_SMP_

Katanya,ini katanya loh ya.. masa-masa SMP adalah masa dimana anak-anak mulai genit. Karena di usia SMP itulah rata-rata dari mereka mulai tumbuh agak dewasa dan mengalami puber di masa ini. Katanya sih,hehe..

Tapi pada postinganku kali ini,aku tidak akan menulis bagaimana kisahku semasa SMP atau bagaimana pengamatanku terhadap anak-anak SMP saat ini,juga bukan mengomentari bagaimana pemerintah menambah atau mengurangi mata pelajaran yang sudah ada. Tidak,bukan itu. Setelah beberapa waktu lalu aku nulis tentang TTM,kali ini sederhana saja,SMP yang mau aku tulis disini hanya tentang tiga kata yaitu
Simpel,mudah dan praktis tentunya versi dan kisahku sendiri,biar gampang nulisnya,hehe.

Simpel

Siapa ya yang tidak mau simpel? rasanya hampir semua orang maunya yang simpel-simpel aja. Misalnya dari berpakaian,memasak dan kalau bisa kerjapun yang simpel dengan gaji yang besar (boss itu mah). Nah untuk yang simpel ini,aku cenderung lebih suka ke arah pakaian. Karena aku berhijab,jelas kalau aku penyuka hijab yang simpel. Simpel dan pasti harus syar'i. Dengan trend hijab saat ini?kayaknya kurang cocok deh denganku. Soalnya banyak klewer-klewer dan jarum pentulnya. Lah bahaya itu kan,gimana kalau pas lagi gendong Athar terus Athar narik-narik hijabku yang banyak jarum pentulnya. Gimana coba???

Mudah

Ngapain hidup dibikin susah,dibikin mudah sajalah. Sering dengar slogan itu kan?Pastinya!

Lagian benar juga,bila dikaitkan dengan ujian sekolah atau sidang sarjana,seharusnya pikiran kita mensugesti "pasti bisa,pasti semua akan mudah dan lancar". Tapi tidak denganku untuk satu hal. Tidur. Ya,tidur. Aku bukan tipe orang yang mudah tidur. Padahal otak sudah mensugesti "gampang tidur..gampang tidur..tidur lebih dalam..tidur..tidur.." tapi tetap saja,tidak semudah itu. Baca doa?sudah. Baca ayat kursi?pasti. Baca-baca yang lain? hasilnya sama.

Praktis

Ini nih,kembarannya si simpel. Zaman sekarang semuanya serba praktis alias instan. Lalu apa ceritaku tentang si praktis ini? Ngulek no,blender yes. Dandang no,magic com yes. Kayaknya itu aja deh,hehe.

Tapi SMP ini tidak berlaku jika ingin menjadi orang hebat dan sukses. Tidak sesimpel yang dibayangkan,pun tidak semudah yang dilakukan,tak melulu harus praktis. Semua ada proses dan melalui tahapan. Pelajaran untukku,SMP ini sama sekali tidak berlaku bagi seorang ibu. Tidak ada SMP dalam kamus ibu. Karena menjadi ibu, belajarnya sepanjang usia,ujiannya sepanjang waktu,kelulusannya tak bergelar. Sama halnya menjadi ayah.