'Eh ujan gerimis aje.. ikan bawal diasinin..
Eh jangan menangis aje.. bulan syawal mau dikawinin..'
Hayoo.. siapa yang tidak kenal sepenggal lagu di atas? Lagu yang di populerkan oleh almarhum H.Benjamin.S ini sangat terkenal loh dan lagu ini tuh beneran terjadi dalam kisah percintaan yang saya alami. Yuk dilanjutin bacanya biar tahu ceritanya ^_^
Saat itu,saya baru memulai duduk di kelas 1 SMA. Disini,saya akan memulai masa peralihan dari Anak Baru Gede menjadi anak agak dewasa. Masa dimana saya akan mencari jati diri. Masa yang saya gunakan untuk mengetahui siapa saya,bagaimana sifat saya,mau seperti apa saya kedepannya.
Para kakak kelas dari masing-masing ekskul sedang gencar-gencarnya masuk dari kelas ke kelas untuk mempromosikan ekskulnya. Banyak ekstrakurikuler yang saya minati,diantaranya PMR dan PASKIBRA (ingin melanjutkan yang dari SMP) serta jurnalistik (tertarik karena ada majalah sekolah tiap minggunya). Namanya juga baru dewasa,darah mudanya masih membara. Pengen ini pengen itu seolah semuanya bisa dilahap. Wow!
Dalam kebimbangan ingin mengambil ekskul apa nantinya,tiba-tiba pintu kelas ada yang mengetuk. Terdengar sapaan halus dari arah luar pintu,"Assalamualaykum" ucapnya dengan lembut . Lalu masuk tiga orang laki-laki berwajah teduh,berpakaian rapi dengan langkah yang santun. Oh ya,ini hari jumat,hari dimana dari organisasi Kerohanian Islam (ROHIS) selalu meminta amal jumat. Saya memperhatikan ketiga laki-laki itu,ada seorang yang menarik perhatian saya. Laki-laki berkacamata berkulit bersih,sejuk nian hati ini kala melihat dirinya. Ada apa dengan hati ini? rasa apa yang muncul secepat ini? Kenapa jadi dag dig dug jantung ini?
Hari demi hari saya lalui di sekolah ini. Jika akhirnya saya memutuskan hanya memilih satu ekskul saja,tak lain dan tak bukan karena ekskul ini memang wajib diikuti oleh semua siswa/i muslim. Disisi lain,karena ada rasa penasaran yang menggebu-gebu di hati. Ya,penasaran dengan seorang laki-laki berkacamata dan berkulit bersih yang kemarin masuk ke dalam kelas saya untuk meminta amal jumat. Seorang kakak kelas yang sungguh tampan menurut saya. Entah saya yang genit atau memang ada cinta monyet terselip saat melihatnya,yang jelas saya ingin tahu dan berkenalan dengannya. Ingin sekali menyapanya, "Hey.. kenalan yuk,ada aku yang selalu memperhatikanmu loh.." tapi apa daya,nyali terlalu ciut untuk melakukannya.
1 tahun berlalu begitu saja dan sekarang saatnya kenaikan kelas. Itu artinya saya naik kelas 2,dia naik kelas 3. Saya masih enggan memulai berkenalan dengannya. Malu? Gak PeDe? Sungkan? Takut dicuekin? Yah semuanya,semua pikiran yang negatif menghalangi langkah kaki saya untuk memulai berkenalan dengannya. Sampai akhirnya saya dibikin bingung dengan 2 pilihan. Pilihan pertama,kelas saya mengadakan perpisahan pada tanggal 12 juli 2004 ke Cibodas. Pilihan kedua,ekskul yang saya geluti yakni ROHIS juga mengadakan tour ke Puncak pada hari,tanggal dan tahun yang sama. Duuh.. yang mana yang akan saya pilih? Saya tidak mau melewatkan keduanya. Andai raga ini bisa dibelah dua,yang satu ke Cibodas sedang yang satunya lagi ke Puncak. Akhirnya saya sholat istikharah. Satu-satunya sholat yang belum pernah saya lakukan waktu itu. Saya memohon kepada Yang Maha Penyayang untuk dipilihkan yang memberi hasil positif untuk saya nantinya.
Setelah berkali-kali melaksanakan sholat istikharah,hati sayapun mantap untuk memilih tour ROHIS dan dengan membaca Bismillaahirrohmaanirrohim pada tanggal 12 juli 2004 bertepatan dengan usia saya ke 16 tahun saya memutuskan untuk berhijab. Berhijab karena ingin berkenalan dengan laki-laki itu,berhijab karena ingin dilirik oleh laki-laki itu. Sungguh.. yang ada di pikiran saya cuma itu. Nyatanya,tidak ada permulaan perkenalan untuk saya dengan laki-laki itu. Saya dan dia tidak pernah berkenalan apalagi bercakap-cakap. Bagaimana ingin berkenalan kalau senyum saja tak pernah dibalasnya. Dia terlalu sombong,angkuh dan jutek. Menyesal hati ini yang telah 2 tahun menyimpan rasa kepadanya. Ingin cepat-cepat membuang segala harapan tentang dia dan segera meluruskan niat awal saya berhijab. Bukan lagi karena dia,bukan lagi untuk dia,bukan! Saya berhijab hanya karena Allah SWT.
Sekarang saya sudah kelas 3 SMA,laki-laki itu juga sudah lulus dari sekolah ini. Jadi sudah tidak ada bayangan lagi tentang dia. Tidak ada lagi cinta monyet dalam pikiran. Hanya ingin lulus SMA dengan nilai yang tinggi dan masuk perguruan tinggi negeri favorit,cukup itu saja. Tapi apa dikata,saya masuk kelas 3 IPA 2 yang wali kelasnya sama dengan wali kelas laki-laki yang menjengkelkan itu. Dan yang lebih menjengkelkannya lagi,wali kelas saya sering menceritakan laki-laki itu kepada kami anak IPA 2. Menceritakan kalau laki-laki itu lulus perguruan tinggi negeri favorit guna menyemangati kami yang sebentar lagi akan bertarung dalam UAN dan SPMB. Alamaaakkk tidak kah kau mengerti wahai bapak wali kelas,saya benci dengan laki-laki itu.
Suatu hari di siang yang terik. Laki-laki itu berkunjung ke sekolah saya,tepatnya ke masjid sekolah yang sedang mengadakan acara mentoring. Kali ini saya memberanikan diri untuk tersenyum (lagi) kepadanya,tak disangka-sangka dia membalas senyuman saya. Waow.. dada ini,seperti ada kembang api yang meletup-letup didalamnya. Saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa,"Kak..saya boleh pinjam buku paket kelas 3 bekas kakak ga?soalnya sayang mau beli baru,hehehe",itulah kata-kata pertama kali yang saya lontarkan kepadanya. Lalu apa jawabnya? "Mmm..iya boleh,yang mana?" dia menjawab dengan ramah dan senyum menghiasi bibirnya. Amboooiii... kalau tadi kembang api meletup-letup,sekarang giliran petasan meledak-ledak ditambah mercon yang menari-nari di hati. Kalau ada backsoundnya,lagunya Sheila on 7 'Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki' cocok banget deh. "Yang ada aja kak,kalau ada semua ya boleh juga semuanya,hehehe" begitulah saya bergurau. "Iya,nanti saya lihat dulu ya,bisa minta nomor Hp kamu?" sahutnya. Nyesss kaki ini seketika kaku,tangan dingin,bibir kelu,jantung berdegup kencang ketika dia meminta nomor Hp saya. Setelah saya memberikan nomor Hp,dia bergegas pergi. Saya? Saya masih di tempat. bingung dengan rasa apa yang sedang saya rasakan.
Sejak saat itulah kami mulai berinteraksi. Saya kuliah dia juga kuliah. Kami kuliah di universitas yang berbeda. Setelah lulus kuliah,dia bekerja dan di tempatkan di bumi serambi mekah sementara saya masih meneruskan kuliah. Tahun 2009,dia mengutarakan isi hati untuk segera mengkhitbah saya. Bunga edelweis,sakura,tulip dan melati serasa jatuh dari langit mengguyur tubuh yang kegirangan ini. Tak ada kata yang keluar dari mulut saya,hanya senyuman dengan pipi yang bersemu merah. Ketika saya tanya apa alasan ingin menikahi saya,dia jawab dengan mantap, "soalnya kamu lucu,saya gak pernah deket sama cewek,ya kamu ini cewek pertama yang dekat sama saya. Jadi saya maunya kamu itu pertama dan terakhir untuk saya". Glekk. Saya ga nanya-nanya lagi setelah itu.
Pertengahan tahun 2009 akhirnya saya dikhitbah olehnya. Senang luar biasa hati ini,seseorang yang saya taksir sejak kelas 1 SMA akhirnya mengkhitbah saya. Tetapi,nampaknya takdir tak semulus yang saya harapkan. Pernikahan yang semula direncanakan pada akhir tahun 2009,ternyata batal. Karena seminggu setelah acara khitbah,ayah dia meninggal dunia. Dia sebagai anak laki-laki pertama harus menafkahi ibu dan adik perempuannya yang masih sekolah. Dengan demikian,pernikahan ditunda dahulu. Tak mengapa,saya juga masih kuliah dan satu keyakinan hati bahwa kalau jodoh pasti bersatu.
Tahun 2010,ibunya dia sudah tak sabar ingin menyaksikan anak laki-laki satu-satunya itu menikah. Dengan diskusi keluarga,ditetapkanlah bulan September sebagai bulan pernikahan kami. Dengan alasan,saya sudah lulus kuliah dan bertepatan dengan bulan syawal,menurut orangtua bulan syawal adalah bulan yang baik. Saya dan dia menurut saja,tujuannya untuk menghormati keputusan orangtua. Selama menunggu bulan September tiba,saya sibuk kuliah dan diapun bekerja di seberang pulau. Kali ini backsound yang cocok lagunya Sheila on 7 yang 'Tunggulah aku di Jakartamu' nampaknya. Menjelang hari pernikahan,saya semakin salah tingkah. Dengan rasa harap cemas serta pertanyaan-pertanyaan yang menggelayut tentang apakah saya akan menikah? apakah benar dia jodoh saya? apakah semuanya akan baik-baik saja? Saya selalu berdoa agar seseorang yang akan menjadi imam saya adalah laki-laki yang bisa menjadi teladan untuk anak-anak saya kelak. Karena bagi saya,pernikahan adalah suatu perjanjian yang kuat,tanggung jawab dunia akhiratnya amat besar.
Tanggal 25 September 2010 akhirnya janji suci diikrarkan. Lagu "Ketika Cinta Bertasbih" sangat cocok menjadi backsound sepertinya. Tak ada halangan,tak ada rintangan,semuanya lancar jaya. Allohu Akbar.. Alhamdulillaah wa syukurillaah.. Saya sudah menjadi seorang istri. Istri dari laki-laki yang saya taksir sejak kelas 1 SMA,istri dari seorang yang sempat saya benci,istri dari seorang yang mengajarkan saya untuk banyak bersabar,istri dari hamba Allah yang berhasil membuat saya berhijab. Maka..nikmat dari Allah yang mana lagi yang saya dustakan.
1 tahun berlalu begitu saja dan sekarang saatnya kenaikan kelas. Itu artinya saya naik kelas 2,dia naik kelas 3. Saya masih enggan memulai berkenalan dengannya. Malu? Gak PeDe? Sungkan? Takut dicuekin? Yah semuanya,semua pikiran yang negatif menghalangi langkah kaki saya untuk memulai berkenalan dengannya. Sampai akhirnya saya dibikin bingung dengan 2 pilihan. Pilihan pertama,kelas saya mengadakan perpisahan pada tanggal 12 juli 2004 ke Cibodas. Pilihan kedua,ekskul yang saya geluti yakni ROHIS juga mengadakan tour ke Puncak pada hari,tanggal dan tahun yang sama. Duuh.. yang mana yang akan saya pilih? Saya tidak mau melewatkan keduanya. Andai raga ini bisa dibelah dua,yang satu ke Cibodas sedang yang satunya lagi ke Puncak. Akhirnya saya sholat istikharah. Satu-satunya sholat yang belum pernah saya lakukan waktu itu. Saya memohon kepada Yang Maha Penyayang untuk dipilihkan yang memberi hasil positif untuk saya nantinya.
Setelah berkali-kali melaksanakan sholat istikharah,hati sayapun mantap untuk memilih tour ROHIS dan dengan membaca Bismillaahirrohmaanirrohim pada tanggal 12 juli 2004 bertepatan dengan usia saya ke 16 tahun saya memutuskan untuk berhijab. Berhijab karena ingin berkenalan dengan laki-laki itu,berhijab karena ingin dilirik oleh laki-laki itu. Sungguh.. yang ada di pikiran saya cuma itu. Nyatanya,tidak ada permulaan perkenalan untuk saya dengan laki-laki itu. Saya dan dia tidak pernah berkenalan apalagi bercakap-cakap. Bagaimana ingin berkenalan kalau senyum saja tak pernah dibalasnya. Dia terlalu sombong,angkuh dan jutek. Menyesal hati ini yang telah 2 tahun menyimpan rasa kepadanya. Ingin cepat-cepat membuang segala harapan tentang dia dan segera meluruskan niat awal saya berhijab. Bukan lagi karena dia,bukan lagi untuk dia,bukan! Saya berhijab hanya karena Allah SWT.
Sekarang saya sudah kelas 3 SMA,laki-laki itu juga sudah lulus dari sekolah ini. Jadi sudah tidak ada bayangan lagi tentang dia. Tidak ada lagi cinta monyet dalam pikiran. Hanya ingin lulus SMA dengan nilai yang tinggi dan masuk perguruan tinggi negeri favorit,cukup itu saja. Tapi apa dikata,saya masuk kelas 3 IPA 2 yang wali kelasnya sama dengan wali kelas laki-laki yang menjengkelkan itu. Dan yang lebih menjengkelkannya lagi,wali kelas saya sering menceritakan laki-laki itu kepada kami anak IPA 2. Menceritakan kalau laki-laki itu lulus perguruan tinggi negeri favorit guna menyemangati kami yang sebentar lagi akan bertarung dalam UAN dan SPMB. Alamaaakkk tidak kah kau mengerti wahai bapak wali kelas,saya benci dengan laki-laki itu.
Suatu hari di siang yang terik. Laki-laki itu berkunjung ke sekolah saya,tepatnya ke masjid sekolah yang sedang mengadakan acara mentoring. Kali ini saya memberanikan diri untuk tersenyum (lagi) kepadanya,tak disangka-sangka dia membalas senyuman saya. Waow.. dada ini,seperti ada kembang api yang meletup-letup didalamnya. Saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa,"Kak..saya boleh pinjam buku paket kelas 3 bekas kakak ga?soalnya sayang mau beli baru,hehehe",itulah kata-kata pertama kali yang saya lontarkan kepadanya. Lalu apa jawabnya? "Mmm..iya boleh,yang mana?" dia menjawab dengan ramah dan senyum menghiasi bibirnya. Amboooiii... kalau tadi kembang api meletup-letup,sekarang giliran petasan meledak-ledak ditambah mercon yang menari-nari di hati. Kalau ada backsoundnya,lagunya Sheila on 7 'Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki' cocok banget deh. "Yang ada aja kak,kalau ada semua ya boleh juga semuanya,hehehe" begitulah saya bergurau. "Iya,nanti saya lihat dulu ya,bisa minta nomor Hp kamu?" sahutnya. Nyesss kaki ini seketika kaku,tangan dingin,bibir kelu,jantung berdegup kencang ketika dia meminta nomor Hp saya. Setelah saya memberikan nomor Hp,dia bergegas pergi. Saya? Saya masih di tempat. bingung dengan rasa apa yang sedang saya rasakan.
Sejak saat itulah kami mulai berinteraksi. Saya kuliah dia juga kuliah. Kami kuliah di universitas yang berbeda. Setelah lulus kuliah,dia bekerja dan di tempatkan di bumi serambi mekah sementara saya masih meneruskan kuliah. Tahun 2009,dia mengutarakan isi hati untuk segera mengkhitbah saya. Bunga edelweis,sakura,tulip dan melati serasa jatuh dari langit mengguyur tubuh yang kegirangan ini. Tak ada kata yang keluar dari mulut saya,hanya senyuman dengan pipi yang bersemu merah. Ketika saya tanya apa alasan ingin menikahi saya,dia jawab dengan mantap, "soalnya kamu lucu,saya gak pernah deket sama cewek,ya kamu ini cewek pertama yang dekat sama saya. Jadi saya maunya kamu itu pertama dan terakhir untuk saya". Glekk. Saya ga nanya-nanya lagi setelah itu.
Pertengahan tahun 2009 akhirnya saya dikhitbah olehnya. Senang luar biasa hati ini,seseorang yang saya taksir sejak kelas 1 SMA akhirnya mengkhitbah saya. Tetapi,nampaknya takdir tak semulus yang saya harapkan. Pernikahan yang semula direncanakan pada akhir tahun 2009,ternyata batal. Karena seminggu setelah acara khitbah,ayah dia meninggal dunia. Dia sebagai anak laki-laki pertama harus menafkahi ibu dan adik perempuannya yang masih sekolah. Dengan demikian,pernikahan ditunda dahulu. Tak mengapa,saya juga masih kuliah dan satu keyakinan hati bahwa kalau jodoh pasti bersatu.
Tahun 2010,ibunya dia sudah tak sabar ingin menyaksikan anak laki-laki satu-satunya itu menikah. Dengan diskusi keluarga,ditetapkanlah bulan September sebagai bulan pernikahan kami. Dengan alasan,saya sudah lulus kuliah dan bertepatan dengan bulan syawal,menurut orangtua bulan syawal adalah bulan yang baik. Saya dan dia menurut saja,tujuannya untuk menghormati keputusan orangtua. Selama menunggu bulan September tiba,saya sibuk kuliah dan diapun bekerja di seberang pulau. Kali ini backsound yang cocok lagunya Sheila on 7 yang 'Tunggulah aku di Jakartamu' nampaknya. Menjelang hari pernikahan,saya semakin salah tingkah. Dengan rasa harap cemas serta pertanyaan-pertanyaan yang menggelayut tentang apakah saya akan menikah? apakah benar dia jodoh saya? apakah semuanya akan baik-baik saja? Saya selalu berdoa agar seseorang yang akan menjadi imam saya adalah laki-laki yang bisa menjadi teladan untuk anak-anak saya kelak. Karena bagi saya,pernikahan adalah suatu perjanjian yang kuat,tanggung jawab dunia akhiratnya amat besar.
Tanggal 25 September 2010 akhirnya janji suci diikrarkan. Lagu "Ketika Cinta Bertasbih" sangat cocok menjadi backsound sepertinya. Tak ada halangan,tak ada rintangan,semuanya lancar jaya. Allohu Akbar.. Alhamdulillaah wa syukurillaah.. Saya sudah menjadi seorang istri. Istri dari laki-laki yang saya taksir sejak kelas 1 SMA,istri dari seorang yang sempat saya benci,istri dari seorang yang mengajarkan saya untuk banyak bersabar,istri dari hamba Allah yang berhasil membuat saya berhijab. Maka..nikmat dari Allah yang mana lagi yang saya dustakan.
dok. saat hamil 5 bulan |
Setelah saya dan dia menikah,saya ikut bersamanya merantau ke pulau seberang dimana dia bertugas. Kini,sudah 3 tahun saya bersama laki-laki itu dengan seorang jagoan kecil di tengah-tengah kami. Waktu yang masih pendek memang tapi kami akan selalu belajar agar bisa menjadi keluarga yang harmonis. Saling memaklumi,saling mengerti,saling menyayangi dan saling melengkapi. Semoga begitu seterusnya sampai raga kembali ke tanah. Aamiin... ^_^
Oya,sepucuk surat cinta yang saya tulis untuk dia setelah sebulan kami menikah bisa dibaca di sini :)
Oya,sepucuk surat cinta yang saya tulis untuk dia setelah sebulan kami menikah bisa dibaca di sini :)
oalaaa... jd gitu ceritanya. boleh juga kl mau dipilemkan..
BalasHapusdetailnya lebih seru mas ^_^
Hapusboleh juga kalau di ceritakan di blog..tapi yang baik-baik aja..
Hapussaya juga mau merilis begituan, sudut pandangnya dengan gl pro (motor butut saya) hehehe
wiiii... emang ya.,gl pronya mas agus saksi bisu cinta antara mbak nia dengan pemiliknya,,xixixi
Hapuswah serasa membaca otobiografi hihihi..
BalasHapusingatannya bagus sekali gak kayak saya huu..
karena berkesan sekali untuk saya,jadi gak akan terlupakan ^_^
Hapuskisah hidup yang tidak pernah terlupakan
Hapusbagus lagi kalau di tulis lengkap, lalu kirim ke produser FTV... hehehe...
BalasHapuskira-kira siapa yg jadi artisnya ya?hehehe
HapusSo sweet banget kisah dan fotonya mbak :)
BalasHapusmakasih mbak Titis ^^
HapusAkhirnya jodoh tak kemana ya mb..
BalasHapusKisah cinta yg happy ending.
Moga sukses GA-nya !
kalo kemana namanya bukan jodoh ya mas :D
Hapusaamiin,,terimakasih ^_^
Cerita pengalamannya mengesankan... :)
BalasHapuslebih tepatnya kisah hidup ^_^
HapusKeren ceritanya Mbak, susunan peristiwa mengalir dengan baik. Udah biasa nulis ya?
BalasHapusterimakasih ^_^
Hapusiya,sudah biasa nulis.. nulis di blog sendiri maksudnya,hehehe :D
Wooo ini kisah nya ketemu jodoh ya mbak?? Saya juga pengen segera ketemu jodoh, huhuhhu..
BalasHapusaamiin.., semoga dimudahkan,dilancarkan dan disegerakan bertemu kekasih dunia akhiratnya mas.. aaamiiin ^_^
HapusAmin :)
Hapuscinta bersemi di SMA ya mbak hehehe
BalasHapustapi berseminya udah akhir-akhir.. hehehe
HapusPerjalanan cinta yang menarik ya mba, saya jadi terharu. emang jodoh itu tidak akan kemana-mana.. yang idam-idam kan ternyata itu jodohnya. hehe. saya jadi mau sholat istikharah. supaya di beri petunjuk yang baik.
BalasHapusiya,ketika ada lebih dari satu pilihan,sholat istikharah jadi pegangan.. ^_^
Hapussubhanallah, bahagia banget ya kalau orang yang diimpikan adalah jodohnya.
BalasHapusboleh dijadiin novel mbak sebagai motivasi buat perempuan indonesia untuk memakai jilbab, hehe
malu ngasih ke penerbitnya mas,hehehe ^^
Hapuskalau gitu dibikin naskah buat sinetron aja, hehe
Hapusbahagia banget ya udah 5 bulan naik sepeda berdua romatis sekali ..
BalasHapussalam kenal mbak kunjungan perdana saya disini ..
salam kenal kembali mbak.. ^_^
Hapusmantap tulisannya,,. saya suka tulisannya... saya juga suka nulis coba lihat. bagaimana menurut anda.?
BalasHapusterimakasih.. yuph,akan ke tekapeh :)
Hapusciiiieeee...ciiieeee
BalasHapusromantis sekali mbak
sering ikut FTV kah
hihihihi
hehehe.. hanya menulis di blog saja mas :)
Hapusdibikin biografi berupa buku aja kak :) tar saya beli deh, asli
BalasHapusbelum punya modal mbak.. hayuk aja saya mah kalo ada penerbitnya,,hihihi ^^
Hapussaya bantu support aja ;)
HapusKunjungan perdana mbak . . .
BalasHapusceritanya mengharukan mbak , , ,
tambah semangat aja yaa
semangat apa ya maksudnya mas?
Hapus*berpikir keras
saya cuman nerusin lagunya alm H Benyamin doangan...
BalasHapus#nunggu ada yang sudi mendongengkannya azh ah...;o)
haha..panjang ya pakde? itu gak bisa disingkat,kalo disingkat malah ga dapet feelnya,hehe..
Hapusitu sudah saya ringkas seringkas-ringkasnya loh.. :D
saya kira cerita macam gini ada di FTV atau sinetron, eh tibaknya mbak yulita malah pelaku tunggalnya.wuiks..hebat dan alhamdulillah
BalasHapusFTV atau sinetron keliatan sandiwaranya mas,gak seru. kalau ini baru kisah nyata,hehehe
Hapuscinta membuat hidup menjadi berwarna
BalasHapusbetul..betul..betul... ^^
HapusAhhhh, kakaaa manis bangeeeet :D
BalasHapusaku kok kalau suka sama orang, orangnya gak pernah nyantol yaa :p *gak pernah berani nyapa duluan juga sih*
Mungkin cara kaka ini bisa kau contek yah, hahaha
siap2 pasang muka tembok dulu Ran sebelum nyapa orang yg kita suka. siap dengan segala resiko.. resiko dicuekin atau resiko malah ditaksir..ihiiiyyy^^
Hapushadeh..seru banget ceritanya..ternyata sudah sejak lama ada bibit-bibit saling cinta yah
BalasHapussemoga akan terus langgeng...
sayanya sih yg lama.. kalau dianya entahlah.. yg penting udah jadi suami..hihihi^^
Hapusaamiin... makasih pak..
asyik ceritanya seru!
BalasHapusjodoh pasti bertemu
kalau gak ketemu bukan jodoh namanya ya :D
Hapuskalau gak ketemu bukan afgan namanya #judul lagu itu mbak :D
HapusSuper Fantastic.. Everything is beautiful hehehe.. :D
BalasHapushehehe.. begitulah.. :D
Hapushuaaa mba duluan yg inisiatif memulai interaksi.. keren!
BalasHapusalhamdulillah ya berjodoh.. smoga slalu sakinah mawaddah wa rahmah :)
mungkin karena ada bisikan baik mbak,jadi muka tembok aja untuk memulai :D
Hapusaamiin... makasih mbak^_^
wah terharu. Keren perjalanan hidupnya di tulis. Semoga bertahan, damai dan langgeng mbak :D .
BalasHapusaaamiiin... makasih.. makasih..^_^
Hapusfoto yang naik sepeda, itu fotonya pasti d Kota Tua Jakarta ya mba ? hehehe
BalasHapusMudah2an sampai kakek nenek kisah cintanya terus terjalin erat ya mba,
tepat sekali mas :)
Hapusaaamiiin... makasih ya ^_^
indah sekali ya mbak saya tersentuh membaca kisahnya.. :3
BalasHapusyang mengalaminya aja sulit percaya mbak :')
HapusWaahh.. senangya, cerita cinta yang manis banget :)
BalasHapusterimakasih mbak ^_^
Hapuswoaah, Masya Allah.. pengalaman kakak kayak di film2..
BalasHapusga nyangka juga bisa ngalamin kayak gitu,aisyah.. :')
HapusWuaaah.... seru banget, Mbak, kisah cintanya.... :)
BalasHapusAlhamdulillah berakhir bahagia hingga ke pelaminan ya, hehe....
Subhanallah, ini kayak mimpi yg jadi nyata ya mba :')
BalasHapussalam kenal mbaknya :)
Indah banget kisahnya, eh wajahnya mirip lho... makasih dah ikut GA saya ya :-)
BalasHapus