Siapa yang tidak tahu dengan permainan tradisional ini. Saya biasa menyebutnya dengan permainan taplak gunung atau engklek. Permainan ini adalah salah satu permainan favorit saya sewaktu kecil,karena bagi saya waktu itu,permainan ini cukup murah meriah,tidak memerlukan alat dan bahan yang banyak. Kita hanya memerlukan kapur tulis dan beberapa buah batu kecil.
Nah.. kalau alat sudah siap,sekarang waktunya untuk melukis. Eitss.. sebelum melukis,ajak teman-teman dahulu untuk ikut bermain,karena permainan ini baru bisa dilakukan minimal oleh 2 orang pemain ;)
Alat sudah siap,teman sudah ada. Sekarang waktunya untuk melukis. Arena permainan ini berbentuk kotak-kotak, ada 8 kotak dan 1 setengah lingkaran pada bagian atas menyerupai gunung. Melukis dapat dilakukan diatas tanah/konblok/asphalt. Pastikan lokasi bermainan adalah tempat yang aman,bukan merupakan tempat lalu lalang kendaraan. Karena keamanan dan kenyamanan harus diutamakan demi keselamatan ^_^
Permainan taplak ini sangat mudah memainkannya. Berikut tata caranya:
- Tiap anak mengambil batu kecil dan berusaha melemparkan ke arena, mulai dari kotak yang pertama.
- Anak loncat dengan satu kaki atau istilahnya engklik masuk ke dalam kotak. Setelah berhasil sampai ujung, anak akan berusaha kembali ke tempat asal, sambil memungut batu miliknya pada kotak sebelum kotak yang terdapat batu miliknya. Giliran akan berganti bila saat anak menyentuh garis atau salah melempar batu.
- Setelah berhasil menempatkan batu diujung, anak akan mendapatkan bintang. Dimana bintang diletakkan, ditentukan dengan melemparkan batu ke arena permainan dengan badan terbalik. Kotak atau daerah yang terdapat bintang miliknya tidak boleh diinjak oleh lawan-lawannya sehingga akan menyulitkan lawan.
- Di dalam arena ada daerah yang disebut lurah. Daerah lurah adalah daerah yang diperebutkan di akhir permainan. Bila ada anak yang mendapatkan lurah sebelum permainan terakhir, maka anak tersebut boleh meminta daerah mana saja yang akan ditandai sebagai daerahnya. Jika ada anak yang mendapatkan daerah lurah di putaran terakhir, dia yang menang, meskipun daerahnya hanya sedikit.
dok.pribadi Kotak-kotaknya berantakan,karena waktu bikin Akhtar sudah gak sabaran :D |
Waktu kecil,saya paling jago main taplak,hehe. Permainan ini adalah salah satu permainan favorit saya karena saya tidak perlu meminta uang kepada mama untuk membeli mainan. Saya cukup meminta izin kepada mama,jika mama setuju,maka saya akan memanggil teman-teman untuk bermain taplak dan kamipun bermain sampai lupa waktu ^_^
Oya,permainan taplak ini banyak manfaatnya lho buat anak-anak. Berikut beberapa manfaatnya:
- Anak berloncat dengan satu kaki,ini dapat melatih keseimbangan tubuh
- Anak melempar batu sesuai sasaran. Ini melatih kejelian dan meningkatkan kemampuan motor planning (perencanaan gerak).
- Anak menjadi lebih kreatif. Karena permainan ini biasanya dibuat langsung oleh pemainnya. Anak-anak menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar mereka. Hal ini mendorong mereka menjadi lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.
- Mengembangkan kecerdasan logika dan kinestetik anak. Permainan ini mendorong anak-anak untuk bergerak, seperti melompat.
- Mengembangkan kecerdasan natural anak. Permainan ini menggunakan alat dari batu. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya,sehingga anak lebih menyatu dengan alam.
dok.pribadi bermain taplak sangat menguras energi bagi anak-anak. Akhtar yanh usianya 3 tahun 4 bulan,basah bajunya karena mandi keringat :D |
Saya bangga dan bersyukur dapat mengenalkan permainan taplak ini kepada Akhtar. Akhtar nampak antusias dan semangat sekali bermain taplak. Mengajarkan permainan ini kepada Akhtar yang berusia 3 tahun 4 bulan juga sangat mudah. Apalagi permainan ini memang sesuai fitrah anak-anak yakni berloncat. Anak-anak kan senang berloncat-loncat,hehe ^_^
Semoga permainan-permainan tradisional tidak akan pudar ditelan zaman. Mari kita lestarikan bersama ;)
"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh mama calvin dan bunda salfa"
di kampungku namanya ting ting brok.. karena abis lompat dengan satu kaki.. ting ting.. kemudian brughh. haha
BalasHapuswah.. lucu juga ya namanya.. :D
HapusWah jadi inget klo aku nyebutnya petak gunung mba, klo pas batunya dah dilempar lewatin gunungnya batunya diambil sambil matanya ditutup ngeblakangin gunungnya .. seru banget
BalasHapusLupa nih aku baru pertama kali mampir, lam kenal ya mba ;)
Hapusseru banget memang mbak,apalagi kalo mainnya sama anak sendiri :D
Hapussalam kenal juga mbak ^^
Kalo di tempat saya namanya engklek Mbak
BalasHapusiya,engklek paling familiar :)
HapusSalam kenal dari Rayyaan. Rayyaan lagi belajar main engklek eh taplak nih.
BalasHapusini sama dengan lompat kodok, Mba?
BalasHapussama dong permainan favoritnya mba... :)
BalasHapusaku juga ngalamin permainan itu,
BalasHapushaduh ditempatku lupa namanya apa yaaa
kalo ditempatku namanya sunda manda mbak
BalasHapusAku juga ngalamin ini mba, di tempatku namanya engklek, alias sunda manda, alias hopscotch klo orang bule bilang ;)
BalasHapusdi tempatku namanya demprak mbak, terima kasih sudah berpartisipasi ya
BalasHapusAku juga nyebutnya taplak ini.. olah raga waktu kecil hihihihi :D
BalasHapus