"Pahlawan Intelijen itu kalo dia mati ga ada sejarahnya dan kalo mereka berhasil juga ga ada yang ngakuin...!" begitu kata suami di akhir kami menonton film Hati Merdeka.
"Ooo ya ya ya gitu yaaah..." Aku manggut-manggut saja.
Beberapa menit kemudian.............................
"Cantik tau Daan mogot?" tanya suami kepadaku dengan senyum khasnya yang menawan. Membuat langit hatiku selalu berpelangi walau hujan tak membuka hari.
"Hah? apa? Daan Mogot?" Mukaku yang lucu ini seketika berubah bingung. Apa-apaan sih pake tanya tau daan mogot segala apa ga. udah jelas-jelas rumahku lewat daan mogot,masa' iya ga tau daan mogot. 22 tahun aku tinggal disitu. huh!!! --'
Seperti tau apa yang ada dalam pikiranku,suami tersenyum dan berkata "Daan Mogot itu nama pahlawan,cantik...,umur 16 tahun udah jadi mayor,,hebat yah.."
aku yang tadinya manyun hanya manggut-manggut lagi.
"oooh,,gitu yah. Coba deh nanti cantik search di google" Kataku pura-pura sok ngerti :p
"Ehmm,,kayaknya cantik dapet bahan untuk blog dari suami terus yah,,suaminya jadi sumber inspirasi yah.." dengan kedipan mata ia menggodaku.
Aku buru-buru menjawab (mencegah suami untuk TIDAK ge-er) "yeeee,,,pede bener... ga semua lagi..yeee...!" kataku sambil senyum,tapi... bibir 2cm ke kiri dan 3cm ke kanan...alias.... ngeledek,hihihi ;p
3 hari kemudian........................
Penasaran dengan kata-kata suami tempo hari,ku luangkan waktu untuk berinternetan ria. ku ketik pada kolom search google "Pahlawan Daan Mogot".
yapz,,aku baru percaya,,ternyata benar kata suamiku. Pinter juga yah suamiku itu,hehehe.. :p
Daan Mogot adalah nama populer Elias Daniel Mogot. Pemuda ini cukup mengagumkan. Bayangkan ketika anak-anak saat ini yang berumur 14 tahun masih doyan main playstation ataupun ber-FB ria, ternyata saat umur 14 tahun Daan Mogot sudah ikut berperang. ckckck... luar biasa yaah...
Daan Mogot lahir di Manado,28 Desember 1928 dari pasangan Nicolaas Mogot dan Emilia Inkiriwang. Di umur 14 tahun (tahun 1942) Daan Mogot masuk PETA (Pembela Tanah Air. Saat kejatuhan Jepang dan selepas Proklamasi 1945, Daan Mogot bergabung dengan pemuda lainnya mempertahankan kemerdekaan dan menjadi salah seorang tokoh pemimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat Mayor. Uniknya saat itu Daan Mogot baru berusia 16 tahun namun sudah berpangkat Mayor.
Untuk lebih mengenal sosok pahlawan muda kita ini,sebaiknya teman-teman baca disini.
kunjungi juga Sejarah Pahlawan Daan Mogot
Sebagai penduduk Jakarta pasti kata Daan Mogot sudah tidak asing di telinga kita. Jalan yang terbentang dari perempatan Grogol hingga Tangerang ini memang sangat terkenal. Tapi apakah banyak yang sadar bahwa nama jalan Daan Mogot itu berasal dari sebuah nama seorang pemuda yang gigih???
Begitulah yang tertulis di Monumen tersebut.
Sebagai penduduk Jakarta pasti kata Daan Mogot sudah tidak asing di telinga kita. Jalan yang terbentang dari perempatan Grogol hingga Tangerang ini memang sangat terkenal. Tapi apakah banyak yang sadar bahwa nama jalan Daan Mogot itu berasal dari sebuah nama seorang pemuda yang gigih???
Jalan Daan Mogot
Jalan Daan Mogot yang terkenal macet |
Daan Mogot wafat di daerah Lengkong,Tangerang. Saat bertempur melawan jepang. Untuk mengenang pahlawan Daan Mogot dan pertempuran tersebut,maka dibangunlah Monumen Lengkong.
PERISTIWA LENGKONGPada hari jum’at petang tanggal 25 januari 1946, telah terjadi peristiwa berdarah di Lengkong atau Serpong, di Mana pasukan dari akademi militer Tangerang yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot, yang tengah merundingkan penyerahan senjata dari pasukan Jepang di Lengkong kepada pasukan T.R.I, secara tiba-tiba sekali telah dihujani tembakan dan diserbu oleh pasukan Jepang, sehingga mengakibatkan gugurnya 34 taruna akademi militer tangerang dan 3 perwira T.R.I diantaranya Mayor Daan Mogot Sendiri.
Begitulah yang tertulis di Monumen tersebut.
Monumen Lengkong |
Monumen Lengkong kini dijadikan sebagai tempat peringatan peristiwa pertempuran Lengkong yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. Bahkan, keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menetapkan peristiwa tersebut sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer. Hal itu dituangkan lewat Surat Telegram KSAD Nomor ST/12/2005 bertanggal 7 Januari 2005. (Aku aja hampir lupa dengan peristiwa ini. Hhh... ternyata pengetahuanku masih cetek soal sejarah. Gimana Bangsa Indonesia mau maju kalo generasinya seperti aku yang kurang tau perjuangan para pahlawan. Gimana aku bisa semangat kalo perjuangan yang penuh dengan darah itu saja aku lupa Mudah-mudahan hanya aku saja yang lupa,teman-teman yang lain jangan kayak aku yah..!)
Monumen Lengkong adalah saksi bisu perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Keberhasilan para pendahulu dalam mencapai kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Mereka mengorbankan jiwa raga dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemerdekaan itu harus diisi dengan baik oleh para pemuda dan generasi penerus bangsa ini. SEMANGAT!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya ya..
Silahkan tinggalkan komentar sesuka hati asal sopan dan tunggu kunjungan balik saya ke blog teman-teman^^