Rabu, 24 Agustus 2011

Bermula Dari Salah Ketik


Berawal dari chating dengan teman-teman,,keluarga,,bahkan suami sendiri.
Aku tuh ya sering banget salah ngetik huruf gitu. Bahkan yang fatal banget sering kali yang ku maksud adalah huruf  “u” tapi malah yang keketik huruf  “i”.
Teman-teman bisa bayangin gimana jadinya tuuuh… -.-“

Misalnya yang ku maksud adalah “andai kau tau”
Jadinya malah “andai kau ta*”

 Ya kan jadi ga enak gitu…
Nah jadi kepikiran deh siapa siyh yang nyiptain keyboard?? Kok huruf-hurufnya disusun acak-avakan gini ya… kenapa ga berdasarkan abjad aja ya??
Langsung deh ku cari di mbah google yang insya allah serba ta* eh maksudku serba tau.. 
 

Ini deh yang ku dapetin,,

Penciptaan keyboard komputer di ilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya dibuat dan dipatenkan oleh Christopher Latham pada tahun 1868 dan banyak dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington. Keyboard komputer pertama disesuaikan dari kartu pelubang (punch card) dan teknologi pengiriman tulisan jarak jauh (Teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC menggunakan pembaca kartu pembuat lubang (punched card reader) sebagai alat input dan output. Bila mendengar kata “keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer, karena keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Keyboard dalam bahasa Indonesia artinya papan tombol jari atau papan tuts. Keyboard pun telah mengalami perubahan, keyboard pertama terkenal dengan nama Dvorak dan keyboard yang dikenal kini bernama Qwerty. Perbedaannya terletak pada jumlah dan posisi tombolnya.

Hooo jadi begitu yaah,,aku mengerti sekarang,,
tapi belum puas,,aku coba searching lagi..
Susunan ini adalah format lama yang sudah ada sejak tahun 1870an. Hal ini tidak benar-benar diyakini bahwa tombol pada keyboard QWERTY ditetapkan berdasarkan jumlah huruf yang paling sering digunakan. Susunan itu diciptakan oleh seorang pria bernama Christopher Latham Scholes, seorang editor surat kabar yang berusaha untuk mengatur susunan keyboard pada mesin tik ciptaannya tidak gampang macet. Susunan huruf-huruf pada mesin tik diatur pada batang logam besar yang pada model awal gampang macet karena mereka akan saling bertubrukan satu sama lain karena posisi mereka yang saling berdekatan.

Untuk itu, Scholes benar-benar mengatur berdasarkan kemungkinan kombinasi kata. Jadi, misalnya, dalam mengetik kata "the", meskipun T, H, dan E yang cukup dekat satu sama lain, mereka diatur sedemikian rupa sehingga pada mesin ketik tua, batang logam yang mewakili satu huruf atau karakter yang akan memukul kertas, tidak akan bertabrakan satu sama lain dan menyebabkan kemacetan.

Selain itu teori yang populer di balik QWERTY adalah bahwa dalam kata-kata bahasa Inggris sebagian besar menggunakan huruf-huruf di tengah-tengah keyboard yang biasa disebut "rumah jari" dan jarang sekali menggunakan huruf di ujung keyboard. Suatu hal yang kontras sekali dengan bahasa Indonesia dimana huruf ”A” adalah huruf yang paling sering dipakai tapi malah posisinya dipinggir sehingga tak jarang ”cuma berhadapan” dengan kelingking kiri. Tapi itu tidak sepenuhnya benar. Di sisi lain hikmah posisi keyboard QWERTY sebenarnya adalah terpisahnya huruf yang sering muncul bersama-sama dalam kata-kata, sehingga mereka tidak akan bertabrakan satu dengan yang lain dan menyebabkan tuts atau keyboard macet. Setelah bertahun-tahun bahkan sampai dengan sekarang, orang begitu terbiasa dengan keyboard QWERTY, meskipun di beberapa negara sudah mulai dikembangkan susunan keyboard yang disesuaikan dengan bahasa masing-masing.

Dari kedua sumber diatas aku udah bisa ngerti lah..
tapi tetep aja berasa aneh... coba kalo sesuai abjad gitu yah,,huruf "u" kan jauh banget sama huruf "i",,,jadi kalo salah ngetik ga terlalu parah salahnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^