Rabu, 21 Februari 2018

Lelah tak Berujung

Tempo hari.. 

Pemandangan selepas ba'da isya saat kami keluar rumah...

Jalanan ramai,penuh sepeda motor,mobil,angkot,bus,truck,gerobak tukang jualan,orang-orang yang berjalan kaki ataupun menyeberang jalan,ada pula yang berdiri menunggu angkutan umum sambil resah melihat jam tangan.

Lampu merah. 

Kendaraan kami berhenti. Mata saya mengamati satu persatu mereka yang sedang berkendara dengan motor. Rata-rata mereka mengenakan helm,lengkap dengan jaket,sarung tangan ada juga yang menggunakan masker penutup hidung. Mengenakan sepatu dan dibahunya menggendong sebuah tas ransel atau selempang. Ciri orang yang pulang sehabis bekerja.

Wajah-wajah lelah tercermin dari pandangan mereka. Tubuh-tubuh letih tergambarkan ketika diantara mereka ada yang meregangkan tangan kedepan sambil menekuk leher ke kanan dan kiri. Namun semangat sampai rumah tak pernah kalah oleh raga yang remuk redam.

Barangkali dari mereka,ada yang ingin cepat-cepat pulang agar bisa bermain lebih cepat dengan anaknya. Mungkin ada juga yang ingin cepat sampai rumah karena sudah lapar dan tentu saja terbayang masakan ibu atau isterinya yang begitu lezat. Ada juga yang ingin cepat mandi,menunaikan kewajibannya sebagai hamba yang beriman lalu beristirahat diatas kasur yang empuk sambil memeluk guling,lelap dalam mimpi yang syahdu.

Kendaraan kami melaju kembali...

Gerimis kecil mulai turun. Jalanan mulai basah. Saya melihat ke arah kiri. Diantara lalu lalang kendaraan ada yang sedang menuntun sepeda motornya di tengah rintik hujan. Entah pecah ban atau habis bahan bakar. Tetiba hati jadi pilu. Semoga sepeda motor si bapak dapat segera dikendarai lagi.

Pemandangan malam di pinggiran ibu kota.

Kendaraan kami terus melaju...

Saya mencoba bertanya kepada suami..

Saya: "Ay,masih banyaaak banget ya yang baru pulang kerja.Alhamdulillaah ayah udah sampai rumah ba"da maghrib tadi. Capek gak sih, Ay?"

Suami: "yaaa begitulah. Ayah aja kalo udah sampai rumah pengennya santai.."

Saya: "ngebayangin orang yang berangkat pagi buta pulang udah larut malam. Di jalan kayak udah capeeek banget ya ay. Apalagi kena macet di jalan. Bikin marah-marah ya, Ay.." saya nyengir sedikit

Suami: "untuk saat ini yaaa kita baru  bisa kayak gitu. Ayah masih mending berangkat lihat matahari pulang matahari baru terbenam. Namanya juga pekerja. Yuuuk berdoa biar bisa punya perusahaan sendiri. Kalo ayah punya perusahaan nanti pegawainya gak malem-malem pulangnya. Hari Jum'at ayah liburiiiin biar sholat jumat dan ibadah lainnya di hari jumat bisa lebih greget..."bibir beliau melebar 2cm ke kanan dan kiri.

Saya: "aaamiiin..."

Percakapan yang sederhana. Sering saya memikirkan suami,bapak dan kakak saya yang tiap hari penuh semangat menjalankan ibadahnya menjemput rezeky. Lelah?iya. Bosan dengan kemacetan? Pasti. Namun mereka terus bersemangat. Walau peluh membanjiri,hanya sedikit terdengar keluh.

Sehat ya ayah,papa dan mas..😘

Sehat untuk para ayah,kakak,adik dan semua yang sedang berjuang beribadah di jalan Allah untuk menjemput rezeky. Semoga berkah 😊

#onedayonepost
#ODOPbatch5 

7 komentar:

Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^