Pagi itu mentari terasa hangat memeluk tubuhku. Ku lihat awan gemawan berarak-arakan menuju langit utara. Semilir angin menerpa wajahku,kuhirup dan kupejamkan mata sesaat lalu terciptalah aroma khas kota Jakarta yang sedikit berdebu. Lumayan juga dapat kelas di lantai tiga,bisa menikmati angkasa lebih dekat dengan sedikit berolahraga setiap harinya. Ini sekolah baruku,sekolah pilihanku yang aku harapkan bisa membawaku kuliah di Perguruan Tinggi Negeri nantinya. Asyik juga berlama-lama melamun sambil menikmati cuaca pagi hari. Teringat ingin membeli buku di koperasi sekolah,aku menyudahi romantika bersama alam. Aku bergegas menuju tangga yang berada di pojokan gedung sekolah SMAku. Baru saja aku menuruni dua anak tangga pertama,langkahku terhenti. Ups,memang salahku mengambil lajur kanan yang seharusnya lajur ini digunakan untuk orang yang akan naik. Hampir saja aku menabrak seorang laki-laki berkacamata dan berkulit bersih. Segera aku menyingkir ke kiri dan sekilas meliriknya,oh.. kirain aku kenal,ucapku dalam hati. Dia tidak menoleh sedikitpun ke arahku,dengan pandangan yang lurus dan langkah yang lebar agaknya dia tergesa. Aku kembali melanjutkan langkahku menuruni anak tangga menuju koperasi sekolah.
Bel berbunyi tanda masuk telah tiba. Hari itu adalah hari jumat,yang mana pada setiap hari jumat di sekolahku dari organisasi Kerohanian Islam (Rohis) selalu minta amal jumat ke kelas-kelas. Biasanya yang bertugas sebagai pembawa kotak amal adalah pengurus rohis. Tok.. tok.. tok.. suara pintu ruang kelasku terdengar ada yang mengetuk. Tak lama kemudian dua orang siswa masuk sambil membawa kotak amal. Salah seorang diantara mereka seperti tak asing di mataku. Ah ya,dia yang tadi kulihat di tangga. Rupanya dia siswa kelas 2, diapun pengurus rohis. Oh.. jadi dia adalah kakak kelasku. Lantas,ada apa denganku? Dari hati yang terdalam ingin rasanya bisa mengetahui namanya. Untuk apa? Pentingkah? Aku sendiri tidak tahu,yang aku tahu, rasa ingin tahu ini begitu luar biasa dan telah membawa perubahan pada diriku.
Hari berlalu dan sekarang aku sudah kelas 2 SMA. Penampilanku berubah,aku berhijab. Hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya aku bakal mengenakan hijab. Perubahan ini ku lakukan demi sebuah nafsuku. Jujur,aku mengenakan hijab agar aku bisa kenal dengan kakak kelasku itu. Karena kupikir,aku harus masuk ke dunianya kalau ingin kenal dan lebih dekat. Alhasil aku rela berhijab dan mengeluarkan lumayan banyak uang untuk membeli segala pernak pernik berhijab. Semua ku lakukan demi dia. Entah kerasukan apa hati ini seperti menarik-narik untuk kenal dengan dia lebih dekat dan lebih dekat lagi. Akan tetapi,cara yang ku lakukan ini belum sepenuhnya membuahkan hasil,dia yang kuanggap sebagai laki-laki yang ramah ternyata tidak demikian. Dia angkuh,dia jutek,dia tak mau beramah-ramah pada adik kelasnya tepatnya aku. Waktu berjalan dan aku mulai tersadar. Betapa bodohnya aku jika niat diri untuk berhijab cuma karena laki-laki itu. Laki-laki yang entah siapa dirinya.
Aku terdiam menunduk malu merenungi segala gelisah dalam tahajudku. Aku curhat pada Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Dalam keterpurukan cinta yang fatamorgana,aku taubat padaNYA. Aku luruskan niatku berhijab hanya untukNYA. Tak ada lagi pikiran tentang laki-laki itu. Sampai dia lulus SMA dan kuliah di salah satu universitas yang terkenal akupun sudah melupakannya. Hatiku memang pernah mengukir namanya,hanya namanya bukan dirinya. Kuanggap dirinya telah membawa perubahan positif bagiku. Itu saja cukup,aku tak mengingankan lebih. Tetapi takdir seolah-olah tahu untuk apa aku diperkenalkan dengannya.
Suatu hari di pertengahan tahun,aku bertemu dengan laki-laki itu. Dia tersenyum padaku,dia ramah padaku,ah.. rasa ini,muncul kembali. Rasa yang telah lama ku kubur dalam-dalam. Ada apa gerangan? Dan pada hari di pertengahan tahun berikutnya,laki-laki itu datang ke rumahku membawa serta kedua orang tua dan keluarganya. Dengan lemah lembut namun lugas dia meminangku. Dia ingin menjadikan aku bidadarinya. AllahuAkbar.. dada ini berdegup kencang,butiran airmata meleleh membasahi pipi. Bulan ramadhan merupakan memori indah dengan sejuta pesona,bagaimana tidak,bulan yang terisi dengan masa penantianku untuk membuka lembar kehidupan baru bersamanya. Akhirnya,17 hari setelah hari raya umat muslim sedunia tepatnya tanggal 25 september 2010 janji suci diikrarkan. Laki-laki yang angkuh,laki-laki yang tak pernah menyapaku sekarang telah menjadi raja yang bertahta di langit hatiku. Rasa bahagia membuncah,kenangan sewaktu SMA bukan lagi hal buruk melainkan hal yang paling manis sepanjang hidupku. Tangga di sekolahku menjadi saksi bisu pertemuan pertama kami. Barangkali tangga itu sedang tersenyum manis melihat kami bergandengan tangan mesra melangkah di sela-sela hiruk pikuk siswa-siswi yang naik turun di atas punggungnya.Mungkin benar,laki-laki itu dikirim untuk menghijabkan ragaku terlebih dulu. Mungkin juga benar hidayah tidak datang dengan sendirinya. Kini,aku bahagia bersama laki-laki itu.
Aku terdiam menunduk malu merenungi segala gelisah dalam tahajudku. Aku curhat pada Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Dalam keterpurukan cinta yang fatamorgana,aku taubat padaNYA. Aku luruskan niatku berhijab hanya untukNYA. Tak ada lagi pikiran tentang laki-laki itu. Sampai dia lulus SMA dan kuliah di salah satu universitas yang terkenal akupun sudah melupakannya. Hatiku memang pernah mengukir namanya,hanya namanya bukan dirinya. Kuanggap dirinya telah membawa perubahan positif bagiku. Itu saja cukup,aku tak mengingankan lebih. Tetapi takdir seolah-olah tahu untuk apa aku diperkenalkan dengannya.
Janji suci itupun diikrarkan |
waaa so sweet banget :)
BalasHapusmakasih mbak dea ^^
Hapusjodoh nggak lari kemana yah :)
BalasHapusmakasih udah share ceritanya..
OK. Tercatat sebagai peserta ^^
iya bener ^^
Hapusyuph sama2.. :)
Hi...so sweat ceritanya...jadi intinya pasrahkan kepada Allah, Allah akan memudahkan.
BalasHapusHm...like my story...aku tulis enggak ya?
Salam
Astin
hihi.. makasih ummi faiz ^^
Hapushayuk ummi di tulis aja,bagi2 cerita ke kami :D
selamat ya teh..turut seneng deh kalo gitu :)
BalasHapusmakasih ya ^^
BalasHapusHmmm.. based on a true story-kah? ;)
BalasHapusinsyaAlloh semua yang saya tulis di blog ini berdasarkan kisah nyata semua.. :)
Hapuskecuali bila ada tulisan: cerpen ato essay.. :)
semoga sukses ya mbak GAnya. kisah nyata selalu ada untuk ide menulis ya
BalasHapusmakasih mama cal-vin ^^
Hapusyuph,rasanya menulis mengalir dengan lancar ya =)
Jodoh pasti bertemu... bgitu kata lagunya Afgan.. hihiii
BalasHapussukses buat GAnya yaa.. ^^
hati ga pernah boong ya mbak :P
Hapusmakasih yaa ^^
Mbak Yulita, ane mau konfirmasi.
BalasHapusIni beneran kisah nyata ya? Subhanallah. Allah telah menghalalkan kamu atas laki-laki yang pernah menjadi idaman kamu.
Saya juga ikutan GA ini, nggak apa-apa lah punyaku kalah. Asal yang menang ini. Amazing sekali ceritanya.
Mohon konfirmasinya kak kalau cerita ini kisah nyata. Mau saya salin ke notes facebooku sebagai sumber inspirasi kawan-kawan.
hehe.. makasih ya.. :)
Hapusyuph,,ini bener kisah nyata. kisah yang saya alami dalam hidup saya.
silahkan di share kalau memang bermanfaat untuk umat :)
oya,jangan lupa ya sertakan link kesini kalau mau di share,,hehe ^^
so sweet Mbak.... Allah memang sebaik-baik Perencana, ya :)
BalasHapusiya.. Alloh maha tahu apa yg terbaik dan waktu yg indah buat umatnya ya ^^
Hapusterimakasih ya sudah berkunjung :)
mmm...so sweeet banget mba...*bacanya sambil senyum senyum
BalasHapussalam kenal :)