SPN adalah Sensus Pajak Nasional
Mungkin pekan-pekan terberat sudah dilalui olehmu ya suamiku.. Pekan dimana kau harus bolak balik ke Bireuen,berangkat pagi pulang malam,naik angkutan umum karena terkadang ga dapet mobil dinas,keliling kota panas-panasan sampai wajahmu memerah iritasi dan terpaksa harus diobati,daaan.... harus mengirit pengeluaran karena .... tiiiiiit *sensor*
Pekan dimana kau juga harus membagi perhatian antara pekerjaan,dirimu sendiri dan tentunya diriku yang selalu ngangenin katamu... ^,^
Pekan yang kau harus pintar-pintar membagi waktu untuk belajar demi niat hati mencapai masa depan yang lebih gemilang tentunya -ciyeeeh-.
Yang ku kagumi darimu adalah betapa kau selalu terlihat tenang di depanku,,padahal aku tau pasti dirimu sangat lelah bahkan mungkin jika tak ada aku disampingmu, kau sudah pulas memeluk guling dan lelap dalam mahkota mimpimu. Tapi kau tidak begitu. Kau masih sempat bercanda denganku walau penat menyelimuti dirimu. Aku tau suamiku... Aku mengenalmu....
Bahkan tak jarang kau mengajakku bermain diluar sana. Kau bilang... aku sudah seharian di rumah,maka aku butuh udara segar agar aku terlihat semakin cantik dimatamu. Ah... bisa saja kau... rayuanmu terkadang terdengar begitu gombal. Namun kau selalu menepis kegombalan itu dengan berbisik "Apakah sebuah kejujuran hati termasuk gombal?" Ah... Lagi-lagi kau ini... Tak mampu kujawab bisikanmu itu.
Aku tau,hampir setiap kau rindu akan orang tua,adik dan kampung halaman ,kau masih berpikir realistis bahwa disinilah bekal kita. Tak dapat kita pungkiri bahwa nasib membawamu mengarungi bahtera hidup di tanah ini. Pasti ada sesuatu tersimpan rapih dalam genggamanNYa yang menempatkan kita jauh dari orang-orang terkasih di seberang sana. Dengarlah suamiku,,tugas kita hanya menyempurnakan ikhtiar dengan selalu mengharap bimbinganNYA dan RidhoNYA pasti. Tak ada yang sia-sia dimataNYA. Dan yakinlah... semua akan indah pada waktunya.
Bahtera masing-masing nahkoda tidaklah sama,suamiku... Ada yang jalannya mulus tapi gemuruh di dalamnya. Ada yang terombang ambing diterjang badai namun damai di dalamnya. Ada yang sesekali kehilangan arah namun tetap pada posisinya. Semua sudah ditetapkan olehNYA,tinggal kita yang dengan sekuat azzam mengendalikan bahtera itu.
Suamiku... cobalah tengok ke kirimu! masih banyak nahkoda yang salah haluan karena sombong mengemudikannya. Dan cobalah tengok ke arah kananmu! Banyak pula nahkoda yang menepi dengan sangat sangat tepat di dermaganya.
Suamiku... Marilah kita bersama-sama selalu sabar dalam syukur...
Tak mudah memank,,karena ucapan hanya sebatas ucapan. Terkadang sulit untuk membuatnya menjadi nyata. Seperti kata-katamu kemarin,,bahwa hidup terkadang tak semudah menggoreskan tinta diatas kanvas ketika melukis. Tapi akan kita coba bersama,karena keyakinan hati pasti DIA akan membimbing kita. Hanya ikhlas yang jadi sandaran kita,ditambah dengan saling memberi kepada saudara-saudara kita diluar sana.
...............................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^