Selasa, 01 September 2015

Jalanan Depan Rumah di Asphalt (Lagi) \(o,o)/

Kegiatan sore saya bersama Akhtar pekan lalu pada hari kamis 27 Agustus 2015 terhenti. Kegiatan sore hari yang biasanya Akhtar bersepeda muter-muter komplek,harus terhenti. Ya,terhenti karena jalanan di komplek rumah saya sedang di asphalt (lagi). Sempat ngambek Akhtarnya karena kegiatan bersepeda sore hari sudah menjadi rutinitasnya,tiba-tiba terhenti. Maklumlah,usianya baru 3 tahun,belum terlalu mengerti kalau jalanannya tidak bisa dilewati :D Sayapun memberi pengertian kepadanya,saya kasih tahu pelan-pelan. Saya suruh lihat bagaimana jalanannya tidak bisa dilewati karena ada truk-truk besar yang memenuhi jalan dan saya juga bilang kepadanya kalau asphalt itu panas dan lengket,nanti sepedanya malah rusak,hehehe. Setelah melihat langsung bagaimana kondisi jalanan di depan rumah,akhirnya Akhtar mengerti dan akhirnya terjadilah foto-foto berikut ini :D

para tukang lagi semangat bekerja

Postingan saya ini sama sekali tidak membahas bagaimana cara mengasphalt yang baik benar,tidak sama sekali. Bukan pula mau menyebutkan alat-alat apa saja yang diperlukan untuk mengasphalt,bukan sama sekali :D Kegiatan asphalt mengasphalt sudah ada di blog ahlinya :D


Oh iya,jalanan di komplek perumahan saya ini memang sudah lama sekali tidak di asphalt. Terakhir di asphalt itu kira-kira waktu saya SD. Pantaslah kalau jalanannya juga sudah amburadul apalagi tiap tahun langganan banjir :"(

Katanya sih,ini program pemerintah daerah. Komplek perumahan saya ini termasuk komplek tua sekali. Komplek ini sudah ada dari tahun 1960an. Masuk kedalam kelurahan Kedaung Kali Angke,kecamatan Cengkareng,Jakarta Barat. Memang sekarang komplek perumahan saya menjadi salah satu akses jalan dari daan mogot menuju perumahan mewah Pantai Indah Kapuk (PIK).

truk crawler ini tugasnya menjatuhkan asphalt (yang saya tahu sih) :P

Masih lekat diiingatan saya,dulu zaman kerusuhan tahun 1997,perumahan PIK banyak yang di bakar dan di jarah. Saya melihat kepulan asap tinggi dari arah sana. Banyak juga orang-orang entah dari mana,berlarian.. di tangannya menenteng plastik-plastik yang isinya makanan,perabotan rumah tangga,dll. Dulu saya belum mengerti apa yang sedang saya saksikan itu. Mama saya hanya bilang,bahwa mereka itu maling,mengambil sesuatu yang bukan haknya. Belakangan saya baru mengerti bahwa mereka menjarah minimarket,membakar  rumah-rumah yang pemiliknya non pribumi bahkan membakar pertokoan juga. Kala itu saya hanya menonton. Yang saya tahu,suasana sangat mencekam,bunyi sirine 'nguing nguing' yang entah berasal dari mana menambah kesan seolah negara kita sedang perang. Sekolah juga diliburkan dan.. ah.. entahlah.. yang pasti saya masih bisa makan waktu itu. Padahal kata mama,warung-warung tutup semua,pasar juga tidak ada yang buka. Separah itukah dulu? saya masih berusia 9 tahun,kelas 3 SD saat itu.

truk pneumatic roller sedang meratakan asphaltnya

Ah sudahlah.. itu sudah lewat.. semoga kejadian yang sedemikian mencekamnya itu,tidak perlu terulang lagi. Biarlah yang dulu terjadi menjadi sejarah tertulis di dalam buku dan hati kita masing-masing. Semoga generasi kita selanjutnya yang akan membangun negeri tercinta ini dengan cinta damai,dengan akhlakul karimah,dengan ilmu yang pantas. Rasanya,sudah bukan zamannya lagi berjuang dengan kekerasan yang hasilnya malah merugikan orang banyak. Sekarang zamannya berjuang dengan ilmu dan akhlak. Saya salut sama orangtua sekarang,mereka berlomba-lomba memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dari makanan yang bergizi dan halalan thoyyiban,dari mereka belajar ilmu parenting disana sini. Ah,pokoknya salut saya. Kepada guru-guru kita yang Masya Alloh,sangat sabar dalam mendidik putra putrinya,semoga pahala terus mengalir kepada beliau-beliau,aamiin.


Eh... maaf-maaf.. kalau judul tulisan dan gambar tidak sesuai dengan isinya,hihi. Beneran,ini nulisnya mengalir gitu aja. Tadinya juga bingung mau nulis apa yang berkaitan dengan asphalt,karena saya bukan ahlinya jadi ya.. isinya ngalor ngidul kemana-mana,hehehe.

Sekarang jalanan di komplek perumahan saya sudah kinclong,halus dan licin. Akhtar dan teman-temannya makin semangat bersepeda karena sudah tidak ada lagi jalanan yang hancur. Tapi sayang,,anak-anak jadi bisa ngebut tanpa batas :( Tadinya kan terkendala dengan jalanan rusak,jadi ga bisa terlalu ngebut. Hati-hati ya anak-anak.. :*

16 komentar:

  1. wah bagus dong jadi lebih enak janya... walau awalnya pasti teragnaggu

    BalasHapus
  2. Dari sejak Mbak Yuli SD baru asphalt lagi... dah lama juga ya....

    Waktu kerusuhan tahun 97 saya baru merantau ke Jakarta dan dapat pekerjaan daerah Jelambar, daan mogot... nah sore harinya karena gak ada kendaraan pulang jalan kaki dari Jelambar - Grogol-Roxy-Gajah mada sampai ke Asrama POLISI Kemayoran, kerumah paman.... iya di jalan tuh banyak yang gembol - gembol barang jarahan.

    BalasHapus
  3. enak jalannya mulus tapi malah banyak yang ngebut ya jadinya

    BalasHapus
  4. senangnya... jd rapi dan mulus dong yah jalannya buat akhtar main sepeda :)
    tp klo jav malah lbh suka main sepeda di jln yg jelek :D

    BalasHapus
  5. sekarang mah jalan nya udah bagus ya mbak ga jelek lagi he

    BalasHapus
  6. Gubernur yang sekarang lebih perduli kan ?
    Jalan diaspal berarti meninggikan jalan, rumah semakin rendah. Mirip rumahku yang seperti gua sekarang, Setengah meter rendahnya dari jalanan.
    Ngeri tragedi mei, yang konon katanya negri beragama bisa bisa buas bah hidup dirimba tanpa ada aturan.
    Makan-memakan sesama anak bangsa. Wih. Djangkaru Bumi berlagak politikus :)

    BalasHapus
  7. Jalannya jadi lebih rapi dan bagus

    BalasHapus
  8. dan biasanya kalau awal-awal di aspal seperti itu semakin nambah panas kalau siang hari ya mbak..

    BalasHapus
  9. Menjelang pilkada banyak jalan yang di benerin, Tapi sayang kalau cuma di aspal, mending minta di cor aja supaya awet mba... Apalagi kalau musim hujan nanti...

    BalasHapus
  10. Setelah mulus trus banyak yang ngebut, biasanya nanti dipasangi polisi tidur. Tapi walau bagaimanapun, tetap Oke! Hehe.. alhamdulillah banget jalannya udah dispalt. Jalan di depan rumahku belum. Hahaha

    BalasHapus
  11. jalan nya jadi mulus gak jagijug lagi ya mba hehehe

    BalasHapus
  12. jadi nyaman untuk di pakainya, karena jalannya udah bagus ?

    BalasHapus
  13. semoga jalan di depan rumah ku bisa aspal lagi kaya jalan di dpan rumah mba..hhe

    BalasHapus
  14. terimakasih sudah berbagi infornya kepada kami..sukses selalu

    BalasHapus
  15. di tunggu lagi kisah lainya yaa
    sukses terus ya

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^