Minggu, 18 Februari 2018

Kambing tak Bertuan

Cerita ini sudah lamaaa sekali. Kejadiannya ketika saya masih berada di Tanah Rencong. Sekitar lima tahun silam. Wah, sudah lama ya. Iya gapapa deh ya, saya tulis kembali sebagai pengingat masa-masa dahulu saat interaksi dengan hewan-hewan ternak menjadi salah satu bagian dari hidup kami. 

***

Hampir setiap hari dan setiap waktu kambing-kambing itu selalu mampir ke rumah kami. Untuk sekedar minum air AC (yang memang kami tampung pakai ember karena selang tak cukup panjang bila di alirkan ke tanah) atau singgah meneduh dari terik matahari yang menyengat. Pada dasarnya kami (saya dan suami) tak pernah merasa keberatan apabila kambing-kambing itu mampir sejenak untuk beristirahat. Walau terkadang dengan suaranya yang 'merdu' mereka membangunkan Akhtar yang sedang tertidur pulas. Tak mengapa,karena bukan di malam hari mereka 'mengembek'.

Akhtar juga senang bila kawanan kambing itu datang berbondong-bondong masuk ke dalam pekarangan rumah kami. Saya juga bisa memberi tahu Akhtar bahwa hewan-hewan tersebut bernama kambing, Akhtarpun merasa exited 'berinteraksi' dengan mereka. Mereka juga tak lupa mencicipi rumput yang tumbuh subur di halaman samping. Kami senang bila mereka pergi dalam keadaan perut kenyang dan nyaman setelah berkunjung dari rumah kami.

Semuanya terasa baik-baik saja dan tak mengganggu,sampai tiba saatnya mereka mulai melakukan ulah. Ulah yang memang pasti di lakukan oleh semua hewan bila kenyang melanda. Apalagi kalau bukan 'buang hajat'. 

Ooh...tidak!!! Bulatan hitam kecil-kecil dan genangan air yang _hyaampun_ bau itu telah meluluh lantahkan perasaan senang kami. Mereka selalu meninggalkan jejak. Jejak yang tercecer baik di konblok maupun lantai. Mereka juga sering kali menggelindingkan ember yang berisi air AC. Jika ember sedang penuh dengan air maka dapat di bayangkan air tumpah dan membanjiri lantai. Entah pada siapa kami mengadu supaya kambing-kambing itu dijaga,yang pasti oleh pemiliknya. Yang kami tahu,kambing-kambing itu milik seseorang. Tapi siapakah tuannya?

Dan kamipun hanya bisa berkata,namanya juga kambing...

***

Pelajaran untuk kami:
Jika suatu hari nanti kami memiliki hewan ternak, sebaiknya dijaga bila ingin melepasnya keluar kandang.  Demi meminimalisir kerugian dan rasa tak nyaman orang lain yang disebabkan oleh hewan ternak kami. Karena semua milik kami adalah tanggung jawab kami dan akan di pertanggung jawabkan kelak di hadapanNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^