Rabu, 21 Maret 2018

Venus yang Tulus

Pagi tadi saat saya mengecek WhatsApp, saya tersentak. Apa-apaan ini kok saya di remove disalah satu grup yang selama ini telah membersamai saya selama lebih dari tiga bulan. Oh no! Saya sudah merasa nyaman dengan rumah kecil ini. Saya bisa curhat dengan para penghuninya kalau perjuangan posting setiap hari itu enggak mudah. Saya bisa berkeluh kesah saat menuntaskan tantangan cerbung kemarin anak sedang sakit, jadi konsentrasi terpecah. Saya bisa meluapkan semua yang ada di hati tentang jatuh bangun supaya bisa posting setiap hari tanpa hutang! Iyaph.. Tanpa hutang, alhamdulillaah...

Warga venus, yang selama ini telah menjadi bagian dari hidup saya. Yang hanya satu orang saja saya mengenalnya secara nyata yakni mbak Ajeng,kami sudah bersahabat sebelum ikutan ODOP. Selebihnya... saya tidak mengenalnya. Tapi mengapa ada rasa sedih saat berpisah dengan mereka? Apa yang membuat kami merasa kehilangan hunian?

Jawabannya hanya satu!


Karena kami merasakan senasib sepenanggungan. Dimana kami selalu merasa digojlok untuk rajin menulis, menulis lagi dan terus menulis. Ditengah kesibukan masing-masing para penghuninya,kami masih bisa merasakan energi positif untuk saling mensuport selalu dan selalu. Pun ketika sedang mengerjakan tugas tantangan, kami saling sharing dan berbagi inspirasi.

Saya masih ingat betul ketika ada tantangan 'tokoh yang enggak biasa', ternyata tokohnya harus benda mati, haha. Demikian pula saat menuntaskan tantangan cerbung tempo hari, kalau akhir tokoh dibikin mati, itu enggak alamiah banget, itu takdir. Hihi..

Di Venus, kami berjuang bersama agar bisa lulus. Setidaknya, masa-masa  'merangkak' setiap harinya menjadikan kami lebih kuat jika suatu hari nanti kami mengikuti sebuah program yang lebih 'uwow' dari ODOP ini tanpa kawan yang dapat diajak berkeluh kesah.

Venus, rumah mungil yang selalu setia mendengar celotehan enggak jelas saya.

Terima kasih semua yaa untuk para penghuni Venus yang dengan tulus membantu saya selama ini. Spesial untuk kakak Dita si jelly manis legit _katanya_ yang sedari awal nama saya terpampang di list ODOP, yaaa nama doi yang saya hubungi untuk berepot-repot ria memasukan ke grup WhatsApp ODOP.

Ada juga pak ketua kelas MS Wijaya, yang selalu support anak-anaknya. Walaupun anak-anaknya rewel, tapi tetap mengayomi.

Ada kakak Chai alias Charulnisaa yang tugasnya ngerekap postingan tiap hari. Ini kerjaan enggak mudah lho. Saya aja pusing liatnya misal ada yang ijin, terus bayar hutang untuk tanggal sekian, aduh.. Kerjaan riweh tapi tersusun manis oleh kak Chae.

Ada kakak Prima yang ketinggalan masuk di Venus. Dulu awal-awal selalu ngetagin angka 4 karena suka dengan angka 4. Oiya, bahasa inggrisnya top banget.

Ada kakak Reni, Arini dan Niks, yang kalau kata iklan _ga ada lo, ga ramee_ dan semua warga Venus yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih banyak yaa sudah bisa mengenal kalian adalah pengalaman berharga untuk saya. Nambah saudara, nambah teman sosmed ya kalau bisa, hihi teteup.

Akhir kata, mohon maaf apabila selama di Venus, saya lebih banyak rusuhnya daripada ngasih solusinya, huhu. Semoga silaturahim kita akan terus terjalin. Aamiin.. ^_^

Pondok Aren 24 Maret
Opini tentang keluarga Venus
@yulita.wn

2 komentar:

Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^