Kamis, 15 Maret 2018

Rindu yang Sempurna #10 : Sempurna Olehmu

Aku benar-benar terperangah. Telapak tangan kukepal. Ada kecewa mengalir yang membuat seluruh sendi tubuhku menjadi patah. Ada duka yang teramat dalam. Gelap. Seperti menyelam di samudera pasifik dan hilang tertelan palung Mariana. Jauh. Lenyap ke dasar bumi.

"Renata.. bisa saya lanjutkan ceritanya?" tanya Kak Zaki dengan sangat hati-hati.

Aku mengangguk. Pandanganku kosong ke depan. Kak Zaki menggeret kursi lalu duduk berhadapan denganku.

"Almarhumah istrinya Farki namanya Vannya,mereka menikah setahun setelah lulus S1. Keduanya lulusan kimia UI sini, Re.." Kak Zaki mengatur napasnya. Lagi, ia mengusap ekor matanya. Mungkin ada air mata yang siap menetes.

"Pernikahan mereka hanya berusia satu tahun. Keluarga Vannya mengalami kecelakaan travel saat sedang pulang kampung di Bromo. Vannya meninggal dalam keadaan hamil 4 bulan. Adiknya yang sedang hamil 2 bulan selamat, tapi suaminya meninggal. Ibunyapun demikian,meninggal di tempat..." Kak Zaki menyatukan kedua telapak tangannya,menutup wajahnya. Kemudian menggerakkan pergelangan tangannya hingga telunjuk menyentuh ujung mata,lalu turun ke pangkal hidung.

"Farki sedang di Depok saat kecelakaan itu. Dia sedang mengurus S2nya. Kamu pasti tahu gimana perasaan Farki saat itu kan Re...? Farki sayang banget sama Vannya. Hidupnya hancur mulai saat itu, Re.."


"Sampai suatu hari, dia melihat kamu.. dan dia bilang sama saya, kalau Vannya kembali hadir. Seketika itu Farki langsung bilang ke saya kalau dia mau mengkhitbah kamu..!"

"Hah??!" sontak aku kaget. Mataku membulat.

"Boleh saya lanjutkan kembali ceritanya?"

Aku kembali mengangguk.

"Farki tidak mau menyapamu dan terkesan cuek kepadamu karena untuk menjaga hatinya, Re. Dia ingin berbicara denganmu kalau dia sudah melamarmu. Diapun sudah meminta restu kepada ibu dan bapaknya kalau dia mau mengkhitbah kamu. Kamu tahu kan Pak Rozak itu bapaknya Farki?" tanya Kak Zaki disela-sela ceritanya.

Aku mengangguk.

"Namun belum sempat Farki mengkhitbahmu, ibunya dipanggil Allah. Dan sepekan setelahnya, bapaknya Vannya datang menemui Farki dan Pak Rozak. Beliau melamar Farki untuk Lira, adiknya Vannya yang kehilangan suaminya saat kecelakaan di Bromo dahulu..." Kak Zaki menarik napas. Kemudian...

"Re, pasti kamu bertanya mengapa saya kirim surat kepadamu padahal saya tahu kalau Farki akan mengkhitbahmu, ya kan? Saya cuma ga mau keduluan Farki, Re. Saya pengen kamu tahu kalau saya suka sama kamu. Saya ga pengen kamu menerima lamaran Farki. Saya jahat ya Re..?" Suara Kak Zaki benar-benar melemah.

"Kakak tau darimana kalau saya suka sama Kak Farki?" suaraku bergetar, hatiku perih, mataku sembab.

"Dari tatapanmu, Re!" Kak Zaki menjawab sambil menunduk. Seperti ada penyesalan pada dirinya.

"Lalu? Kak Farki menerima lamaran bapaknya Lira?" Tak terasa air mataku tumpah,bukan terisak lagi, tetapi menjadi nada sendu yang memenuhi ruangan 3x4 meter ini.

"Demi Angga, anaknya Lira, yang sekarang sudah berusia 2 tahun.." Masih dalam keadaan menunduk, Kak Zaki menjawab pertanyaanku.

"Yang kamu harus tahu.. Farki itu orang yang baik, Re..! Dia rela mengikhlaskan cintanya demi membantu orang lain," Lanjut Kak Zaki. Ia bangkit dari duduknya lalu pergi, meninggalkan aku seorang diri. 

***

Rindu dan cinta adalah karunia Sang Pencinta. Dapat dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali. Aku, kamu, dia, kita, semuanya berhak untuk mencintai dan dicintai. Kuikhlaskan hati bersama yang mencinta. Tidak, aku tidak akan merebut cintanya. Hanya saja, izinkan aku  untuk tetap merindumu. Jangan usir dia, karena rinduku tak pernah salah. Hanya saja rindu ini yang terlalu berlebih untukmu. Rindu ini tak pernah cacat denganmu atau tanpamu. Biarlah rinduku ini menjadi sempurna olehmu.

Tamat.

#onedayonepost
#ODOPbatch5
#tantangan
#tantangancerbung10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^