rempong kalau sudah berurusan dengan kepanitiaan. Mau acara sekecil apapun yang namanya p.a.n.i.t.i.a tetap saja harus rela membagi fokus. 

Bagaimana tidak, urusan rumah harus kelar, urusan suami dan anak harus beres, ditambah kalau sedang ada amanah-amanah yang lainnya,siap-siap harus menjaga kewarasan. Apalagi saatnya diuji ketika sedang rapat online diwaktu yang bersamaan. Pun ketika rapat kita sedang ada keperluan lain. Memang benar kan,emak-emak itu multi talent. Horeeee.. Tepuk tangan dulu deh yuk untuk para emak hebat! Prok prok prok prok... 

Sabtu,24 Februari 2018 lalu, adalah acara yang telah lama saya nantikan. Enggak hanya saya saja, tapi sekian banyak keluargapun menantikan hal yang sama. Yap, Silaturahim PIPDJP se Jabodetabek yang diselenggarakan di Bumi Bambini, Ciputat, adalah acara yang paling ditunggu-tunggu oleh kami, para istri pendamping punggawa keuangan negara yang berdomisili di Jabodetabek.

Pukul 06.02 pagi, saya sudah tiba di lokasi. Sebelumnya, sang ibu ketua panitia yakni mbak Putri sudah hadir di tempat pada pukul 05.20. Padahal, panitia janjiannya pukul 06.30 sampai ditempat lho.  Wuuiihhh benar-benar ketua teladan ya. Ketua yang sangat bertanggung jawab. Setiap rapat, bu ketua pun selalu yang pertama kali hadir di tempat. Four thumbs! 

Senin, 26 Februari 2018

Cerita Seribu Dua Ribu

Beberapa hari yang lalu.

ketika dalam perjalanan menuju rumah,saya mendapati tukang es cincau. Hmmm kayaknya enak nih siang-siang, cuaca panas cetar, minum es cincau.

Saya memberhentikan laju kendaraan. Mendekati si bapak penjual untuk memesan 2 bungkus es cincau. Sambil antre,saya melihat seorang ibu paruh baya membayar es cincau yang sudah dipesannya dengan uang Rp. 5.000,00, kemudian dikembalikan Rp. 1.000,00 oleh si bapak penjual. Artinya,harga sebungkus es cincau adalah Rp. 4.000,00.

Dua bungkus es cincau pesanan saya sudah jadi. Sayapun sudah menyiapkan uang pas sebesar Rp. 8.000,00. Namun agar lebih pasti,saya bertanya kepada si bapak penjual berapa harga yang harus saya bayarkan.

Tak disangka.. si Bapak malah bilang "sepuluh ribu, Bu!" untuk 2 bungkus. Owh.. agak kaget sih saya. Tapi.. yowis.. saya ambil lagi uang dua ribu rupiah dari dalam dompet. Kemudian saya kasihkan uang ke bapak penjual sebesar yang dipinta olehnya. Hehehe.. saya enggak tega mau ngomong "kok harganya beda,pak?"

Dilain waktu...

Duluuuu....

Saya suka membeli donat di abang-abang yang lewat depan rumah. Harganya lima ribu rupiah untuk 3pcs. Eh kata temen,harganya 1pcs itu seribu lima ratus. Hahaha.. yowis.. saya enggak papa...

Ada lagiiii....

Bubur kacang hijau saya beli dengan harga lima ribu rupiah untuk satu mangkuknya. Kata teman,harga aslinya empat ribu. Wkwkwkk... saya enggak papaaa...

Baru-baru ini...

Saya membeli bubur ayam tiga bungkus ditambah satenya di tujuh tusuk. Harga untuk satu porsi bubur ayam adalah delapan ribu rupiah dan harga untuk satu tusuk sate adalah dua ribu.


Jika membeli 3 porsi bubur ayam ditambah 7 tusuk sate berarti
3x8000 = 24.000
7x2000= 14.000
Jadi total yang seharusnya saya bayar adalah 38.000

Tapi tapiiii...
Kemaren kata si bapak penjual. Bubur 3 porsi 25.000 ditambah sate 15.000. Jadi 40.000.

Saya agak loading sesaat. Kok harganya aneh ya. 25.000 dibagi 3. Berapakah harga seporsi bubur ayam? Lalu berapakah harga untuk satu tusuk sate? 

Yowis.. saya enggak papaaaa....

#onedayonepost
#ODOPbatch5

Minggu, 25 Februari 2018

ODOP itu Jodohku

Menulis adalah memahat peradaban.
Helvy Tiana Rosa


Quote indah dari penulis terkenal. Sejak membaca quote tersebut, saya selalu berusaha sebisa mungkin untuk curcol di blog maupun media sosial lainnya.

Menulis, sebenarnya bukan hal yang asing bagi saya. Sejak TK, saya sudah banyak disuguhi majalah anak-anak oleh orang tua saya. Dari sebelum saya lancar membaca, papa saya sangat amat telaten membacakan cerita untuk saya. Mulai dari dongen hewan, sejarah beberapa daerah di Indonesia, kisah 25 nabi sampai komik doraemon.

Memasuki usia sekolah dasar, tentunya saya makin lancar membaca. Salah satu majalah yang tidak pernah tertinggal untuk saya beli saat waktunya terbit adalah Bobo.

Saya paling suka membaca rubrik 'Tak Disangka'. Kenapa? Karena rubrik ini berisi kiriman kisah nyata para pembaca. Saya tertarik ingin mengirim tulisan karena ada hal lucu yang saya alami saat membeli lada di warung. Pada akhirnya, saya mencoba menuangkannya dalam bentuk tulisan lalu meminta bantuan mama untuk mengirim tulisan tersebut ke redaksi bobo.

Sabtu, 24 Februari 2018

Sabtu ceria

Hari ini aku bahagia
Melihat senyum dan tawa
Pada kalian semua
Iya, kalian semua!

Yang telah lama kunanti-nanti
Dari hari ke hari
Menunggu harap di hati
Akhirnya datang dengan pasti

Aku bahagia
Berbincang dengannya
Sambil menyebut namanya
Lalu larut becengkerama

Aaahhh pokoknya aku bahagia
Dengan luapan tak terkira
Seolah ingin berkata
Hari ini aku sukaaaa

Walau lelah di raga
Itu tak mengapa
Asal yang diharap tiba
Dengan sangat suka cita

Jumat, 23 Februari 2018

Belum Menulis Tantangan

Hari ini sudah memasuki hari terakhir weekdays. Biasanya, sebelum hari jumat saya sudah setor tantangan. Karena dapat dipastikan kalau sudah weekend, otak saya tidak bisa diajak kompromi untuk menulis tantangan.

Satu pekan ini saya full  enggak bisa menulis dengan tenang di blog. Kenapa? Saya menjadi sie perlengkapan pada acara family gathering yang akan diadakan pada sabtu tanggal 24 Februari 2018 esok. H-1 untuk hari ini.

Selama satu pekan ini, saya ngebut mengerjakan semua tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab sie perlengkapan. Mulai dari pesan Backdrop, belanja untuk hadiah-hadiah lomba, belanja untuk goodie bag snack anak, belum lagi bungkus-bungkusin hadiahnya. Pun nulisin sekitar 200 nama peserta di nametag. Pfiiuuhhh... Lelah sih, tapi senang.

Sepanjang saya ikut serta dalam  kepanitiaan, saya rasa kepanitiaan ini yang banyak menguras tenaga dan waktu. Mungkin karena sekarang sudah jadi emak-emak ya, harus bisa bagi waktu antara pekerjaan rumah tangga, ngurus anak dan suami serta mengerjakan tugas kepanitiaan.

Dulu dari SMP hingga kuliah, masum dalam sie danus, humas, konsumsi, bazar, acara dll mah enjoy aja. Mau gerak kesana hayuk, mau gerak kesini woke. Sekarang mau gerak kemana-mana kudu liat jam. Waktunya jemput anak sekolah ya sudah harus siap. Selesai ga selesai pekerjaan lain, ya harus ditinggalkan.

Duluuu...

Ngerjain tugas kepanitiaan sampe larut, ya enjoy aja. Rapat sampai ga inget waktu, ya asyik aja. Sekarang... Mana bisaaa... Hahaha.


Tapi disitulah seninya. Tantangan tersendiri bagi para emak. Eaaa... Ya kan ya kan!

Pernah ga sih pas rapat keingetan hyaampuunn belum masak nasi! Atau aduh lupa, setrikaan lagi numpuk! Saya sih sering.. Wkwkwkwk. Jangan ditiru yaa.. Tidak baik. Hihihi.

Begitulah ya nikmatnya seorang ibu rumah tangga yang tanpa ART namun aktif di luar. Eh iya, sebenarnya saya sih enggak aktif-aktif banget. Masih banyak emak super yang bisa mem agi waktu dengan amat sangat santai. Ini beres itu oke! Saya mah apalah, hanya sebutir meises yang nempel di kardus martabak. Mau dimakan nempel, ga dimakan sayang. Ahaha.

Intinya, hari ini saya nulis begini dulu aja deh. Masalah tantangan akan saya pikirkan di kemudian hari. Semoga bisa memposting tantangan di weekend. 

Oiya, doakan acara family gatheringnya  yang akan berlangsung besok lancar ya.. Semoga tidak terkendala apapun. Cuaca mendukung dan seluruh peserta happy. Aamiin.

#onedayonepost
#ODOPbatch5

Kamis, 22 Februari 2018

Klakson

Kenapa sekarang fungsi klakson menjadi seperti mengintimidasi orang ya....?

Contohnya niii...

1. Lampu merah masih 5 detik lagi udah tin ton tin ton.

2. Udah tau macet, masih ada aja yang bunyiin klakson. Yaa kaallliiii... Orang juga mau jalan kok,mana ada yang mau berhenti di tengah jalan, hahaha

3.Orang nyebrang di jalan kecil atau bukan protokol (yang tidak ada jembatan penyeberangan) diklaksonin,padahal sudah memberi isyarat untuk meminta jalan. Tapi tapi... Kadang terlihat begitu kesal si pengendara karena mungkin orang nyeberang jalan dianggap telah mengganggu perjalanannya bahkan sampai diklaksoni. Weleh weleh.. Kagak boleh nyebrang apa ya kita. 

4. Ada mobil putar balik,diklaksonin. Tunggu laaah... Paling cuma beberapa detik doank kok. 

Rabu, 21 Februari 2018

Lelah tak Berujung

Tempo hari.. 

Pemandangan selepas ba'da isya saat kami keluar rumah...

Jalanan ramai,penuh sepeda motor,mobil,angkot,bus,truck,gerobak tukang jualan,orang-orang yang berjalan kaki ataupun menyeberang jalan,ada pula yang berdiri menunggu angkutan umum sambil resah melihat jam tangan.

Lampu merah. 

Kendaraan kami berhenti. Mata saya mengamati satu persatu mereka yang sedang berkendara dengan motor. Rata-rata mereka mengenakan helm,lengkap dengan jaket,sarung tangan ada juga yang menggunakan masker penutup hidung. Mengenakan sepatu dan dibahunya menggendong sebuah tas ransel atau selempang. Ciri orang yang pulang sehabis bekerja.

Wajah-wajah lelah tercermin dari pandangan mereka. Tubuh-tubuh letih tergambarkan ketika diantara mereka ada yang meregangkan tangan kedepan sambil menekuk leher ke kanan dan kiri. Namun semangat sampai rumah tak pernah kalah oleh raga yang remuk redam.

Barangkali dari mereka,ada yang ingin cepat-cepat pulang agar bisa bermain lebih cepat dengan anaknya. Mungkin ada juga yang ingin cepat sampai rumah karena sudah lapar dan tentu saja terbayang masakan ibu atau isterinya yang begitu lezat. Ada juga yang ingin cepat mandi,menunaikan kewajibannya sebagai hamba yang beriman lalu beristirahat diatas kasur yang empuk sambil memeluk guling,lelap dalam mimpi yang syahdu.

Kendaraan kami melaju kembali...

Gerimis kecil mulai turun. Jalanan mulai basah. Saya melihat ke arah kiri. Diantara lalu lalang kendaraan ada yang sedang menuntun sepeda motornya di tengah rintik hujan. Entah pecah ban atau habis bahan bakar. Tetiba hati jadi pilu. Semoga sepeda motor si bapak dapat segera dikendarai lagi.

Pemandangan malam di pinggiran ibu kota.

Kendaraan kami terus melaju...

Saya mencoba bertanya kepada suami..

Saya: "Ay,masih banyaaak banget ya yang baru pulang kerja.Alhamdulillaah ayah udah sampai rumah ba"da maghrib tadi. Capek gak sih, Ay?"

Suami: "yaaa begitulah. Ayah aja kalo udah sampai rumah pengennya santai.."

Saya: "ngebayangin orang yang berangkat pagi buta pulang udah larut malam. Di jalan kayak udah capeeek banget ya ay. Apalagi kena macet di jalan. Bikin marah-marah ya, Ay.." saya nyengir sedikit

Suami: "untuk saat ini yaaa kita baru  bisa kayak gitu. Ayah masih mending berangkat lihat matahari pulang matahari baru terbenam. Namanya juga pekerja. Yuuuk berdoa biar bisa punya perusahaan sendiri. Kalo ayah punya perusahaan nanti pegawainya gak malem-malem pulangnya. Hari Jum'at ayah liburiiiin biar sholat jumat dan ibadah lainnya di hari jumat bisa lebih greget..."bibir beliau melebar 2cm ke kanan dan kiri.

Saya: "aaamiiin..."

Percakapan yang sederhana. Sering saya memikirkan suami,bapak dan kakak saya yang tiap hari penuh semangat menjalankan ibadahnya menjemput rezeky. Lelah?iya. Bosan dengan kemacetan? Pasti. Namun mereka terus bersemangat. Walau peluh membanjiri,hanya sedikit terdengar keluh.

Sehat ya ayah,papa dan mas..😘

Sehat untuk para ayah,kakak,adik dan semua yang sedang berjuang beribadah di jalan Allah untuk menjemput rezeky. Semoga berkah 😊

#onedayonepost
#ODOPbatch5 

Selasa, 20 Februari 2018

Tekwan Super Duper Yumiiiy

Sebenarnya saya lagi bosan dengan menu sehari-hari yang itu lagi itu lagi. Pengen banget bikin yang segar-segar. Akhirnya Pilihan jatuh ke tekwan.  Wokeh.. Eksekusi di mulai. 

Namun tiba-tiba terjadi tragedi. Blender rusak. Yak, blendernya ga mau nyala. Mati total. Hastagah... Yasudah, kita bermain ulekan saja deh ya. Hitung-hitung olahraga tangan, haha.  

Daannn... Taraaaa ini hasilnya.



Tekwan homemade aLa Yulita, wkwkwk.  Enggak pakai bangkoang dan bunga sedap malam. Kenapa? Karena enggak ada di warung, haha. Yowis, seadanya saja ya. 

Senin, 19 Februari 2018

Membunuh Cicak

"Bundaaaa..." teriak Akhtar dari dalam kamarnya pada suatu malam menjelang tidur.

Sontak saya berlari kecil menuju ke kamarnya. Ini teriakan tidak biasa. Ada apakah?
Saya membuka pintu kamar Akhtar dengan tergesa.

"Ada apa, Nak?"
"Ada suara-suara aneh, Bunda.." jawabnya dengan menitikan air mata.
Saya terkejut. Kok bisa sampai menangis cuma karena mendengar suara aneh.
"Suara apa?" selidik saya.
"Ga tau... suaranya kayak benda jatuh di dalam kamar ini.." suaranya terdengar seperti orang ketakutan.


Tak lama kemudian terdengar suara Ckckckckckck...

Minggu, 18 Februari 2018

Kambing tak Bertuan

Cerita ini sudah lamaaa sekali. Kejadiannya ketika saya masih berada di Tanah Rencong. Sekitar lima tahun silam. Wah, sudah lama ya. Iya gapapa deh ya, saya tulis kembali sebagai pengingat masa-masa dahulu saat interaksi dengan hewan-hewan ternak menjadi salah satu bagian dari hidup kami. 

***

Hampir setiap hari dan setiap waktu kambing-kambing itu selalu mampir ke rumah kami. Untuk sekedar minum air AC (yang memang kami tampung pakai ember karena selang tak cukup panjang bila di alirkan ke tanah) atau singgah meneduh dari terik matahari yang menyengat. Pada dasarnya kami (saya dan suami) tak pernah merasa keberatan apabila kambing-kambing itu mampir sejenak untuk beristirahat. Walau terkadang dengan suaranya yang 'merdu' mereka membangunkan Akhtar yang sedang tertidur pulas. Tak mengapa,karena bukan di malam hari mereka 'mengembek'.

Akhtar juga senang bila kawanan kambing itu datang berbondong-bondong masuk ke dalam pekarangan rumah kami. Saya juga bisa memberi tahu Akhtar bahwa hewan-hewan tersebut bernama kambing, Akhtarpun merasa exited 'berinteraksi' dengan mereka. Mereka juga tak lupa mencicipi rumput yang tumbuh subur di halaman samping. Kami senang bila mereka pergi dalam keadaan perut kenyang dan nyaman setelah berkunjung dari rumah kami.

Semuanya terasa baik-baik saja dan tak mengganggu,sampai tiba saatnya mereka mulai melakukan ulah. Ulah yang memang pasti di lakukan oleh semua hewan bila kenyang melanda. Apalagi kalau bukan 'buang hajat'. 

Ooh...tidak!!! Bulatan hitam kecil-kecil dan genangan air yang _hyaampun_ bau itu telah meluluh lantahkan perasaan senang kami. Mereka selalu meninggalkan jejak. Jejak yang tercecer baik di konblok maupun lantai. Mereka juga sering kali menggelindingkan ember yang berisi air AC. Jika ember sedang penuh dengan air maka dapat di bayangkan air tumpah dan membanjiri lantai. Entah pada siapa kami mengadu supaya kambing-kambing itu dijaga,yang pasti oleh pemiliknya. Yang kami tahu,kambing-kambing itu milik seseorang. Tapi siapakah tuannya?

Dan kamipun hanya bisa berkata,namanya juga kambing...

***

Pelajaran untuk kami:
Jika suatu hari nanti kami memiliki hewan ternak, sebaiknya dijaga bila ingin melepasnya keluar kandang.  Demi meminimalisir kerugian dan rasa tak nyaman orang lain yang disebabkan oleh hewan ternak kami. Karena semua milik kami adalah tanggung jawab kami dan akan di pertanggung jawabkan kelak di hadapanNYA.

Sabtu, 17 Februari 2018

Sabtu Pilu

Sabtu, aku selalu menunggu
Di kursi besi, duduk termangu
Menyaksikan hiruk pikuk langkah yang terburu
Aku masih disini, menunggumu...

Dari pagi hingga mentari terik
Di tempat yang sama mataku melirik
Kadang hatiku yang gundah berbisik
Kapankah kita bercengkerama dengan asyik

Hingga senja mulai menyapa
Aku masih larut dalam khayal
Pagi tidak siang belum sore hampa
Hanya jemariku yang tetap mengepal

Kau cantik!
Kau bilang rindu itu indah
Tapi bagiku bikin lelah
Aku hancur, titik!

Kau jahat!
Pergi tanpa pamit
Padahal ijab akan segera terucap
Tapi kau hilang, lenyap dan jadi senyap!

Gila!
Itu kata mereka terhadapku
yang tak mengerti sakitnya aku
Bagaimana rasanya yang dicinta pergi
Untuk selamanya! Mati!

#onedayonepost
#ODOPbatch5 

Jumat, 16 Februari 2018

Martabak Telur Mozarela

Adalah salah satu menu favorit yang ada di Martabak Pizza Orins. Sudah pada tahu kan kalau martabak ini topingnya begitu menggiurkan dengan berbagai macam pilihan rasa? Pasti tahu donk ya. Selain itu, kita juga dapat memilih adonan apa yang kita inginkan diantaranya original, red velvet, atau blacforrest. Pun terdapat berbagai jenis ukuran mulai dari small, medium, large hingga jumbo. Wuiiih mantabh! Jadi bisa beli dengan menyesuaikan selera masing-masing keluarga. Ga rebutan dan ga ada yang ngambek. Hihihi.

Setiap beli martabak orins ini, kami selalu tergiur dengan martabak telurnya yang mozarela. Namun baru kali ini kesampean, haha.

Saya beli yang martabak telur daging sapi plus mozarela. Martabaknya sama seperti kebanyakan martabak lainnya. Yaitu telur, daging sapi dan daun bawang dicampur jadi satu kemudian ditaruh di atas kulit martabak lalu lipet kanan kiri atas bawah, goreng sampai kecoklatan. Yang membedakannya adalah, ketika martabak sudah siap dihidangkan dalam artian sudah dipotong-potong terlebih dahulu, maka sekarang giliran mozarela yang ditaburkan di atasnya.

Awalnya saya pikir, mozarelanya hanya sedikit yang dipakai, jadi cuma untuk hiasan tipis diatas martabaknya. Namun perkiraan saya salah besar. Mozarela yang digunakan kurang lebih sebesar remote tv. Swear! Saya enggak bohong, enggak berlebihan dan sama sekali tidak ada hubungan apapun dengan pemilik Martabak Orins ini. Jadi tulisan saya  murni sebagai pelanggan setia.

Saya terpana melihat mozarela yang menggunung di atas martabak. Sayangnya,saya tidak sempat memotret moment ini, karena Hp, saya tinggal di tas yang berada di dalam mobil.

Gundukan mozarela itu lalu diratakan ke seluruh permukaan martabak. Setelah rata, baru dibakar dengan menggunakan gas torch sampai meleleh sempurna. Ajiiib... Yang melihat proses ini bisa nelen ludah berulang kali. Pasti!

Saya beli yang ukuran large


Sampai rumah, saya tak kuasa menahan hawa nafsu untuk segera mengeksekusi martabak telur daging sapi mozarela ini. Eh tunggu! Teman-teman mencium bau sesuatu kah? Aha! Itu aroma martabak ini loh... Perpaduan aroma martabak telur yang gurih bersanding dengan aroma khas mozarela makin membuat hati deg-degan bikin mulut ingin segera nyaplok. Eh.

Saya pegang satu sisi paling pinggir. Kemudian saya tarik secara perlahan satu potongan martabak. Oemji! Kejunya molor - molor sampai sulit untuk diputus. Dan mau tahu? Mozarelanya tebaaaal cuy! Kalah Pizza Hut.

Rasanya? Eh hyaampuunn... masih nanya? Masih pengen tahu jawabannya? Masih penasaran?

Saya ga mau terlalu panjang lebar menjelaskan rasanya. Saran saya cuma satu. Beli!

Seriusan ini wajib dicoba buat kalian yang belum pernah makan. Ingat ya, wajib! W.A.J.I.B! sekali lagi W.A.J.I.B!

#onedayonepost
#ODOPbatch5

Kamis, 15 Februari 2018

BAUU (Bengis, Adun, Ucup dan Ujo)

Alkisah di sebuah rumah kontrakan tinggallah empat orang pemuda. Mereka adalah perantau PNS dari Jakarta yang ditempatkan kerja di Aceh. Semuanya masih single alias perjaka tong-tong. Kenapa tong-tong? Karena kalau ting-ting identik dengan perempuan. Lagipula kalau anak laki-laki biasanya sering dipanggil otong.

Keempat pemuda tadi memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.

Yang pertama ada Iskandar. Panggilannya Bengis alias Bang Is. Tubuhnya tinggi dan besar. Wajahnya sangar dan berjenggot. Perutnya sedikit buncit. Suaranya menggelegar. Kalau ada tukang jajanan lewat depan rumah, biasanya yang bertugas memanggil tukang adalah Bengis. Karena dari jarak 100 meter suara Bengis dapat terdengar dengan jelas. "Bang, sini lah kau! Mau duit gak kau!" begitu teriakannya kepada tukang yang dipanggil.

Bengis ini keturunan orang tua yang kaya raya. Pernah suatu ketika, ketiga kawannya ini berkunjung ke rumah Bengis. Pada saat dipersilahkan makan,meja makan yang berukuran 3x2 meter penuh dengan segala jenis makanan. Ada rendang daging, soto ayam, ayam bakar, ayam goreng, gado-gado, sayur asem, sayur lodeh, es pisang ijo, puding susu dan segala macam kue. Pepatah yang diterapkan pada keluarga Bengis dari nenek moyangnya adalah, lebih baik mati kekenyangan daripada mati kelaparan.

Rabu, 14 Februari 2018

Menikmati Pedasnya Baso Urat Kuah Taichan

Siapa yang sudah tahu Bakso Boedjangan? Pasti semua sudah pada tahu kan? Paling tidak, tahu namanya dulu deh, kalau rasanya bisa belakangan. Nunggu sempat kesana atau nunggu ditraktir teman, ahaha...

Bakso Boedjangan ini terkenal banget loh. Dari Sabang  sampai Merauke siapa yang tidak tahu dengan kuliner yang satu ini. Ada sih, ga mungkin juga lah ya orang se Indonesia Raya yang konon katanya berjumlah lebih dari dua juta jiwa ini tahu semua tentang Bakso Boedjangan. Hihi.

Bagi kami, Bakso Boedjangan ini merupakan tempat makan  andalan kalau sedang pengen makan di luar tapi bingung mau makan apa plus ga pengen makan yang berat alias cuma pengen ngemil  doank. Haish ngemil kok bakso. Iyaya, gimana ga makin bulet ini keluarga kami. Kalau kata tetangga sebelah, keluarga kami dalam masa pertumbuhan semua dengan kata lain, membesar semua. Huwaaaa ini pujian atau sindiran yaa... Hahaha.

Selasa, 13 Februari 2018

Manfaat Telur Bebek Bagi Kesehatan Tubuh


Cantik banget ya,  telurnya. Saya selalu suka dengan telur bebek. Warnanya yang ngorenssss banget bikin mata jadi bling-bling, hihi.

Telur bebek ini favorit banget buat keluarga kami. Kalau dibikin martabak tampilan martabak jadi lebih besar. Kalau di ceplok atau di dadar juga tebel, dijadikan apa saja Akhtar sukaaa.. Yeiy!

Senin, 12 Februari 2018

Setelah ODOJ Lanjut ODOP #Part 2

Postingan hari ini masih lanjutan dari postingan sebelumnya. Kalau kemarin saya membahas tentang ODOJ, hari ini saya akan mencoba menulis tentang apa yang sedang saya rasakan ketika mulai masuk ke dalam komunitas ODOP. Apa itu ODOP? Bagi sebagian orang,tentu  sudah sangat familiar sekali dengan kata yang terdiri dari empat huruf itu. 

O.D.O.P.

Singkatan dari One Day One Post.

Oh.. Ada ya ODOP? 
One Day One? 
Post apaan? 
Post dimana? 
Musti ngapain? 


Dan segala pertanyaan lainnya yang mampir ke saya. Iya, bagi yang belum mengetahui apa, bagaimana dan untuk apa ODOP, pasti akan bertanya-tanya. Dan saya seperti dibombardir dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak jarang saya tidak tahu jawabannya, hahaha.

Sekilas info...

Dulu dan insya Allah sampai sekarang, saya sering blogwalking ke seorang sahabat. Saya suka dengan tulisan-tulisan beliau yang bercerita tentang kehidupan sehari-harinya. Dari beliau saya banyak terisnpirasi apa yang kemudian akan saya tulis di blog. Tulisannya ringan, santai, mudah dimengerti tapi sarat makna. 

Minggu, 11 Februari 2018

Setelah ODOJ Lanjut ODOP #Part 1

Teman-teman pasti sudah pada tahu apa itu ODOJ. Ya,benar. ODOJ adalah singkatan dari One Day One Juz. Dalam satu hari target membaca Alquran adalah satu juz. Juznya ditentukan dari admin dan harus laporan setelah menuntaskannya. Apabila ada hal-hal yang tidak memungkinkan untuk menuntaskan satu juz, misalnya sedang haid bagi wanita atau sakit serta sedang ada hajatan, boleh izin. Tanpa membayar hutang setelahnya.

Dari mana awal mula ODOJ diadakan? Sayapun tidak tahu pasti. Saya sendiri mengikuti komunitas ODOJ bukan dari awal saat sedang booming. Tapi baru satu tahun belakngan ini ketika mengikuti kelas HCQ (Halaqah Cinta Quran) di musholah Bina Amanah yang dimiliki oleh Yayasan Harapan Umat, yakni yayasan pendiri SIT Cordova tempat Akhtar bersekolah.

HCQ Bina Amanah sendiri awalnya hanya kajian dan liqo seperti pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu, dibuka juga kelas tahsinul quran dan bahasa arab. Yang mana tidak dipungut biaya sama sekali alias GRATIS untuk wali murid SIT Cordova. Waaah.. Keren ya. Dari situlah baru diadakan ODOJ. bagi yang sudah terdaftar ODOJ di komunitas lain, boleh tidak mendaftar ODOJ di HCQ Bina Amanah. Lalu, bagi yang membaca Alqurannya belum terlalu lancar, bisa dibagi perkelompok. Yakni 1 kelompok terdiri dari 5 orang,jadi 1 orang hanya membaca 2 lembar saja. Cukup memudahkan bukan? jadi tidak ada alasan untuk enggak bisa atau enggak sempat. Kalau tidak disempatkan, yaa memang tidak akan sempat. Ya apa ya?

Sabtu, 10 Februari 2018

Lomba MHQ Cordova Cup

Hari ini, saya menemani pangeran sholih dalam lomba MHQ antar sekolah dalam kejuaraan Cordova Cup. Akhtar adalah salah satu dari tiga orang perwakilan atas nama TK Cordova yang mengikuti lomba MHQ.

MHQ kali ini sangat mudah. Surat yang harus dihapal hanyalah satu surat yang berada di juz 30.

Tata caranya sebagai berikut:
1. Peserta maju ke depan kelas
2. Peserta mengambil satu amplop yang di dalamnya tertulis nama satu surat
3. Juri membuka amplop lalu membacakan surat apa yang harus dihapal oleh peserta
4. Peserta menghapalnya di depan juri

Sangat mudah bukan? Apalagi hanya juz 30. Ya, bagi kita para orang tua mungkin lomba ini sangat mudah. Namun bagi anak-anak apalagi anak TK yang memang masih dalam masa bermain, gampang-gampang susah. Kenapa? Karena... Pada dasarnya tentu peserta yang sudah mendaftar pasti sudah hapal juz 30. Akan tetapi, maju di depan orang banyak itu yang masih menjadi kendala bagi sebagian anak. Hmmm...

Jumat, 09 Februari 2018

Makaroni Schotel 4 Jempol

This it eat.. Makaroni schotel panggang isi wortel, jagung manis, sosis dan smoke beef. Isinya Yang ada di kulkas aja.  Bahan-bahannya juga 90% sudah ada semua di rumah. Tinggal campur-campur.. Jadi deeehhh.

Cemilan sehat ini favorit keluarga. Kalau sudah makan, hap hap enggak pengen berhenti. 1 cup? Mana cukuuup... Hehehe. Yuk diintip resepnya terus dipraktikan deh. Bahannya mudah didapat, bikinnya gampang, rasanya juwara! 

Kamis, 08 Februari 2018

In.The.Box : Kasur Keren Zaman Now

Pernah lihat bantal yang dibuka terus mengembang? Pasti pernah doonk. Itu mah kayaknya sudah biasa ya. Hmmm... kalau spring bed yang di dalam box lalu dibuka setelah itu mengembang sudah pernah tahu? Ada yang sudah tapi banyak yang belum ya?

Baiklah... kali ini saya akan mengupas tuntas tentang kasur tersebut. Sudah pada tahu namanya? Yapz, apalagi kalau bukan Bed InTheBox yang super keren dan praktis pastinya.

Awalnya saya tidak begitu ngeh dengan trend-trend yang kekinian termasuk ada kasur yang bisa dimasukan ke dalam box dan mengembang setelah plastik pembungkusnya dibuka. Karena sungguh, saya jaraaang sekali nonton tv, jadi segala iklan yang terbaru kurang apdet. Barulah ketika suami saya melontarkan wacana untuk membeli InTheBox,saya langsung bertanya apa itu InTheBox, seperti apakah kasurnya, berapa harganya, bisa beli dimana, enak ga, dan sebagainya. Suami saya malah menghela napas. Hihi.. kebiasaan saya memang kalau ada sesuatu yang menarik, pasti nanyanya ngebrudul gitu.

Rabu, 07 Februari 2018

Soto Betawi dengan Ilmu Kirologi

Beberapa waktu lalu saya bikin soto betawi. Menu ini atas permintaan kekasih hati alias suami tercintah. Yap, demi suami apa sih yang eggak.. eaaaa ^_^

Okeyh..

The first..  soto  betawi ala ala. Alias soto betawi KW super, haha..  Kenapa KW? Karena saya pakai santan bukan susu. Kalau yang asli mah itu pakai susu 😊

Tapi pakai santan hasilnya tak kalah memuaskan loh. Pangeran sholih lahap dan bos besar.. Hmmm... Beliau mah, sampe ga berkata-kata lagi nyantapnya. Lhawong sampe nambah 😅 

Menurut penuturan  beliau, soto ini asli enak pake banget. Alhamdulillaaaah saya bahagia sekali kalau masakan saya dapat diterima lidah orang serumah, apalagi kalau makannya pada lahap plus pakai nambah. 

Selasa, 06 Februari 2018

Bingung

Hari ini saya terkejut, ternyata belum ngepost tulisan di blog. Hadduh.. mana sudah sore, badan rasanya remuk redam, otak lagi susah diajak mikir, tangan lagi lemes disuruh buat ngetik, mata rasanya sepeeet banget. Hhhh... Lengkap sudah.

Dari tadi juga buka blog, tutup lagi. Buka WA, baca sebentar, tutup. Buka blog lagi, mau nulis yang lumayan berisi,eh mentok. Baru ketik sebentar, hapus. Ketik lagi hapus lagi. Nyari-nyari tulisan yang ada di draft, semuanya belum selesai, musti ditambahin lagi. Kepala makin puyeng, mata makin sepet. Akhirnya taruh Handphone.

Akhtar baru saja berangkat ngaji. Saya bingung mau ngapain. Padahal nasi di megicom habis. Bukannya masak nasi saya malah rebahan di kursi ambil Hp lagi dan mulai baca-baca WA. Duh! Saya kepikiran kewajiban saya sebagai member ODOP. kalau sudah masuk ke kelas ODOP, harus konsisten menjalaninya. Harus semangat mengikuti aturan-aturannya. Kan saya sendiri yang mau ikut, berarti saya yakin bahwa saya mampu. Kalau tidak yakin, mendingan tidak usah ikut dari awal.

Ya ya ya... Baiklah...

Ketika kita dihadapkan oleh dua pilihan. Yang satu enak di awal tapi berat di akhir dan yang satunya lagi berat di awal tapi enak di akhir. Tentu kita akan pilih yang kedua bukan? Bayangin aja yang enak-enak nantinya. Bayangin aja bahwa lelah kita akan menjadi hasil. Bayangin saja bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia. Bayangin saja bahwa semua butuh proses, dan proses itu yang dapat menjadikan kita kuat. Bener gak sih? Bener kan ya? Enggak ada yang langsung bisa jadi hebat tanpa  berlelah-lelah sebelumnya. Setuju? Setuju dooonk. 

Saya rasa cukup sekian curcolan saya hari ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Karena jujur, hari ini otak saya sedang tidak mampu diajak berpikir yang berat-berat. Jemari saya tidak sanggup untuk nhetik panjang-panjang, mata saya sudah sepet ga bisa liat Hp terlalu lama. Sepertinya saya sedang butuh martabak orins untuk malam nanti  ^^

#onedayonepost
#ODOPbatch5

Senin, 05 Februari 2018

Manfaat Creambath

Tulisan saya hari ini masih berkaitan dengan tema me time pada postingan kemarin. Kalau kemarin saya menulis  tentang manfaat me time, hari ini saya akan menulis tentang manfaat creambath. Masih sama-sama bahas manfaat kan? Hehehe.

Mendengar kata creambath tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Creambath adalah salah satu jenis perawatan rambut dengan menggunakan cream atau krim khusus disertai dengan pijitan-pijitan lembut pada kulit kepala. Krim yang digunakan biasanya berasal dari bahan yang mengandung nutrisi-nutrisi penting bagi kesehatan rambut dan kulit kepala.

Selain berguna untuk memberikan asupan gizi untuk rambut, creambath juga berguna untuk melembutkan rambut dan memberikan efek mendinginkan atau segar pada kulit kepala. Kalau habis creambath itu terasa sejuuuk sekali. Seperti hilang beban pikiran. Makanya yang sering galau, yuk rutinin creambath, dijamin rileks setelahnya ;) 

Minggu, 04 Februari 2018

Me Time Dengan Nyalon

Yeiy...! Hari jumat lalu akhirnya saya jadi juga ke salon. Aaah... sudah lamaaa banget pengen nyalon untuk sekedar potong rambut atau creambath dan sejenisnya. Tapi yaa biasalah ya namanya juga emak-emak, ga repot juga bilangnya repot. Haha..

Kebetulan di dekat rumah saya ada salon khusus wanita. Jaraknya juga tidak jauh dari sekolahan Akhtar,jadi cucok banget deh buat me time sambil nunggu Akhtar pulang sekolah.

Salah satu cara me time dengan pergi ke salon


Berbicara soal me time. Sebenarnya kenapa sih seorang ibu butuh me time?
Menurut Psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi, pada dasarnya manusia, meskipun dia bersosialisasi tapi tetap adalah makhluk individual. Butuh waktu untuk sendiri. Butuh menyenangkan diri sendiri tanpa harus melibatkan orang lain.

Sabtu, 03 Februari 2018

Piknik ke Kuntum Farm Field

Liburan sekolah semester 1 kemarin,kami tidak memiliki agenda liburan kemana-mana. Biasanya kami selalu dadakan saja kalau mau pergi. Soalnya kalau diagendakan sering gagal sih, haha.

Nah,pakdenya Akhtar tetiba menghubungi saya,menanyakan kapan mau piknik sekeluarga besar.  Huwaaa pasti seru banget deh piknik ramai-ramai. Ngebayangin para krucils bersatu padu membuat heboh dunia perpiknikan. Saya absen deh ya dari yang paling tua, ada Assabil berusia 6 tahun, kemudian Akhtar 5 tahun, lalu Aghniya 4 tahun, lanjut Abdan 2 tahun dan yang paling muda Abqoriyah 5 bulan. Hahaha.. bisa dibayangkan bagaimana berwarnanya piknik kami.

Krucilsnya banyak ya? Iya, padahal saya hanya dua bersaudara lho. Saya anak kedua dari dua bersaudara, kakak saya laki-laki dan yaaa itu anaknya sudah empat.

Jumat, 02 Februari 2018

Suntik Difteri yang ke 2

Kemarin pagi di posyandu dekat rumah ada pengumuman tentang vaksin difteri yang ke 2. Wah, kesempatan ini untuk vaksin Akhtar. Akhtar pulang sekolah jam 11,masih ada waktu sekitar satu jam kurang untuk ikut vaksin, karena tepat jam 12 siang posyandu sudah ditutup.

Tepat jam 11 saya sudah stanby di pintu gerbang sekolah untuk menjemput Akhtar. Saat bel pulang sekolah berbunyi, anak-anak berhamburan keluar kelas. Saya melihat Akhtar langsung menuju ke area playground untuk bermain. Haduh, kalau diturutin main, khawatir posyandunya keburu tutup. Tapi kalau disuruh langsung pulang juga kasian, karena memang sudah menjadi kebiasaan Akhtar setiap sebelum bel masuk  dan sesudah bel pulang, dia pasti main dulu walau hanya sekitar 10 menit.

Hmmm... saya mencoba sedikit lebih sabar menunggu dia bermain terlebih dahulu dan berharap semoga posyandunya belum tutup. Estimasi waktu yang saya targetkan dengan waktu perjalanan dari sekolah menuju posyandu kira-kira 10 menit. Jadi pas lah sekitar jam 11.30an sampai di tempat. Lumayan kan ga perlu jauh-jauh ke Rumah Sakit ataupun Puskesmas yang intinya siih ga perlu ngeluarin biaya untuk ongkos, haha.

Kamis, 01 Februari 2018

Tips Mengurangi Rasa Pahit Saat Memasak Daun Pepaya

Hari rabu kemarin saya sedang malas masak dan malas makan. Hiyaaa komplit deh. Kenapa? Kok tumben saya malas makan, biasanya paling doyan makan,eh. Hihi.. entahlah, seperti bosan dengan makanan yang itu lagi itu lagi. Mungkin karena efek tanggal tua yang enggak bisa jajan kali ya.. haha.

Tapi perut ga bisa diajak kompromi. Yaiyalah ya,mending puasa daripada ga puasa tapi ga makan sama sekali. Heu.. dilema memang. Akhirnya saya memutuskan untuk ke warung Mbak Sum. Warung Mbak sum ini adalah warung lauk matang semacam warteg gitu. Biasanya kalau saya sedang tidak masak, saya akan membeli lauk pauk disini.

Hmmm, akhirnya kemarin saya hanya  membeli tumis daun pepaya saja,buat digado siang hari. Tumis daun pepaya bikinan Mbak Sum sangat cocok di lidah saya,oleh sebab itu sayur favorit yang menjadi andalan saya saat malas makan yaa tumis daun pepaya ini, hehe.