Nampaknya hujan diluar sana begitu deras,cukup membuat raga yang malas enggan keluar rumah mengarungi dunia. Pagi yang biasa benderang kini muram tertutup langit kelabu. Aroma tanah basah menyerbak sesaat ketika jutaan butir-butir air itu turun memaksa menggenangi setapak aspal di depan rumahku.
Aku masih memandang ke arah luar,mengintip melalui celah jendela. Kusibak tirai jingga yang sedari tadi melambai-lambai tertiup angin,mesra berhembus seperti hendak menyapaku dengan ramahnya. Tak kulihat sang raja siang memancarkan jubahnya begitu pula rentetan kicauan burung tak terdengar bernyanyi menyambut pagi. Mungkin semua masih dalam sergapan nyaman kelambu mendung,memaksa diri untuk bertahan agar bergantian mengisi pagi.
Alangkah syahdunya hari apabila seluruh jiwa menaati aturan seperti penghuni langit yang setia pada kodrat masing-masing. Tidak ada kekuasaan tidak pula saling menguasai. Tidak serakah apalagi sombong. Semua berjalan berdampingan,bergantian dan saling melengkapi. Mungkin hanya hati yang bersyukur dapat memahami bahwa ini harus terjadi karena kehendakNYA. Tidak patut menghujat. Bukankah setiap apa yang terlahir ke bumi adalah karuniaNYA? Meskipun badai mendera-dera tak bisa disangkal bahwa semua yang terjadi atas kehendakNYA,atas izinNYA,dan pasti KaruniaNYA!
Aku masih memandang ke arah luar,mengintip melalui celah jendela. Kusibak tirai jingga yang sedari tadi melambai-lambai tertiup angin,mesra berhembus seperti hendak menyapaku dengan ramahnya. Tak kulihat sang raja siang memancarkan jubahnya begitu pula rentetan kicauan burung tak terdengar bernyanyi menyambut pagi. Mungkin semua masih dalam sergapan nyaman kelambu mendung,memaksa diri untuk bertahan agar bergantian mengisi pagi.
Alangkah syahdunya hari apabila seluruh jiwa menaati aturan seperti penghuni langit yang setia pada kodrat masing-masing. Tidak ada kekuasaan tidak pula saling menguasai. Tidak serakah apalagi sombong. Semua berjalan berdampingan,bergantian dan saling melengkapi. Mungkin hanya hati yang bersyukur dapat memahami bahwa ini harus terjadi karena kehendakNYA. Tidak patut menghujat. Bukankah setiap apa yang terlahir ke bumi adalah karuniaNYA? Meskipun badai mendera-dera tak bisa disangkal bahwa semua yang terjadi atas kehendakNYA,atas izinNYA,dan pasti KaruniaNYA!
Lamunanku ditepis oleh petir yang menggelegar menggaung pada semesta. Cahaya putih kemerahan menjulur seperti hendak mengambil sesuatu dari tanah. Ah.. lagi-lagi hatiku menjerit,sadar bahwa insan ini sangat kecil dihadapanNYA. Begitu lembut namun perkasa ciptaannya. Hanya cahaya segaris lurus tapi mampu membuat pohon yang tegak berdiri kokoh hangus karenanya.
Aku yakin pasti ada manfaat dari semua yang ku anggap hanya sebagai hiasan alam semata. Seperti janjiNYA,akan ada keindahan yang menanti setelah derita. Akan ada kedamaian setelah kepedihan. Akan ada keceriaan sehabis kesedihan. Dan akan indah pada waktunya. Maka… DIA ciptakan pelangi seusai hujan, sebagai bukti tanda kemenangan bagi jiwa-jiwa yang sabar.
DIA berikan warna warni nan indah bagaikan lukisan langit yang tugasnya memeriahkan hari setelah gemuruh memburu. DIA utus goresan itu bersamaan dengan menyembulnya sang raja siang secara perlahan. Kisah yang begitu romantis terjadi pada semesta. Pelangi ada karena hujan mulai menyingkir ke peraduannya sedangkan sang raja siang mencoba kembali bertahta dalam singgahsananya. Semua berjalan beriringan, tinggal aku yang tak henti-hentinya mengagungkan kekuasaanNYA. Kembali bertasbih dalam riuh redamnya hati yang bersyukur. Bersyukur karena sampai detik ini masih dapat merasakan keagunganNYA…!
Aku yakin pasti ada manfaat dari semua yang ku anggap hanya sebagai hiasan alam semata. Seperti janjiNYA,akan ada keindahan yang menanti setelah derita. Akan ada kedamaian setelah kepedihan. Akan ada keceriaan sehabis kesedihan. Dan akan indah pada waktunya. Maka… DIA ciptakan pelangi seusai hujan, sebagai bukti tanda kemenangan bagi jiwa-jiwa yang sabar.
DIA berikan warna warni nan indah bagaikan lukisan langit yang tugasnya memeriahkan hari setelah gemuruh memburu. DIA utus goresan itu bersamaan dengan menyembulnya sang raja siang secara perlahan. Kisah yang begitu romantis terjadi pada semesta. Pelangi ada karena hujan mulai menyingkir ke peraduannya sedangkan sang raja siang mencoba kembali bertahta dalam singgahsananya. Semua berjalan beriringan, tinggal aku yang tak henti-hentinya mengagungkan kekuasaanNYA. Kembali bertasbih dalam riuh redamnya hati yang bersyukur. Bersyukur karena sampai detik ini masih dapat merasakan keagunganNYA…!
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Alam Nasyroh: 5)
#onedayonepost
#ODOPbatch5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^